Budayakan Votes sebelum membaca!
Happy Reading
***
Terdengar langkah lebar seorang pemuda di lorong-lorong gelap. Mata sembabnya menunjukkan sudah lama ia telah menangis.
Tiap kali berjalan di lorong itu, Pemuda bermata elang ini, selalu menoleh kekiri dan kekanan. Berusaha menemukan barang seorang saja yang berada di tempat itu, namun sampai saat ini hasilnya nihil. Yang ia temukan hanyalah udara dingin yang berhembus tiap kali ia berjalan.
''Kemana semua penghuni dorm ? ini tempat apa?'' seperti itulah pertanyaan-pertanyaan yang terus berulang di benaknya. Kakinya sebagai alat transportasi sudah begitu pegal karena terlalu lama berlari.
Deru napas Taehyung tak beraturan, sejenak ia berjongkok untuk mengusir rasa lelah. Suara besi yang tertangkap oleh indranya membuat netranya menoleh pada sebuah lorong yang dipenuhi dengan jeruji-jeruji besi. Beberapa obor yang terletak di samping jeruji memberikan sedikit penerangan di lorong itu.
''Mungkinkah di sini, ada seseorang yang bisa membantuku untuk keluar.''
Lelah perlahan terusir dari tubuhnya, ia melangkah mendekati satu jeruji yang paling dekat jaraknya. Melirik isi di dalam jeruji gelap itu, hingga tak menyadari satu tangan menjulur ke depan.
Grap !
Irisnya bergerak kebawah saat merasakan sentuhan pada dadanya--satu tangan menarik baju jaket Taehyung, sontak ia kaget dan terjungal ke belakang.
''HAH!!!
Brak
''AAAAA!!!''
Sosok wanita menyeramkan sedang asyik mengendus bau hidup dari sosok Taehyung. Kedua tangan dengan belenggu rantai itu tengah mencoba menggapai tubuh Taehyung yang terduduk di lantai berjarak 1 meter dari Jeruji.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RED DOORS [Book II] BTS *dlm REVISI
Fanfiction[TAMAT] Follow sebelum baca! ***TERSEDIA VERSI NOVEL*** Suara dari luar membangunkan Hoseok yang sedang tidur. Ruangan gelap, hujan deras disertai petir sukses membangunkan Hoseok dari alam bawah sadarnya. "Aaahh... aku bangun tengah malam lagi!" ...