Kesalahanku adalah ketika aku menyia-nyiakanmu dan menjauhimu karena alasan yang tidak pasti kebenarannya.
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌
Sudah hampir tiga puluh menit Aghata menunggu di dalam kelas sendirian karena ketiga temannya sudah pamit pulang duluan.
Aghata terus fokus memandang pintu kelas, menunggu seseorang yang tak kunjung datang.
Aghata mencoba menghubunginya beberapa kali, tapi tak diangkat, dichat gak dibalas bahkan belum dilihat.
Perasaan Aghata mulai tidak tenang. Aghata takut kalau terjadi apa-apa dengan Rayhan. Tak biasanya Rayhan seperti ini. Jika Aghata telpon, Rayhan selalu langsung mengangkatnya dan jika dichat, Rayhan langsung membalasnya, tak pernah membuat Aghata menunggu.
Aghata mencoba menghubunginya lagi. Aghata sibuk mengotak-ngatik handphonenya, mencari nomor kontak Rayhan.
"Maaf, nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi. "
"Mbak operator, saya gak nelpon mbak. Saya nelpon kak Rayhan, jadi tolong bilang ke dia. JAWAB TELPONNYA!" Aghata mulai ngawur sampai operator juga di ajak ngobrol.
Tut... Tut... Tut...
Aghata memutuskan panggilannya. Pikirannya mulai kacau. Aghata beranjak dari kursi, berjalan menuju ruang OSIS karena Aghata berpikir, Rayhan ada di sana.
Aghata melihat dari jendela, namun nihil, tidak ada Rayhan disana, bahkan tak ada seorang pun di ruangan tersebut.
Aghata kembali berjalan menuju parkiran. Mata Aghata mulai memanas. Aghata ingin sekali mengeluarkan cairan bening yang berasal dari matanya.
Tapi buat apa? Gak ada gunanya. Percuma, Rayhan gak bakalan langsung ada di hadapannya. Hanya buang-buang tenaga.
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌
Setelah sampai di rumah Aghata langsung menaiki satu persatu anak tangga menuju ke kamarnya, namun suara seorang wanita yang sangat familiar memanggilnya.
Aghata mau tak mau berhenti, lalu membalikan badannya. Aghata menatap Marina dengan pikiran yang masih memikirkan Rayhan.
"Kenapa kamu baru pulang? Habis darimana?" tanya Marina.
"Dari sekolah. " Suara Aghata tak seceria biasanya. "Kalo mama gak percaya, tanya aja ke pak Toni. Aghata capek, pengen mandi terus istirahat. Duluan yah Ma. " Aghata membalikan badannya, melanjutkan langkahnya yang sempat berhenti.
"Kenapa dengan Aghata? gak seperti biasanya, Aghata seperti itu." Tatapan Marina tak lepas dari Aghata hingga Aghata menghilang dari pandangan mata Marina.
Aghata langsung mengambil ponselnya, lalu memeriksanya. Aghata berharap kalau ada panggilan masuk dari Rayhan atau chat, namun nihil.
"Where are you?" lirih Aghata.
Walaupun ponsel Aghata terus berdering, tapi rasanya ponsel Aghata sepi jika tidak ada chat ataupun telpon dari Rayhan.
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌
Aghata terkejut karena tiba-tiba ada tangan yang menyodorkan minuman ke depan wajahnya.
Aghata mengangkat wajahnya yang dari tadi menunduk untuk melihat ke arah seseorang yang menyodorkan minuman ke arahnya.
"Minum. " Nada datar yang menyebalkan yang membuat Aghata langsung mengetahui siapakah dia.
"Gue gak haus." tolak Aghata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionTentang seseorang yang dirindukan, namun takdir tak mungkin mempertemukan. Tapi siapa yang tahu jika takdir dapat berubah dan merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tentang dia yang pernah menghilang, lalu kembali membawa kebahagiaan d...