"Selamat pagi abi!! Mbok Darmi!!" ucap Aifa, suaranya menggema ke seluruh sudut rumah. sembari berjalan cepat menuruni anak tangga.
Suara cempreng gadis itu memecah keheningan pagi hari, Aifa berjalan hingga sampai ke meja makan. Hari ini hari sabtu, seperti biasanya sekolah diliburkan sehingga Aifa terlihat lebih santai. Setiba di meja makan Aifa langsung duduk dan mencomot sirloin cake yang terhidang di atas meja.
"nona, makannya pelan pelan nanti tersedak" ucap mbok darmi melihat Aifa makan terburu buru.
"haha iya mbok, habisnya Aifa dah laper buanget" kata Aifa
"Aifa banyak banget ya makannya pantas saja sekarang badannya kayak gini" kata Pak Al Kautsar menggoda putri tunggalnya sembari meperagakan tubuh orang gemuk.
"ih abi aifa ga gendut ya" protes Aifa
Seperti perempuan pada umumnya, Aifa kesal jika di sebut gendut.
"hahaha, anak gadis abi badannya ga gendut cuma berisi aja" kata Pak Al Kautsar
"ih itu mah sama aja abi, Aifa ga mau makan nih ya" rajuk Aifa
"yaudah gausah makan" kata Pak Al Kautsar
"ih kok abi gitu sih, nanti kalau Aifa kurus kayak mana? Kena busung lapar kayak mana? Abi tega?" kata Aifa tak terima
"ya ampun, ribet emang ya gendut salah kurus salah maunya apa?" kata Pak Al Kautsar terkekeh.
"ih kesel deh sama abi" kata Aifa kesal sembari menyeruput teh lemon hangat.
Suasana mendadak gusar, aifa
"oh ya sayang, kamu sibuk tidak besok?" tanya Ayahnya mengalihkan pembicaraan
"ngga sih bi cuma ada kajian pagi mingguan, emang ada apa? " kata Aifa
Pak Al Kautsar tersenyum,
"minggu depan calon menantu abi ulang tahun. Jadi besok kita cari kado buat dia ya" kata abi
Suasana hening sejenak, aifa mengunyah sarapannya lebih lambat. Aifa paham betul siapa yang dimaksud ayahnya itu, calon menantu? Siapa lagi kalau bukan si Ice Cube, Azzam. Aifa heran ia merasa ayahnya kurang kerjaan karena harus mengingat hari jadi Azzam.
"kayak anak kecil aja deh bi pake di beliin kado segala" kata Aifa masih melanjutkan makan
"loh gak apa apa dong, biar mempererat hubungan keluarga kita dengan keluarga mereka" kata pak Al Kautsar, lalu ia meminum secangkir kopi hitam yang ada di hadapan nya.
"yah terserah abi aja deh" kata Aifa
"kamu tau Azzam suka warna apa? Benda yang Azzam suka? Atau sesuatu yang sedang ia inginkan?" tanya Pak Al Kautsar
"abi, mana Aifa tau emang Aifa ibunya?" kata Aifa sambil memasang muka masam.
"dduh kan kamu calon istrinya" kata Pak Al Kautsar
Aifa benar benar kesal, apa sih yang membuat ayahnya selalu membanggakan Azzam? Apa karena ia berasal dari keluarga yang alim? Seandainya ayahnya tau jika sifat Azzam itu seratus delapan puluh derajat berbeda dari kedua orangtua nya. Bahkan shalat saja bukan cuma ia lalaikan namun ia tinggalkan. Meskipun Azzam memang baik tapi ia tidak se shalih yang di bayangkan oleh ayahnya.
"Abi, listen me please. Aifa baru calon dan ga pernah tau apapun tentang dia" jelas Aifa
"yaudah cari tau dong wajar aja kalau kepo kepoan gitu, lagian ga ribet juga kan kalian satu sekolah, duduknya deketan lagi" kata Ayahnya
"loh kok abi tau? Aifa kan gak pernah cerita" tanya Aifa
"Apasih yang abi gak tau soal putri kesayangan nya" kata Pak Al Kautsar
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage ✅
Romance⚠️PART COMPLETE ✔️ BELUM Revisi, Maaf! Start : February 2019 End : December 2020 Katanya, laki laki yang baik untuk perempuan yang baik begitu juga sebaliknya, namun tak sepenuhnya harus begitu. Contohnya menurut agama istri Fir'aun Asiyah adala...