Part 20

47 7 2
                                    

Entah mengapa dengan perasaan Aghata. Rasanya begitu aneh saat di dekat Alvaro, tetapi terasa nyaman bila di dekatnya.

Terlalu cepat bila Aghata menaruh perasaan terhadap Alvaro. Di hatinya masih ada Rayhan, orang yang selalu Aghata tunggu selama berbulan-bulan tanpa kabar, menghilang bagaikan di telan bumi.

Terkadang Aghata membutuhkan Alvaro di dekatnya untuk membantu menghilangkan sedikit rasa rindunya kepada Rayhan. Ini memang salah menjadikan seseorang sebagai tempatnya ketika kesepian, tapi ini tidak sepenuhnya benar.

"Lo lihat siapa orang yang nyekap lo?" Tanya Alvaro

Aghata menggeleng pelan. "Tapi kayaknya dia perempuan dan suaranya begitu familiar di telinga gue."

"Yaudah lo istirahat dulu yah, biar nanti lo bisa ngumpul pas acara api unggun." Alvaro tersenyum begitu manis dan membuat Aghata menjadi salah tingkah.

Aghata pun membalas senyumannya dan berlalu pergi masuk ke dalam tendanya menuruti perintah Alvaro.

Alvaro menunggunya hingga Aghata benar-benar masuk ke dalam tenda.

Andre menepuk pundak Alvaro. "Aghata gimana?" suaranya seperti dan raut wajahnya menunjukkan bahwa Andre benar-benar khawatir dengan Aghata. "Dia baik-baik aja kan?"

"Segitu khawatirnya ya, lo sama Aghata?" Alvaro mengangkat sebelah alisnya.

"Ya gue khawatirlah gimana kalo Aghata kenapa-napa, gue gak bisa liat orang yang gue sa-" Andre menjeda kalimatnya "Ah... lupain yang harus kita pikirkan saat ini adalah keselamatan Aghata dan mencari tau siapa orang yang berani menyekap Aghata."

"Lo benar. Tadi Aghata bilang orang yang menyekapnya seorang perempuan dan katanya suaranya itu begitu familiar, gue cuma tau segitu dari Aghata."

"Apa mungkin Bella?" tanya Radit yang baru datang bersama yang lainnya.

"Uhuk..." Elata tiba-tiba tersedak salivanya.

"Kenapa lo?" tanya Metha.

Mereka masih membicarakan tentang siapa orang yang menyekap Aghata hingga akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu agar pikirannya bisa lebih fresh dan setelah itu mereka akan membicarakan masalah itu lagi dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk Aghata agar lebih mudah untuk mencari tahu siapa orang yang menyekap Aghata.

💗💗💗

Mereka berkumpul mengelilingi api unggun. Udara dingin di puncak menjadi hangat karena api unggun yang mereka buat hari ini lebih besar dari kemarin. Ini adalah malam terakhir mereka untuk camping di sini dan besok subuh mereka sudah harus pulang ke Jakarta.

"Dre lo nyanyi dong."

Andre mengangguk lalu beranjak pergi menuju tenda dan kembali lagi sambil membawa gitar.

"Lagu ini gue persembahkan in orang yang gue sayang."

Andre mulai memetik senar gitarnya dan mulai menyanyikan sebuah lagu yang katanya untuk orang yang dia sayang.

Aku tak kuasa didekatmu
Aku tak bisa sembunyikan hatiku
Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu tanpa kau tahu

Andre begitu menghayati lagu yang ia nyanyikan begitupun dengan yang lainnya.

kini kau tahu segalanya
tentang rasaku ku kan siap terima

Apapun yang akan terjadi
Cukup hanya sekali kukatakan
Aku cinta, cinta sampai mati

Dan kutunggu hingga akhir waktu
Mengambil cintamu

Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu tanpa kau tahu itu

Radit terus memperhatikan Andre yang terus menyanyi sambil sekali-kali melirik kepada Aghata. Radit merasa kasihan pada sahabatnya itu. Dia merasa mungkin saja Andre yang menjadi playboy hanya karena ingin menghapus perasaannya pada Aghata dan cewek yang dia pacari hanya sebatas pelampiasan.

Andre yang dia kenal merupakan pria yang setia hanya kepada satu wanita. Tapi semenjak menyukai Aghata dia menjadi seperti ini karena Andre tau bahwa hati Aghata hanya milik Rayhan.

Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu, menginginkanmu tanpa kau tahu itu

Apapun yang akan terjadi
Cukup hanya sekali ku katakan
Aku cinta, cinta sampai mati

'Cinta terpendam_Judika'

Andre menyelesaikan lirik
terakhir dari lagunya dan langsung diberikan tepuk Taman oleh teman-temannya.

"Andre, by the way itu lagu buat siapa ya?" Tanya Aghata dengan polosnya plus rasa keponya.

"Buat cewek yang gue sayanglah." Jawabnya dengan bangga.

"Siapa? Lo kan playboy nganggap cewek itu adalah game."

"Lo juga tau kok siapa orangnya. Pernyataan lo yang terakhir salah, dia itu sosok yang gue sayang makannya gue gak berani buat nembak dia karena gue takut bikin dia kecewa, lagian hati dia milik orang lain. Gue gak masalah siapa pun orang yang dia cintai, tapi yang jadi masalah jika dia mencintai orang yang salah. Cinta tidak harus memiliki bukan? Yang terpenting dia bahagia dan itu sudah cukup."

"Beruntung ya orang yang lo cintai." Aghata tersenyum tulus kepada Andre dan Andre membalasnya dengan senyuman miris.

Aghata tidak tahu dan tidak menyadari bahwa yang Andre maksud adalah dirinya sendiri dan lagu itu untuk dirinya.

"Cewek emang gak peka!" batin Andre.

Andre beranjak pergi dan diikuti oleh Radit. Mereka pergi agak jauh dari teman-temannya.

Ada sedikit rasa sakit di lubuk hati Andre. Memang mencintai dalam diam itu menyakitkan apalagi cintanya itu hanya bertepuk sebelah tangan dan berjuang sendirian.

Andre mengeluarkan handphone dari saku celananya lalu bersembunyi di belakang pohon. Andre memotret Aghata secara diam-diam.

Cekrek...

Aghata menoleh ke arah suara dan cahaya yang merupakan lampu flash yang berasal dari kamera handphone Andre.

"Lah kamvret kenapa lu pake lampu flash!" Radit menoyor kepala Andre.

💗💗💗

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang