Part 26

1.8K 225 11
                                    

Baca perlahan dan sekali lagi aku tekankan bahwa ini cerita fantasi. 

Happy reading

...........................................................


Pagi-pagi sekali Evan Goldberg, pengacara yang menangani kasus Tara Lipinski menghubunginya secara mendadak dan meminta Morrow melakukan pertemuan. Katanya ada informasi penting untuk dijelaskan padanya. Morrow bisa menduga keantusiasan Evan dari suaranya diseberang telpon. 

Namun aneh, Evan berpesan agar dia tidak memberitahu apapun kepergiaannya pada Vanilla. Pria itu juga melarang agar ia sekedar memberi pesan singkat. Sejujurnya Morrow sendiri enggan meninggalkan Vanilla seorang diri. Sekali lagi, rasa penasaran Morrow lebih besar atas rahasia tersembunyi yang ditebak oleh Evan.

Jadi pukul empat pagi Morrow mengikuti rencana Evan untuk bertemu di ruang privat pada sebuah club paradise.

"Sudah lama kita tidak saling bertemu. Aku terkejut mendaptkan permintaan khusus dari setelah sekian tahun lamanya." Ujar Evan kala itu sambil menjabat tangan Morrow. 

"Bagaimana kabar anda?" Tanya Morrow ramah. Pria itulah  yang membantu dirinya bebas dari penjara. Entah trik apa Evan gunakan atas kasusnya. Intinya pria itu mempunyai rahasia dapur tersendiri. 

"Baik. Istriku baru melahirkan anak kedua kami. Aku sangat senang sekali."

"Selamat untuk anda."

"Bisa kita langsung ke inti pembicaraan?"

"Tentu saja. Anda membuat saya sedikit penasaran.." Ada getar keraguan di ucapan Morrow. Dia merasa firasat aneh yang sulit ia jelaskan. 

"Kemarin sore kau memintaku menyelidiki hubungan apa antara Vanilla Flaweret dan Tara Lipinski."

"Benar. Karena Vanilla diam-diam banyak mencapuri urusan Tara Lipinski.  Padahal dia tidak harus melakukan itu, menolong secara berlebihan bahkan dia rela menghabisakan separuh waktunya untuk menuntaskan novel garapan Tara Lipinski. Kupikir hal tersebut kurang masuk akal. Terutama dia sampai berani bertindak tak lazim. Seperti mencuri barang milik Tara."

Evan mendengarkan dengan baik. Sebisa mungkin ia menyambungkan segala teka-teki menjadi sebuah kesimpulan meskipun itu terbilang mustahil. 

"Coba kita telaah secara perlahan. Apa saja yang ketahui tentang Tara Lipinski."

"Dia.. Wanita sangat intelek. Mempunyai karir yang cemerlang serta introvert. Aku hanya bisa menjelaskan sebatas itu saja."

"Okey... Setelah kau menghubungi, aku langsung bergerak mencari informasi apapun yang berkaitan dengan kedua wanita itu. Tapi jawabannya adalah nol. Mereka bukan sahabat, tetangga, teman karir maupun keluarga. Tidak ada riwayat kedekatan mereka, bisa dibilang mereka sama sekali belum pernah berinteraksi satu sama lain. Aku meyakini itu. Namun ada satu hal yang aneh dari perilaku Vanilla Flaweret. Sama persis apa yang tadi kau katakan.  Melakukan banyak pengorbanan,  perhatian berlebih juga berusaha menjaga karir Tara agar tetap stabil. Dia bertindak demikian pada Tara Lipinski seolah dia menolong dirinya sendiri-" Penjelasan Evan terhenti, pria itu mengeluarkan berkas dokumen lalu menyerahkannya pada Morrow. 

"Kuharap kau menganggapku gila. Dokumen ini berisi data mengenai tulisan tangan Tara Lipinski dari seorang penggemar beratnya. Wanita itu sempat menulis pesan sederhana juga tanda tangan di halaman depan novel milik penggemarnya." Tangan Evan menunjukkan detail foto tulisan tangan Tara Lipinski. 

"Pada lembar selanjutnya. Aku mengambil tulisan tangan dari kontrak kerja tertulis Vanilla Flaweret dengan penerbit. Wanita itu menulis menggunakan tangan CV singkat mengenai identitas, jenjang pendidikannya serta pengalaman kerja. Dan aku melakukan analisa tulisan tangan pada mereka berdua." Evan mengganti berkas ke lembaran selanjutnya lagi.

Smooth & Tasty Vanilla [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang