Part 31

1.4K 150 10
                                    

Seringai terpampang pada wajah Morrow. Sebenarnya apa sih yang ada di pikiran Tara Lipinski sampai dia membuat cerita aneh dengan tokoh utama dirinya sendiri? Belum lagi ada adegan tertukar ruh. Apa wanita itu sengaja membuat novel bergenre fantasi?

Baru mulai saja Morrow terasa ingin berhenti membaca novel tersebut. Apakah wanita itu benar-benar seorang penulis profesional dengan banyak penghargaan atas kesuksesan tulisannya?

Walaupun Morrow berpikir demikian, dia masih tetap melanjutkan membaca karena penasaran, alur cerita yang digoreskan benar-benar mirip dengan apa yang Morrow alami, tentang bagaimana pertemuan kembali antara dirinya dan Vanilla, perubahan sifat Vanila terbilang cukup drastis, terdapat kesamaan dialog serta pemikiran setiap tokoh, bagaikan wanita itu dapat menulis masa depan.

Terdapat pergeseran cerita ketika Morrow menginjak bab 9 bersub judul I Need Your Hug. Jika di dalam novel ini diceritakan bahwa tokoh Morrow berhasil mengajak Vanilla makan malam bersama, sedangkan di kenyataannya Morrow gagal melakukan itu. Disebabkan sosok Vanilla menghilang dari apartemen dan ternyata wanita itu tanpa alas kaki menunggunya di depan kamar hotel tempat dia menginap untuk sementara di New York City.

Kepala Morrow tiba-tiba berdenyut nyeri, setiap ada informasi baru kenapa ia makin sulit meraih jawabannya?

Bila di dunia nyata ini yang sebenarnya di dalam tubuh Vanilla adalah Tara, kenapa wanita tersebut hanya bisa diam terjebak tanpa dapat berbuat apapun? Bahkan wanita itu sampai ingin bunuh diri?

Ada rahasia terkunci rapat sampai membuat wanita itu menjadi amat sangat ketakutan. Bagaikan di terjang beban besar.

Semua ini masih dugaannya saja. Morrow meletakkan novel itu di atas nakas, merebahkan diri sekedar istirahat sejenak. Satu jam yang lalu ia baru memesan kamar hotel usai kembali dari rumah sakit dan Henry akan datang beberapa saat lagi.

Henry berkata bahwa ada sesuatu yang dia ingin tanyakan, namun Morrow belum tau pasti apa itu.
Mata Morrow terpejam. Fokus cahaya berada di titik tengah, lambat laun terlihat bayangan ruangan putih bersih. Mimpi ini terasa nyata bagi Morrow. Ia juga dapat mencium aroma cherry blossom yang lembut nan pekat. Saat membuka mata, ia tengah tidur dengan seorang wanita berada di atas tubuhnya, memeluknya.

Morrow tersenyum merasakan kehadiran wanita tersebut, iapun melampirkan tangannya di seputar pinggang wanita itu. Sedang tangan yang lain membelai lembut kepalanya. Ini momen paling membahagiakan hingga ia dapat merasakan kehangatan menguar dalam benaknya.

Wanita perlahan mulai bernyanyi dengan lirih.

"Are you going to Scarborough Fair?
Parsley, sage, rosemary, and thyme
Remember me to one who lives there
She once was a true love of mine

Tell her to make me a cambric shirt
Parsley, sage, rosemary, and thyme
Without no seam nor needlework
Then she'll be a true love of mine

Tell her to find me an acre of land
Parsley, sage, rosemary, and thyme
Between the salt water and the sea strand
Then she'll be a true love of mine"

(Apakah kau pergi ke pekan raya Scarborough
Peterseli, daun sage, rosemari, dan thyme
Mengingatkanku pada orang yang tinggal di sana
Dia dulu cinta sejatiku

Katakan padanya untuk membuatkan kemeja katun halus untukku
Peterseli, daun sage, rosemari, dan thyme
Tanpa lipatan ataupun jahitan
Lalu dia akan menjadi cinta sejatiku

Katakan padanya untuk menemukan sebuah pulau dengan tanah seluas 2/5 hektar untukku
Peterseli, daun sage, rosemari, dan thyme
Di antara air asin dan pantai pinggir laut
Lalu dia akan menjadi cinta sejatiku)

Smooth & Tasty Vanilla [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang