Part 13--Blood

701 129 49
                                    


Sebelum
BACA

VOTE LEBIH DULU YA.
VOTEVOTEVOTE
.
.
~CLUE~

Benang merah, akan mempertemukan kita di antara labirin mimpi.
.
.

Happy Reading

Jam dinding menunjukkan pukul 6 pagi

Suara hentakan Pisau pada ruang dapur terdengar bertubi-tubi. Pelakunya ialah pemuda pendek boncel yang sedang berkutat dengan beberapa sayuran. Memotong wartel dengan begitu cepatnya bak chef disebuah restoran ternama. 

Sesekali mulutnya dengan bibir tebal nan memancarkan aura ke sexy-an itu tengah kumat-kamit menyanyikan lagu berjudul 'Boy With Luv'. Tidak hanya menyanyi bahkan tubuhnya ikut terbawa dalam irama lagu populer itu. 

Sepertinya mood-nya sedang dalam keadaan baik.

Jimin, pemuda imut ini sedang sibuk memasak untuk sarapan pagi.

Tak selang berapa lama, ponsel bernada dering  membuat aktivitasnya terhenti. Ia menoleh, mendapati letak ponsel berada di atas meja bar dapur tak jauh dari posisinya.

"Arrgh... siapa pagi-pagi begini menelpon ku?" Tangan kecil Jimin menghentikan ayunan pisau di tengah- tengah potongan wartel.

Sembari berdecak kesal, Jimin mengambil benda persegi itu kemudian melihat nama seseorang di layar ponsel---  seketika wajahnya ditekuk tak suka.

"Hyeong?" ucap seseorang di seberang telpon.

"Yaack!!! Jeon Jungkook ! kenapa baru menelpon sekarang,  Aku menunggu mu semalaman di dorm. Kau bilang akan datang. Dasar pembohong !" Ucap Jimin marah.

"Adaapa dengan nada bicaramu itu, ini masih pagi jangan marahi aku dulu Hyeong, kau harus dengar penjelasan ku dulu."


"Ah, dasar pembual--memangnya ada apa ? Tanya Jimin, memberikan kesempatan pada Jungkook untuk menjelaskan.

Jimin meletakkan ponselnya di bahu dan menjepitnya dengan telinga-- tangan kecilnya kembali memotong wartel.

"Semalam aku tidak bisa ke dorm, aku ada makan malam dengan keluarga Jeon, tolong mengerti hyeong... Aku tidak bisa meninggalkan acara itu."  Jelas Jungkook

"Ya ya... lalu, apa malam ini kau jadi pindah ke sini?"

"Em... Beri aku waktu beberapa hari ya, aku perlu membujuk eomma dan appa ku dulu ehee." ucap Jungkook terdengar menahan tawa.

Mendengar hal itu, Jimin semakin sebal dengan Jungkook yang selalu memberikan janji palsu untuk menemaninya di dorm ini.

Tidak mungkin ia harus kembali tinggal di dorm lama Bighit bersama para trainee lainnya, mengingat, 40 % dorm lama nya sudah di hancurkan termasuk kamarnya.

Renovasi dorm lama nya akan memakan waktu selama 3-4 bulan, yang mengharuskan Jimin tinggal di dorm baru ini.

"Ah ne... sudah dulu ya, aku lagi sibuk masak" ucap Jimin sambil memasukkan potongan wartel ke dalam wadah.

"Woh ! Kau masak, Hyeong, ahahah...paling telur gulung keasinan lagi" ucap Jungkook sembari tertawa keras dari seberang telpon, membuat emosi Jimin semakin meningkat.

" yaak, jaga bicara---''

tut  tut  

ucapan Jimin terpotong kala sambungan telpon diputus tiba- tiba secara sepihak.

THE RED DOORS  [Book II] BTS *dlm REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang