0.28

1.1K 149 37
                                    

ʚA Little Wifeɞ
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)♡


Suasana di rumah sakit ini terlihat sangat tidak bersahabat. Raut tegang dan khawatir duduk bersinggah menghiasai wajah setiap insan yang ada di luar ruangan operasi ini, terutama menghiasi wajah tampan seorang Hwang Hyunjin.

Bagaimana tidak, saat ini sang istri akan menghadapi suatu masa dimana masa itu berada diantara hidup dan mati walaupun masih belum pasti. Jeonginnya sekarang masih diperiksa oleh dokter apakah ini benar sudah waktunya apa belum atau mungkin masih menunggu beberapa jam lagi.

Hyunjin ingin sekali berterik histeris menjeritkan apa yang tengah Ia rasakan sekarang tapi Ia tidak mungkin bertindak konyol seperti itu jadi Ia hanya bisa meredam sedikit rasa khawatirnya ini.

Pikirannnya begitu kalut, semua terasa bercampur aduk namun dominan ke arah rasa khawatir yang teramat membuncah. Hyunjin begitu mengkhawatirkan keadaan Jeongin. Saat ini juga rasanya masih terngiang bagaimana teriakan kesakitan sang istri manisnya itu selama di dalam perjalanan menuju rumah sakit ini beberapa saat yang lalu.

Diantara pencampuran perasannya ini ada juga secerca pelangi yang melingkupi dan membentang indah di dalam hatinya juga Jeongin. Masa penantian selama kurang lebih sembilan bulan ini akhirnya akan segera terjadi, buah cinta yang sangat Ia dan sang istri nanti akan segera melihat indahnya dunia.

Keluarga Hyunjin dan Jeongin juga sudah berada di dalam rumah yang dominan berwarna putih ini. Mertuanya yaitu Jaebum dan Sana  serta orang tuanya sendiri Suzy dan Jinyoung. 

Semua terlihat tidak jauh berbeda dengan dirinya yang sedang tegang ini. Bunda Sana terus memanjatkan doa, tidak bisa dipungkiri karena beliau adalah orang tua yang telah membesarkan Jeongin, jadi dialah disini yang paling mengkhawatirkan anak sematawayangnya itu. Apalagi Ia sangat menyayangi anaknya lebih dari apapun.

Tidak seperi bunda Sana yang bisa sedikit menyembunyikan rasa khawatirnya, sang besan malah terlihat kebalikannya. Ia terlihat tidak bisa diam dan terus mondar- mandir kesana kemari.

Yah ini saat-saat yang paling dinanti setelah sekian lama jadi sudah sewajarnya jika Suzy jadi tidak bisa mengkontrol dirinya hanya untuk sedikit terlihat lebih tenang.

"Sayang berhentilah menjadi setrika" ucap ayah Jinyoung yang mulai khawatir melihat istri cantiknya terus berjalan bolak-balik dengan tempo yang sama.

"Bagaimana ini.. Kakiku bergerak sendiri, mereka tidak mau berhenti" balas bunda Suzy.

"Itu karena kau terlaku cemas ayo sini duduk"

"Sudah kubilang mereka bergerak sendiri"

"Huhh" Jinyoung menghela nafas dan mendekati sang istri yang masih sibuk menjadi setrika. Ia lalu memeluk tubuh Suzy dan mengelus-elus sayang punggung istrinya sebagai penenang.

"Sudahlah mari kita pasrah kan semua ini KepadaNya. Kita hanya bisa berdoa supaya menantu dan cucu kita selamat di dalam sana"

"Iya Jeng lebih baik kita berdoa yang terbaik untuk mereka" imbuh bunda Sana yang tidak serempong Bunda Suzy.

"Hiks.. Iya" Jawabnya seraya membalas pelukan sang suami. Setelah sedikit lebih tenang, mereka berdua pun duduk kembali.

● ● ●


Di dalam sana Hyunjin tengah menggenggam erat tangan sang istri, berharap bisa mengurangi ketegangan yang dirasakan oleh istri gulanya itu walaupun sebenarnya Ia sendiri sangat tegang, bahkan kedua kakinya di bawah sana sudah sangat lemas. Namun Ia harus bisa bertahan demi sang istri tercinta dan kedua calon bayi mereka yang sudah amat dinanti.

A Lilte Wife [Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang