Mulmed Rayhan Daniel Richard
Membuka loker, lalu mengambil pakaian olahraganya. Aghata menggigit bagian bawah bibirnya. Aghata diam mematung.Saat ini Aghata hanya memikirkan satu hal dan sebuah pertanyaan. Mengapa Rayhan seperti itu kemarin? Padahal Antara Rayhan dan Aghata tidak memiliki hubungan khusus.
Dari raut wajah Rayhan kemarin. Rayhan seperti marah, kecewa, dan kaget saat melihat Aghata yang terjatuh dan menimpa Alvaro. Itu tidak disengaja, itu hanya sebuah kecelakaan yang tentu saja tidak menginginkan itu semua terjadi.
Aghata kembali menutup lokernya, lalu pergi menuju ruang ganti baju.
Setelah selesai mengganti bajunya, Aghata langsung menuju lapangan yang saat ini sudah ramai oleh anak-anak kelas XI IPA 1 dan XI IPA 5.
Aghata melangkahkan kakinya menuju sahabatnya yang sedang duduk di pinggir lapangan.
Setelah sampai Aghata langsung duduk di samping Metha. Mata Aghata terus melihat sekeliling lapangan seakan sedang mencari seseorang.
"Ta?" sapa Metha
Aghata diam dengan mata yang terus melihat sekeliling lapangan. Seakan tidak mendengar sapaan Metha.
"Aghata Allesandra Victoria! Lo budek kali ya?!" geram Metha.
Aghata terperanjat kaget saat mendengar suara lantang Metha.
"Metha, apaan sih lo?!" Mata Aghata tak henti-hentinya meneliti sekeliling lapangan olahraga.
"Ta, lo nyari siapa?" tanya Metha.
"Nyari?" Ulang Aghata terlihat gugup. "Gue gak nyari siapa-siapa." dusta Aghata.
"Lo nyari Alvaro kan? Itu Alvaronya udah datang." tunjuk Metha ke arah Alvaro.
"Siapa juga yang nyari dia? Kayak yang gak ada kerjaan aja nyari dia." ucap Aghata dengan muka masam.
Sambil menunggu giliran anak perempuan yang lomba, Aghata mengobrol dengan para sahabatnya.
Aghata spontan menoleh ke lapangan, karena nama Alvaro dipanggil untuk Lomba lari bersama Arga dan Andrew.
Aghata tak biasanya tertarik untuk menyaksikan lomba lari karena dia tidak suka lari dan tak bisa lari dengan cepat. Aghata selalu berada di urutan terakhir untuk lomba lari.
Alvaro berlari secepat kilat melewati Andre yang berada di posisi pertama, Alvaro melewati garis finish pada urutan pertama dan itu artinya Alvaro berhasil menjadi orang pertama yang dapat mengalahkan Andre dalam lomba lari dan Alvaro sekarang menjadi pelari tercepat di sekolah ini.
"Ternyata makhluk aneh itu punya kelebihan, gue pikir dia cuma bisa memperpanjang masalah." Aghata tersenyum sinis.
Tak terasa sekarang sudah giliran anak perempuan. Nama Aghata, Adara, dan Clara dipanggil untuk memulai lomba lari.
Mulut Aghata terbuka lebar karena anak perempuan dimulai dari urutan absen depan bukan belakang.
"Aghata semangat kita dukung lo."
"Thank guys."
Aghata menuju tengah lapangan untuk memulai lomba larinya.
"Bersedia, siap, ya."
Aghata berlari sekuat tenaga untuk bisa mendahului Clara, setidaknya ia bisa berada di posisi kedua. Namun, Aghata tersandung oleh kaki Clara dan Aghata terjatuh. Tangan dan kakinya berdarah. Sontak semua temannya yang berada di lapangan langsung berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionTentang seseorang yang dirindukan, namun takdir tak mungkin mempertemukan. Tapi siapa yang tahu jika takdir dapat berubah dan merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tentang dia yang pernah menghilang, lalu kembali membawa kebahagiaan d...