Part 9

82 10 0
                                    

I will wait you for anytime

Rasa rindu terkadang sangatlah curang dan tidak adil, mudah bertambah, tapi susah berkurang. Datang secara tiba-tiba tanpa kita inginkan. Tidak ada obat selain bertemu.

Setelah sekian lama memandang dari jauh dan akhirnya dapat menatap dengan jarak yang begitu dekat tapi, untuk saat ini lebih baik memandang dari kejauhan daripada tidak dapat melihat sama sekali.

Saat ini Aghata hanya ingin melihat Rayhan dengan wujud yang nyata bukan berupa foto 2D. Wujud yang bisa disentuh, tapi tak bisa merasakan.

Darrr...

Aghata terperanjat, lalu membalikan badannya ke sumber suara. Wajah Aghata merah padam menunjukkan kemarahannya. Bagaimana tidak? Ketika Aghata sedak asyik menatap Rayhan walaupun itu hanya berupa foto, tiba-tiba ada tiga makhluk yang mengagetkannya.

"Kaget, ya kan? Makanya lo jangan mikirin kak Ray terus!" ucap Elata

Aghata tersenyum sinis. "Kalian pikir ini lucu?"

"Kita gak ngelucu kok. ya, kan?" tanya Megan kepada Elata dan Metha.

"Iya. " ucap Metha dan Elata serempak menyetujui pernyataan Megan.

"So? Tujuan kalian ngagetin gue ngapain?" tanya Aghata.

"Cuma iseng." jawab Megan

"Gak ada kerjaan banget sih kalian!"

"Udah dong gak usah marah. Mending ke kantin aja yuk kita laper." ucap Elata.

"What? Kita? Lo aja kali!"

"Emang kalian tadi ngapain aja di kantin? Kalian gak makan apa?"

"Kita pengen ada lo, makanya kita nyariin lo terus kita liat lo disini lagi ngelamun yaudah kita kagetin."

Aghata berdiri dari kursi taman lalu pergi menuju ke kantin bersama tiga makhluk yang paling menyebalkan, tapi sering membahagiakan.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Bela, Dara, dan Elena menyelusuri setiap karidor bahkan ke dalam ruangan-ruangan untuk mencari Aghata.

"Ishhh... Dimana sih cewek kampung itu?"

"Udah Bel, lo duduk dulu, tenangin diri lo dulu, biar lo bisa memikirkan gimana caranya beri pelajaran buat cewek gatel itu."

Bela kemudian duduk di bangku yang ada di koridor. Napasnya tidak teratur.

"Yah... Lo bener Na, gue harus ngasih dia pelajaran yang gak bakal bisa dia lupain seumur hidup dan kalo bisa sampai dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya."

Bela mengangkat sudut kiri bibirnya membentuk senyuman sinis.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Aghata menunduk fokus memakan mie goreng yang baru saja disajikan. Bukan hanya lari yang lambat, makanpun juga lambat.

Setelah menyelesaikan makannya. Aghata kembali menceritakan tentang Rayhan. Menceritakan hal yang sama setiap harinya sampai para sahabatnya sudah bosan dengan cerita Aghata. Kalo bukan teman baik, mungkin Aghata sudah ditinggalkan bercerita sendiri.

"Bosen Ta, gue dengernya cerita dia mulu. Tiap hari kita dengernya." protes Elata.

"Eh, iya, gue baru inget kenapa tadi kak Bella keluar dari kelas sambil nangis ya?" tanya Megan.

"Nangis? Kalian tau darimana?" tanya Aghata.

"Jadi gini ceritanya, tadi kita nyari lo ke kelas, tapi kita bukan liat lo, kita justru malah liat kak Bella nangis ke luar kelas dan pas kita masuk ke kelas kita cuma liat Alvaro terus kita nanya 'lo liat Aghata' dia gak jawab malah kayak yang lagi marah, yaudah deh kita keluar nyari lo lagi. Jadi gitu deh ceritanya. "

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Radit datang ke kelas dengan berjalan setengah lari menghampiri Alvaro. Nafasnya tidak terkontrol.

"Kenapa lo? "

"Be-bentar biarin gue nafas dulu." ucap Radit terengah-engah sambil memegang dadanya menggunakan tangan kiri dan yang kanan memegang meja.

Radit menarik nafas panjang lalu menghembuskan pelan berulang-ulang

"Ok. Jadi gini, si Bella ngelabrak Aghata!"

Tanpa buang waktu lama-lama Alvaro langsung menuju ke kantin duluan meninggalkan Radit yang masih sibuk dengan nafasnya.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Plakkk...

Bella menampar Aghata secara tiba-tiba, dia tidak peduli dengan orang yang ada di kantin yang memperhatikan mereka.

"Lo belum puas deketin Rayhan? sehingga lo sekarang deketin Alvaro!" Bella mendorong Aghata hingga terjatuh.

"Ini salah paham kak." ucap Aghata sambil bangkit berdiri dibantu oleh ketiga sahabatnya.

"Salah paham?" Bella tersenyum sinis. "Cewek murahan lo, ngejar-ngejar cowok, dasar cabe! Lo gak laku ya?" Bella menatap tajam Aghata.

"Kak Bella nyindir sendiri? Bukannya kak Bella yang ngejar-ngejar Kak Ray sama Alvaro, padahal mereka jelas-jelas gak suka sama kak Bella." sindir Aghata.

"Gak tau diri lo! Lo pikir mereka suka sama lo?" emosi Bella semakin meledak.

"Kak Bella pikir mereka suka sama kak Bella?" balas Aghata tak mau kalah.

Skakmat Bella tidak bisa lagi berkata. Apa yang dikatakan Aghata semuanya benar, Rayhan dan Alvaro memang tidak menyukai Bella.

Bella mencoba menjambak rambut Aghata. Namun, segera dipisahkan oleh Alvaro.

"Kayak bocah tau gak?!" bentak Alvaro.

"Dia yang ngeselin. Dia gak sopan sama kakak kelas sendiri. Dia ngata-ngatain aku." Bella terus menuduh Aghata.

"Bener?" tanya Alvaro pada Aghata.

"Kak Bella yang mulai." adu Aghata

"Seharusnya lo juga jangan ngebales itu. sama aja lo kayak Bella! Lo minta maaf sekarang sama Bella!"

"Gue selalu salah di mata lo! Inget ya, gue gak bakalan minta maaf sama dia!" Aghata pergi dengan mata yang berkaca-kaca.

Aghata pergi dari kantin diikuti oleh ketiga sahabatnya, Aghata merasa sangat malu jadi tontonan orang lain dan mungkin saja setelah ini Aghata akan menjadi bahan gosip atau bulian.

Aghata sangat kecewa dengan sikap Alvaro yang menurut Aghata, Alvaro lebih membela, Bella dari pada Aghata padahal sudah jelas disini bahwa yang salah itu Bella bukan Aghata. Memang apa salah Aghata berbicara seperti itu pada Bella? Bukannya itu fakta? Sebelumnya Aghata tidak pernah bersikap tidak sopan kepada Bella maupun kakak kelas yang lainnya, tapi Aghata tidak bisa terus diam, Aghata rasa ini sudah keterlaluan.

Semenjak Rayhan dekat dengan Aghata, Bella menjadi kasar terhadap Aghata mungkin karena dia iri, tapi Aghata selalu acuh terhadap apa yang Bella lakukan terhadap dirinya. Sudah terbiasa Aghata diperlakukan seperti itu oleh Bella, Aghata tidak bisa lagi untuk bersabar menghadapi sikap Bella.

"Nggak Alvaro bukan dia. Gue salah, dia udah nggak ada. Kalo saja Alvaro adalah dia, sudah pasti belain gue, Alvaro orang lain bukan dia. " Aghata tersenyum miris

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang