0.14

1.4K 187 5
                                    

Vote Juseyoo ♡♡

ʚA Litle wifeɞ
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)♡

Jinyoung melirik istrinya yang beberapa saat lalu telah ditemukan dalam keadaan sekarat dengan ponsel pintar berada dalam genggamannya. Darah yang mengucur deras dari hidung sang istri membuat Jinyoung ketakutan, namun ketika pria berkepala lima itu melihat kearah ponsel pintar yang masih menyala, membuat dia menghela nafas gusar. Kebiasaan sang istri yang memalukan kapan akan segera memudar? istrinya itu sungguh tidak tahu malu.

Menonton adegan pribadi anak dan mantunya, sumpah Jinyoung disini mulai bertanya-tanya kewarasan Suzy.

Merasa diperhatikan, Suzy menghentikan aktivitas mengepak pakain kedalam koper. Hari ini adalah hari terakhir dia berada di Paris dan Suzy harus terlebih dahulu sampai di Korea sebelum anaknya.

"Apa?" Suara sarkas dari sang istri membuat Jinyoung bergidik ngeri. "Kau sudah selesai mengepak barangmu? Sebaiknya periksa lagi! Sayang kalau ada yang tertinggal."

Jinyoung menggeleng. "Aku sudah memeriksa dua kali, dan aku rasa semua sudah aku masukan." Jinyoung menjawab mantab, dia yakin telah memasukan semua barangnya.

"Ouh baguslah. Pesawat akan take off sekitar 3 jam lagi."

Dia dan Jinyoung akan kembali ke Korea dengan seling waktu 2 hari dari Hyunjin. 

● ● ●


Saat matahari telah menggantikan peran sang bulan, maka saat itu pula sinar terang menguasai bumi.

Sinar matahari pagi berhasil menelusup masuk lewat korden jendela membuat sepang pengantin baru yang tengah tertidur mulai merasa terganggu.

Baby Jeongin mengejapkan mata pelahan berusaha menyesuaikan cahaya yang menerpa wajahnya. Di sampingnya Ia menemukan sang suami yang terlelap.

Seulas senyum antusias mengembang menghias wajah baru bangun tidur sang bocah manis. Hari ini Jeongin sangat gembira karena dia ingat jika hari ini adalah hari dimana dia akan kembali ke Korea. ahh Ia mulai merindukan negaranya tersebut, Jeongin rindu dengan rumah lalu sekolah dan masih banyak lagi.

"Daddy ayo bangun!" Jeongin berbisik lembut didekat telinga suaminya. Hyunjin sendiri yang merasakan hembusan udara dan suara menggoda Jeongin membuat dirinya melenguh dalam tidur. Sebenarnya itu bukanlah suara godaan karena Jeongin sendiri bersuara layaknya anak kecil yang tengah membangunkan daddynya dengan takut-takut.

"Daddy ayo BANGUN!!" Jeongin mengulangi kalimatnya setelah perkataan sebelumnya tidak digubris Hyunjin, maka kali ini Ia menambahkan volumenya.

Hyunjin berguman pelan, dia tak kunjung bangun malahan semakin mengeratkan pelukannya pada guling.

Jeongin kesal.. dia sekarang sedang kesal. Deddynya menjadi kebo, susah dibangunkan. Tapi disini Jeongin juga tidak mau kalah, dia dengan ganas mencubiti kedua pipi Hyunjin.

"Daddy bangun! Ayo bangun! Bangun! Bangun!" serunya sambil terus mencubit pipi si raja tidur.

Merasa perih dipipinya, Hyunjin lekas bangun dari tidur. Dia menatap Jeongin yang tengah memandangnya, lebih tepatnya tengah mencubit sambil melihat kearahnya. Hyunjin mengambil kedua tangan itu, dia mencium punggung tangan sang istri yang baru saja berbuat nakal pada kedua pipinya.

"Pagi sayang," sapa Hyunjin serak khas suara bangun tidur.

"Yeehh Daddy sudah bangun," sorak Jeongin bahagia mendapati suaminya sudah bangun. Hyunjin yang mendengar suara sorakan Jeongin hanya tersenyum kecil. Sifat dan sikap polos istrinya akan selalu menjadi hiburan tersendiri.

A Lilte Wife [Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang