Part 14

2.7K 304 44
                                    

(Happy Weekend)

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ __ _ _ __ _ _

"Kau percaya padaku kan? Jika aku bukanlah Vanilla." Tara akhirnya bisa mengungkap kebenaran, perlahan beban hatinya mengikis walaupun ia akan senang jika ada seseorang yang lebih baik dari pada Morrow untuk mendengar sebuah kenyataan tentangnya. Pria itu cukup beresiko sejak awal. Tapi yang terpenting adalah Tara tidak merasakan sesuatu buruk menimpanya seperti gemuruh petir menyambar atau rasa sakit yang menggerogotinya ketika rahasia ini terbongkar.

"Kau adalah Vanilla." Kening Tara berkerut. Ia kemudian terduduk sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Ucapan Morrow terdengar dingin padahal seharusnya pria itu marah mendengar ia telah membohongi dirinya.

"Tidak. Aku adalah... Tara Lipinski. Ingat siang tadi aku mengajakmu ke rumah sakit, yang terbaring di sana adalah tubuhku." Memang benar perkataannya tidak masuk akal tapi Tara bertekad untuk meyakinkan pria itu. Mata Tara terpejam kuat, ia mengacak rambutnya penuh frustasi.

"Kumohon, cukup dengarkan aku Morrow, meskipun kau menganggapku orang gila." Tara bergerak menghadap pria itu yang kini ikut terduduk. Ia mengisyaratkan agar Morrow tenang, nyatanya Tara terlampau gelisah.

"Sehari setelah malam tahun baru aku mengalami kecelakaan mobil. Sebuah truk menabrak mobil yang aku tumpangi, aku sadar ketika itu diriku sekarat. Lalu tiba-tiba aku terbangun di dalam tubuh Vanilla bertempat di sebuah club malam dimana kau juga sedang berada disana. Memang sangat kebetulan, seperti skenario yang telah dibuat sedemikian rupa. 

Vanilla selalu di hatiku, jadi bila aku melihatmu aku bisa merasakan kesedihannya, rasa rindu yang amat menjengkelkan, bahkan aku sangat... jatuh cinta denganmu dalam pandangan pertama. Padahal aku bukan tipe wanita yang mudah jatuh cinta ataupun percaya pada orang lain. Dan kupikir aku bisa menyelesaikan cerita ini jika memenuhi keinginan Vanilla untuk memilikimu. Tapi setiap aku berbuat demikian rasanya aku ingin mati. Jiwaku perlahan mati rasa kalah dengan jiwa Vanilla." Tara tersengal sampai kepalanya terasa pening.

"Semua kenangan Vanilla bisa kulihat dan kurasakan seolah-olah kita menjadi satu. Aku tahu bagaimana ketika kau mengusir Vanilla dari rumahmu, kalian juga pernah tidur bersama, makan malam bersama di pesisir pantai saat liburan musim panas di Hawai meski samar tapi aku tahu, bahkan aku bisa ingat bagaimana rasanya berciuman serta bercinta denganmu. Lalu bagaimana aku bisa tenang jika semua itu berdatangan seperti teror. Bisakah kau tulus mencintai Vanilla? Aku mohon. Mungkin dia akan membebaskanku setelah kau menerima perasaannya." Permintaan bodoh. Tara tidak melupakan itu. Seumur hidupnya, mengemis pada orang lain tanpa otak adalah dosa besar.

Morrow terkekeh pelan. Wajah menjengkelkan yang Tara tampilkan begitu berbeda dengan Vanilla yang asli. "Jangan bermimpi." Ucapan Morrow memiliki arti lain. 

Balasan itu membuat Tara langsung meninggikan suara. "Aku tidak mengigau atau sejenisnya! Aku serius atas perkataanku dan aku tidak sedang membodohimu." Tara kesal dia pun turun dari ranjang berlilitkan selimut lalu mengambil baju dari lemarinya. Jujur dia ingin Morrow sedikit bersimpati pada keadaannya sekarang. Setidaknya pria itu tidak menyindirnya sebagai tukang khayal. 

"Terserah tentang apa yang kau pikirkan terhadapku, lagi pula aku tidak peduli atas pendapatmu. Kau juga boleh menyebutku wanita aneh, karena aku benar-benar nyaris gila menghadapi cerita dramatis ini. "

Tara mengenakan celana dalamnya serta sebuah kaos kebesaran selutut tanpa menggunakan bra. Dia berjalan ke lemari pendingin untuk mengambil minuman soda sambil bertanya. "Bagaimana kau bisa masuk ke apartemenku?"

"Pintunya tadi tidak terkunci."

"Jangan mencoba berbohong di depanku. Tuan Morrow." Tara melirik tajam, dia menjadi sensitif karena emosi dan semua jawaban yang pria itu berikan membuatnya darah tinggi. "Aku bisa melaporkanmu ke polisi."

Smooth & Tasty Vanilla [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang