Part 4

133 17 3
                                    

Perkataan Metha kemarin dan perkataan Rayhan yang sempat terpotong membuat Aghata termenung memikirkan hal itu.

Namun suara itu membangunkan Aghata kembali ke alam nyata. "Kaki sama tangan lo masih sakit? " tanya Alvaro datar.

"Nggak." jawab Aghata acuh tak acuh.

"Oh." Alvaro kembali fokus dengan handphonenya

Aghata menatap Alvaro yang fokus dengan layar handponenya. "What? Itu aja? Cuma oh?"

"Hmmm." deham

"Singkat, padat, dan tak jelas! Gue pikir lo beneran peduli sama gue eh taunya-" Aghata menghela napas kasar.

"Terus gue harus gimana?" tanya Alvaro tanpa melihat lawan bicaranya.

"Ya gimana kek." Aghata memutar matanya ke arah lain.

"Ta?" Alvaro menoleh ke arah Aghata.

"Apa?" jawab Aghata kesal tanpa melihat wajah Alvaro.

"Nggak, cuma manggil doang." tatapannya kembali lagi fokus ke ponselnya.

"Ishh makhluk macam apa yang berada di sebelahku ini?"

Aghata menepuk jidatnya lalu menyenderkan tubuhnya ke kursi, sementara matanya diam-diam melirik kepada pria yang berada disebelahnya.

Aghata mulai penasaran dengan Alvaro karena wajah dan postur tubuhnya seperti bukan orang indonesia, tapi dia begitu lancar dan fasih berbahasa indonesia.

"Gak usah ngeliatin gue kayak gitu!"

Aghata langsung memutar kembali matanya ke arah lain. "Eng-enggak kok, siapa juga yang ngeliatin lo?" jawab Aghata gugup.

Alvaro menggelengkan kepala dan tersenyum sinis. Alvaro kembali fokus ke ponselnya.

"Kok dia bisa tau ya, kalo gue ngeliatin dia? Padahal kan dia dari tadi sibuk sendiri sama ponselnya sampai gak nganggap kalo ada orang di sebelahnya. Apa dia punya indra ke enam?" Aghata mengerucutkan bibirnya.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Aghata melihat sekeliling parkiran untuk memastikan supirnya tidak melihat Aghata.

Setelah dipastikan sudah aman, Aghata dengan cepat menarik tangan Metha dan membuat Metha terperanjat kaget.

"Ta!" pekik Metha.

"Stttss...!" Aghata menutup mulut Metha. "Jangan keras-keras! Nanti ke tahuan sama supir gue."

Aghata dan Metha masuk kedalam mobil Audi berwarna merah milik Metha.

"Ta gimana kalo nyokap lo nyariin?" tanya Metha dengan tatapan Metha tetap lurus, fokus ke arah jalan.

"Gue bilang aja ada tugas kelompok." jawab Aghata dengan entengnya

Drtdtt... Drtdtt...

Mama

"MAMA!!!" pekik Aghata. "Angkat enggak ya? Angkat enggak, angkat enggak." tanya Aghata yang entah ditujukkan pada siapa.

Aghata mulai panik saat ditelpon oleh Mamanya, padahal Aghata sudah menyiapkan alasan untuk menjawab pertanyaan Mamanya.

"Angkat aja." usul Metha.

"Terus gue harus bilang apa? Harus jujur kalo gue main sama lo?" tanya Aghata.

Metha menginjak pedal rem mendadak, hingga mereka tersentak ke depan.

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang