12

2.8K 152 1
                                    


بسمﷲالرحمن الرحيم

Izinkan aku mengagumi mu

Satu bulan kemudian

Menjadi pertanyaan tentang kepindahan nya Ambar Rukma Qatrannanda di kelas Ahwalul Syakhsyiah.

Yang menjadi permasalahan adalah Ambar tidak bisa mereka hubungi, bahkan Ashima juga tidak tahu kemana perginya sang sahabat.

"Ashima." Lamunan nya buyar ketika Rafif memanggilnya.

"Ini pernikahan kita yang ke satu bulan Ashima!" Ujar Rafif. Ashima tersenyum dan ingatan nya kembali ke masa lalu saat diri nya dan Rafif menikah.

Flash back off

Sempat terjadi kecelakaan sebuah mobil menabrak seorang gadis yang hendak menyeberang sambil berlari lari. Si pengemudi sedang mengantuk dan tanpa sengaja si pengemudi menabrak seorang gadis yang tengah berlari. Naas, gadis malang itu terpental jauh dari lokasi kejadian. Tubuh nya penuh cairan kental berwarna merah ketika di temukan seorang lelaki.

"Ashima." Suara lelaki itu menggetar saat melihat Ashima yang masih tersenyum manis walaupun darah membanjiri wajah nya. Sang lelaki mendekat.

"Rafif
A-aku mencintai mu!" Ucap Ashima terbata bata.

"Ini bukan saat nya mengungkapkan cinta! Kamu harus segera ke rumah sakit! Tunggu, aku akan panggilan bantuan." Ujar nya.

Orang orang pada berdatangan ke tempat ke jadian dan memasukkan Ashima ke dalam mobil yang telah menabrak nya.

Ashima dilarikan ke rumah sakit Bidadari.

Orang tua Ashima datang dan berlari ke arah Rafif yang telah menunggu di depan ruang UGD.

"Nak Rafif? Ashima baik baik saja kan nak?" Tanya ibu nya Ashima penuh ke khwatiran di wajah nya.

"Tante tenang ya? Ashima akan baik baik saja kok tante! Kita berdoa saja!" Kata Rafif mengingat kan.

Tak lama kedua orang tua Rafif datang dan bertanya hal yang sama.

"Ashima baik baik saja kan Rafif?" Tanya ibu nya.

"Kita berdoa saja ummi!" Jawab Rafif.

"Kita harus segera menikahkan Rafif dan Ashima! Karena kita telah menjodohkan mereka!" Penuturan sang ibu Rafif membuat Rafif terkejut bukan main.

"Ta-tapi Ashima belum sadar ummi?" Ujar nya.

"Tak apa
Lagi pula Ashima sudah menyetujui nya bahwa kamu akan menikahi nya! Setelah Ashima keluar dari ruang UGD maka kita akan memanggil penghulu dan beberapa orang saksi." Jelas sang ibu lagi.

"Apa yang dikatakan ummi kamu memang benar Rafif! Tante ikhlas jika Allah memanggil Ashima, tetapi sebelum itu kalian harus menikah!" Rafif berfikir sejenak. "Apakah Ashima adalah jodoh ku? Maafkan aku Ambar! Aku terpaksa menikahi Ashima!" Batinnya.

Rafif menarik nafas berat sebelum menjawab.

"Insha' Allah Rafif bersedia menikahi Ashima setelah Ashima keluar dari ruang UGD." Jawab Rafif, kedua orang tua nya begitu pula dengan kedua orang tua Ashima merasa senang. Ibu nya Ashima memeluk Rafif sambil berkata, "Terimakasih nak! Terimakasih! Jika Ashima mendengarnya ia pasti sangat bahagia."

"Iya tante
Kita tetap harus mendoakan Ashima agar ia lekas sadar!" Ujar nya.

Tak lama keluar lah seorang dokter dari ruangan UGD.

Jika tadi mereka bahagia maka dengan keluar nya dokter mereka menjadi lupa atas kebahagiaan nya.

"Bagaimana dengan anak saya dok?" Tanya ibu nya Ashima.

"Setelah pemeriksaan pertama tadi kami sempat berputus asa karena jantung anak ibu semakin melemah!" Sang dokter menarik nafas sebelum melanjutkan nya.

"Dan Alhamdulillah atas izin Allah jantung anak ibu kembali normal!"

Semua yang mendengar merasa tenang, bahwa Ashima akan baik baik saja.

"Baiklah kalau begitu saya permisi! Pasien akan di pindahkan ke ruang perawatan!" Lanjut sang dokter.

"Dok, berilah putri saya perawatan yang terbaik!" Ujar ayah nya Ashima. Sang dokter mengangguk dan pergi setelah mengucapkan salam.

Satu hari setelah Ashima dirawat di ruang VVIP. Maka terlaksana lah pernikahan Rafif dengan Ashima. Rafif mengucap kan ijab qobul dengan lantang. Dan akhirnya sah lah mereka menjadi  suami istri.

Flash back onn

"Kamu tak mendengar cerita ku?" Tanya Rafif. Ia sudah bercerita panjang lebar namun Ashima hanya memperhatikan tetapi tak merespon pertanyaan dari sang suami.

"Eheh iya iya kamu bilang apa tadi?" Tanya nya balik. Rafif menghela nafas.

"Haduh sayang
Fikiran kamu kemana?" Tanya Rafif. Mata mereka bertemu. Ashima bahagia karena setelah mereka menikah baru kali ini Rafif memanggilnya dengan panggilan sayang.

"Sayang? Coba kamu ulangi?" Perintah nya. Rafif mengerutkan kening.

"Sayang!" Jawab nya.

Ashima tersenyum manis dan kemudian memeluk Rafif karena bahagia. Mereka berdua menjadi pusat perhatian mahasiswa lain nya.

"Eits sayang!" Ucap Rafif.

"Tahu ga? Ashima bahagia banget di panggil sayang!" Ujar nya sumringah.

Rafif tersenyum. Sudah waktunya ia mencintai sang istri dan melupakan Ambar yang tidak bisa ia miliki. Ia hanya tidak ingin menambah dosa memikirkan perempuan lain yang jelas jelas bukan mahrom nya.

"Yaa, sekarang Ashima adalah istri ku! Dan Ambar hanya masa lalu ku! Sudah sepantasnya aku mencintai nya!" Batinnya.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang