0.8

1.6K 240 2
                                    

ʚA Litle Wifeɞ
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)♡

Hyunjin mencuci wajahnya, terlihat jelas raut lelah membingkai wajah pria yang tengah memandangi pantulan dirinya yang berada dicermin wastafel. Terlihat jelas mata panda menghiasi kedua matanya, dia terlihat cukup lelah dan tentu kekuarangan tidur bila mengingat mata panda dan wajah sentuknya.

Hyunji meraup wajahnya secara kasar, pria itu terlihat sedikit frutasi mengingat kembali kekonyolan istri tercintanya yang kelewat antusias saat membahas masalah liburan yang telah mereka rencanakan.

Mendengar teriakan istrinya di pagi hari membuat Hyuniin menghela nafas, saat ini suasana hatinya sedang buruk karena dia tidak cukup tidur semalam. Ahh.. Jika memang diingat saat itu Jeongin sangatlah senang, istrinya tak pernah berhenti bertanya soal apa saja yang akan mereka lakukan di Paris, lalu barang apa saja yang harus dia bawa. Tanpa sadar sudut bibir Hyunjin sedikit terangkat, membuat seulas senyum kecil.

Setelah merasa urusannya di dalam kamar mandi telah selesai Hyunjin melangkah keluar dari sana, "Astaga!" dan betapa terkejutnya dia mendapati Jeonginnya berdiri di depan pintu kamar mandi dengan koper besar yang berada di tangannya.

"Daddy mari berangkat..! bukannya kita akan ke Paris? Lihatlah Jeongin sudah siap," seru bocah itu berapi-api. Hyunjin yang melihat itu hanya tersenyum, dia senang ketika mendapati istrinya dalam keadaan bahagia.

"Kita akan berangkat pukul 08.00 AM. dan coba kita lihat pukul berapa sekarang?" Hyunjin melirik ke arah jam dinding yang menggantung diatas tempat tidurnya, jam itu menunjukan pukul 05.00 A.M yang berarti kurang 3 jam lagi. "Ini masih terlalu pagi," guman Hyunjin mengusap surai Jeongin yang selembut sutra.

"Ta.. Tapikan.."

"Masih banyak waktu sayang. Daripada kita membahas keberangkatan kita, lebih baik sekarang kita membahas apa saja yang kau bawa?! Kita hanya akan satu minggu disana dan mengapa dengan koper ukuran besar itu?" Hyunjin memandang curiga koper yang berada di depannya.

Si bocah manis hanya memperlihatkan deret giginya yang tersusun rapi. "Hyunjin hanya memasukan apa yang Jeongin inginkan," jawabnya terlihat malu-malu.

Ini kali pertama dia akan pergi jauh jadi dia cukup bingung harus membawa apa dan Jeongin memutuskan memasukan barang yang dia inginkan dan dia butuhkan ke dalam koper tanpa berpikir terlebih dahulu.

Hyunjin membongkar kembali isi koper sang istri, pria itu seketika bengong melihat isi koper tersebut. "Apa ini?" tanya Hyunjin mengangkat tinggi pisang yang berada disalah satu tumpukan barang-barang Jeongin. "Lalu ini apa lagi?" tanyannya memegang boneka singa milik Jeongin.

Si bocah hanya tertawa kecil dia menjawab sesuai apa yang dia inginkan seperti halnya saat Hyunjin bertanya soal pisang itu Jeongin hanya menjawab karena dia sedang ingin pisang dan dia khawatir jika di Paris sana tak ada buah tropis itu.

Mata Hyunjin hampir melompat keluar, setelah dia membongkar barang-barang milik Jeongin selama satu menit lebih, dia mendapati sebuah majalah erotis yang bersimpul pria maco. Hyunjin dengan api di kedua matanya menunjukan majalah erotis itu kepada Jeongin yang menatap bingung. "Baiklah, sayang! Bisa jelaskan apa ini?!" pintanya menekankan setiap kata yang dia lontarkan. "Dan apa kau sudah melihat isinya?"

"Ouh.. itu? Itu diberikan Bunda Suzy, Jeongin belum sempat melihatnya," jawabnya mengingat bahwa mertuanya itu sebelum pulang sempat memberikan majalah untuknya dan berpesan agar Ia tidak memberi tahukan kepada siapapun.

"Ouh.. ya bunda juga meminta Jeongin tidak memberitahu hal ini pada daddy." Dan rupanya Jeongin tidak cukup baik dalam hal menjaga rahasia atau karena dia terlalu polos? etalah siapa yang tau pasti.

"Jangan pernah menyentuh barang seperti ini lagi!" Hyunjin dengan kekuatannya langsung menyobek majalah itu menjadi beberapa bagian kemudian dia membuangnya.

● ● ●


"Wah.. Jeongin baru tahu jika rasanya menaiki pesawat itu seperti ini," seru si bocah melihat keluar jendela. "Dan lihatlah Daddy! Jeongi  dapat melihat awan putih ke bawah."

Hyunjin terlalu lelah, dia hanya menanggapi sebagian keantusiasan istrinya. "Sudahlah, sayang. Simpan tenagamu untuk jalan-jalan yang kita akan lakukan," ucapnya mengingatkan agar Jeongin tidak terlalu belebihan.

Mereka sekarang tengah berada di pesawat yang akan terbang di udara. PARIS! Mereka akan datang.

Lalu jauh disana, di Paris. Pasangan suami istri baru saja keluar dari bendahara P-International. Suzy dan Jinyoung baru saja tiba, mereka menggunakan penerbangan malam.

"Aku tidak begitu tahu ternyata kau begitu berminat dalam urusan percintaan anakmu itu," Jinyoung dengan bibir yang dikeruncutkan mengikuti langkah istrinya.

"Aku takan menyiakan kesempatan ini. Sedikit rangsangan semua akan beres," seru Suzy tersenyum miring.

Ouh sungguh mertua yang baik.

"Kali ini apa rencanamu sayang?"

"Kau hanya perlu melihat Jinyoung!"

TO BE CONTINUE.

Double Up kok :)

A Lilte Wife [Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang