Mohon maaf tapi ini Hanya pendek...
Mohon Vote dan komen nya okay :)
Thnks sudah mau menunggu aku yang ngaret ini
aku sayang kalian ♡♡♡ʚA Little Wifeɞ
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)♡Lelaki dengan pakaian serba putih bersih khas seorang pasien tengah duduk di ranjang dengan selang infus yang masih terpasang di pergelangan tangannya. Pandangannya terlihat kosong tanpa cahaya.
Suzy yang melihat kondisi putra sematawayangnya saat ini kembali menitikkan kristal bening dari sudut netra indahnya.
Hyunjin memang berhasil melewati masa kritis. Namun, kejadian yang benar-benar tidak ingin Suzy ingat kini malah terulang kembali.
Dokter bilang trauma masa lalu yang dialami oleh sang putra kini terjadi lagi bahkan lebih parah dari yang sebelumnya.
Sudah seminggu ini Hyunjin hanya terdiam, setiap hari pandangannya selalu kosong bahkan tak ayal juga menitikkan air mata. Tak ada tanda-tanda kehidupan disana.
Suzy dengan kaki jenjangnya melangkah mendekati sosok yang tengah terbaring lemah itu lalu mengelus sayang surai hitam sang putra.
"Nak sudah waktunya makan mau ibu suapin hm?"
Yang diajak bicara hanya diam saja tanpa ekspresi. Pandangannya tetap lurus ke depan menatap jendela kaca ruangan ini. Sungguh hati Suzy terasa teriris belati sekarang, sakit.. sakit melihat kondisi sang putra yang seperti mayat hidup.
Suzy mendongakkan kepalanya ke atas. Ia semakin terisak tanpa Hyunjin sadari. Ia ingat jika putranya ini hanya bisa kembali normal jika pusat dari ini semua segera ditemukan namun itu juga tidak menjamin kesehatan Hyunjin akan pulih seperti sedia kala.
Dan lebih parahnya lagi sudah seminggu ini usaha polisi dan anak buah suaminya seperti tidak membuahkan hasil sedikitpun.
"Sayang sampai kapan kau akan seperti ini ayo makanlah"
Sang anak masih enggan membalas ucapannya dan hanya diam membisu.
"Jika kau terus seperti ini kasian Jeonginmu, dia pasti akan kecewa saat kembali nanti melihatmu semakin kurus"
"Ayo buka mulutmu" Suzy menyudorkan sesendok nasi ke arah sang putra dan ajaibnya Hyunjin langsung menerima suapan bubur dari ibunya itu. Suzy terus menyuapi sang putra sambil menangis.
Kenapa? Kenapa kejadian ini kembali terulang oh Tuhan, batin Suzy menyerukan kesedihannya.
Setelah memakan beberapa suap bubur Hyunjin memberikan gestur kepada wanita paruh baya itu untuk memeluknya.
"Ibu"
"Iya sayang ibu disini" Suzy sangat bersyukur akhirnya Hyunjin mau mengeluarkan suaranya lagi.
"Kau hangat bu" ucap Hyunjin sambil mengeratkan pelukannya ke tubuh sang ibu.
"Aku takut tidak bisa merasakan kehangatan ini" Tambahnya.
Suzy sendiri tidak membalas dan hanya kembali mengelus sayang surai sang anak.
"Ibu" kali ini nada suara Hyunjin sedikit bergetar. Suzy melihat air bening yang sudah mengumpul di ujung netra sang anak. Hatinya semakin sakit melihat itu. Ingin sekali Ia menggantikam rasa sakit yang dirasakan anaknya itu. Tapi apa lah daya Ia tidak bisa mengubah semua ini.. takdir ini.. yang begitu menyayat hati.
"Iya nak Ibu disini" balas Suzy saat tadi Hyunjin memanggilnya.
"Aku ini siapa?"
"Kau Hyunjin anakku sayang"
Suzy kembali memeluk anaknya itu sambil kembali menangis. Rasa sakit di hati rasanya sudah semakin menjadi.
"Tidak ibu, aku bukan Hyunjin bila tanpa Jeongin"
Tes....
Tes....
Benda bening itu semakin deras berjatuhan dari pelupuk Hyunjin.
Ia ingin sekali melihat Jeonginnya sekarang, ingin memeluk tubuh mungil yang amat Ia rindukan itu dalam dekapan hangatnya seperti yang tengah Ia lakukan sekarang bersama sang ibu.
Rasanya semua ini begitu sakit. Semua orang menganggapnya mengalami gangguan padahal Ia tidak apa-apa. Tidak, lebih tepatnya sang hati masih tidak apa-apa walau sudah diterjang badai sakit yang teramat dalam.
Ditinggal orang yang disayang untuk kedua kalinya..
Ia hanya ingin Jeonginnya kembali. Semua ini begitu sakit. Tubuhnya sakit, hatinya sakit, Ingin Ia bangkit dan kembali mencari sosok sang istri tapi tubuh dan pikirannya malah berbalik arah. Mereka tidak ingin diajak berkonpromi oleh hatinya.
Jauh di lubuk sana Hyunjun berharap bisa pergi melangkahkan kakinya dari rumah sakit ini. Tapi apa daya, semua orang melarangnya dan malah menyuruhnya tinggal sampai Ia sembuh. Yang lebih parah sang tubuh juga tidak mau diajak kerja sama dan menurut saja terbaring tanpa daya dengan selang infus sialan ini.
Entah karena efek obat dan karena lelah menangis pandangan Hyunjin menjadi buram sekarang, namun jika boleh berharap sebelum semua menggelap Hyunjin ingin melihat sosok yang amat Ia cintai berdiri di sampingnya tersenyum hangat sehingga Ia bisa bermimpi indah dalam tidurnya.
Sebelum pandangan itu menggelap tiba-tiba saja suara pintu yang terbuka dengan kerasnya membuat netra yang sudah hampir menutup dan pergi ke alam mimpi itu terbuka sepenuhnya.
Ceklek...
Pintu itu terbuka menampilkan sesosok makhluk gulali dengan senyum manis khasnya.
Deg....
TO BE CONTINUE.
Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lilte Wife [Hyunjeong]
Fanfiction[Private Some Chapter⚠️🔞⚠️] Folow dulu kalo mau Baca. [Revisi] Perjodohan Paksa antara Yang Jeong In pemuda mnis berumur 16 tahun dengan seorang CEO yang bernama Hwang Hyun Jin yang berumur 31 tahun, Perjodohan ini terjadi atas dasar balas budi da...