ʚA Litle Wifeɞ
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)♡Dalam sebuah ruangan yang sedikit remang karena minimnya pencahayaan ini terdengar sayup-sayup suara tangis seseorang. Samar terlihat seorang bocah manis yang tengah berderaian kristal bening di wajah manisnya.
Sudah tiga jam lebih sang bocah manis ini menangis di kamarnya. Jeongin sengaja mematikan lampu kamar ini dan hanya menyisakan lampu tidur berbentuk buah semangka yang masih Ia nyalakan. Ia tidak ingin kedua orang tuanya tahu kalau Ia tengah menangis sekarang.
Hatinya begitu sakit mengingat nasib yang menimpanya ini, tapi mau bagaimana lagi demi membalas kebaikan keluarga Hwang dan kedua orang tua yang telah membesarkannya ini, Jeongin kecil bisa apa? Selain menerima semua ini.
Yah walaupun sebenarnya hati kecil Jeongin masih menolak perjodohan ini. Ia masih 16 tahun belum tahu menahu akan urusan orang dewasa yang bernama pernikahan ataupun rumah tangga nantinya. Jeongin semakin sesegukan di atas ranjangnya, Ia bahkan mengabaikan panggilan dan sms dari sahabat sehidup sematinya itu aka Jaemin.
Jeongin belum siap berpisah dengan bunda yang sangat Ia cintai dan ayah yang amat Ia sayangi. Jika Jeongin menikah nanti itu berarti Ia harus pergi jauh meninggakan bunda dan ayahnya. Jeongin akan berpisah dengan semua perhatian orang tuanaya. Ia harus tinggal dengan keluarga barunya nanti dan apa tadi mereka bilang? Dirinya akan tinggal dengan paman datar menyebalkan itu, hanya berdua pula, tolong garis bawahi itu. ╥﹏╥
Flashback On.
Keluarga Hwang dan keluarga Yang sekarang sedang duduk bersama di ruang tamu untuk membicarakan kelanjutan rencana perjodohan Hyunjin dan Jeongin.
"Pernikahan kalian akan dilaksanakan satu minggu lagi"
Jeongin dan Hyunjin langsung melotot tidak percaya mendengar pernyataan bunda Suzy barusan.
"Tapi Bae, apa tidak menunggu Jeongin kita lulus terlebih dahalu? lagipula Ia lulus tiga bulan lagi?" Tanya bunda Sana.
'Bunda memang yang terbaik' Batin Jeongin.
"Ayolah Sana lebih cepat itu lebih baik, kau kan tahu usiaku dan Jinyoung sudah tua ingin rasanya segera menimang cucu"
"Ahh iya benar juga kalian kan sudah tua hehe baiklah kita percepat saja pernikahan Anak kita"
Bundaaaaaa ╥﹏╥
Jeongin hanya bisa menjerit di dalam hati, Ia tidak berani angkat bicara toh disini Ia paling muda dan sudah menjadi keputusannya kan tadi mau menerima perjodohan ini. Jadi Ia hanya menundukan kepalanya saja sambil mendengrakan para tetua bermusyawarah.
"Nanti setelah menikah Jeongin kita akan langsung tinggal bersama Hyunjin juga"
Mendengar ucapan itu netra si bocah manis berpipi gembul itu jadi mulai berkaca-kaca.
"Iya biarlah mereka menkmati masa-masa pengantin baru berdua saja"
"Bagaimana Jeongin setuju kan?." Tanya bunda Suzy.
"Ya, Jeongin setuju hiks." jawab Jeongin sambil menegakkan kepalanya tak terasa buliran bening menuruni wajah manisnya. Ia hanya bocah lugu yang tentu saja tidak akan mau berpisah dengan keluarganya.
"Sayang jangan menangis, nanti bunda akan sering mengunjungi Jeongin, bunda janji"
"Tapi Jeongin tidak mau berpisah dengan bunda sama ayah hiks"
Sana mengelus surai lembut Jeongin sayang berusaha menenangkan sang anak. Sedang di ujung sana terlihat Hyunjinyang memandang adegan ini dengan wajah datarnya.
Hyunjin pikir Jeongin itu sangat kekanakan. Hm.. tidakkah kau berfikir jika bocah manis itu memang masih terlalu muda untuk menikah dan berpisah dengan kedua orang tuanya tuan Hwang?
"Iya sayang kita akan sering mengunjungi Jeongin jangan bersedih lagi ne" bujuk bunda Suzy.
Jeongin pun mengangguk dan perlahan menghapus benda bening yang berada di pipi gemuknya itu lalu perlahan menampilkan senyuman manis.
Okeh sekarang nangisnya di pending dulu, nanti Jeongin lanjutin di kamar saja. ( •́ ̯•̀ )
"Nah jadi tambah manis kan kalau tersenyum" ucap ayah Jinyoung sambil mengusak surai madu calon menantunya itu.
"Benar Jeongin kita memang sangat manis dan dengan begitu bunda juga akan segera mendapatkan cucu"
"Cucu apa bunda?" Tanya Jeongin penasaran.
Sebenarnya mengenai masalah cucu yang dari tadi diributkan para tetua, Jeongin itu tidak paham sama sekali itu maksudnya apa. Ia ingin bertanya tapi Ia lebih memilih diam saja tadi, tapi sekarang Jeongin benar-benar penasaran.
"Aduh baby Jeongin sangat polos, memang benar seperti ucapan ayah dan bundamu"
"Hehe maafkan anakku ini Bae, dia memang sangatlah polos dan kadang masih sangat kekanakan juga,mungkin karena selama ini kumanjakan"
"Iya benar apa kata istriku dan kuharap Hyunjin kita bisa membimbingnya nanti"
"Ya sudah tidak apa-apa nanti juga Jeongin bakalan dipolosin oleh Hyunjin." (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
"Ekhem sudahlah bu" akhirnya Hyunjin angkat suara juga, Ia harus menghentikan ibunya ini sekarang sebelum sang ibu bicara yang tidak-tidak.
"Baiklah kalau begitu kita sudah sepakat pernikahan akan dilaksanakan minggu depan dan semua persiapan pernikahan kami saja yang mengurus" jelas ayah Jinyoung final.
"Terimakasih kalau begitu tapi aku jadi tidak enak"
"Tak usah sungkan Sana kita kan sudah keluarga sekarang"
Flash Back Off.
TO BE CONTINUE.
Hahai haiii.....
Dont forget to Vote and coment
I Need your dukungan Gaes :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lilte Wife [Hyunjeong]
Fanfiction[Private Some Chapter⚠️🔞⚠️] Folow dulu kalo mau Baca. [Revisi] Perjodohan Paksa antara Yang Jeong In pemuda mnis berumur 16 tahun dengan seorang CEO yang bernama Hwang Hyun Jin yang berumur 31 tahun, Perjodohan ini terjadi atas dasar balas budi da...