💐💟REPOST
Happy Reading and don't forget VOTE 🗡
TYPO, SORRY ☡
Keadaan saat tidur: pernahkah kau melihat dirimu sendiri dibekap oleh Setan?
...
Sepinya malam dipecah oleh detakan jarum jam di kamar itu-- sesekali dengkuran terdengar dari mulut Hoseok ikut beradu memeriahkan suasana malam.
Napas panas dari mulut Hoseok membelai lembut telinga Namjoon, membuat Namjoon beberapa kali berdecak kesal.
''Bagaimana aku bisa tidur kalau kau memeluk ku seperti bantal guling begini, Hyung. Apa mulut mu ku sumpal saja biar tidak mendengkur lagi.'' batin Namjoon mengeluh.
Namjoon hanya mendesah pasrah. Tangannya bergerak mengambil handphone yang berada di nakas samping tempat tidur. Menekan tombol, dan layar pun menyala terang.
Terlihat dari layar handphone--nya, waktu menunjukkan pukul 02.30 malam. Ia meletakkan kembali alat persegi panjang itu dan memperbaiki posisi tubuhnya.
Mata sipitnya berkedip cepat, memandang langit -angit kamar hampa, sementara pikirannya mulai bergelut.
Apa tubuh ku bangun dan berjalan tanpa kusadari, ahh ... ini benar-benar aneh, bahkan aku bisa lolos dari lorong itu tanpa keluar dari pintu merah.
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berulang di kepala Namjoon, membuat ia mengacak rambutnya kasar.
''Sialan, anak itu kau bahkan tidak berhasil menyelamatkanya.'' Namjoon menggerutu pada dirinya sendiri.
Kreaakk
''HAH !''
Terdengar suara pintu kamar berderat dan perlahan kamar terbuka--memberikan celah bagi udara dingin memasuki ruang itu. Namjoon menoleh pada sumber suara dan mendapati pintu kamar terbuka dengan sendirinya.
Dirasakannya, udara dingin mulai menguasai ruangan itu. Mata Namjoon bergerak menjamah sekitar ruangan. ''Sepertinya ada yang masuk''
''Apa itu kau, Ahjussi ?'' Tanya Namjoon seraya menajamkan matanya pada tiap sudut ruang, namun tak juga menemukan wujud makhluk aneh satu pun di dalam kamar. Dalam keadaan apapun Namjoon selalu dapat melihat sosok beda dimensi itu, namun sepertinya malam ini pengecualin baginya.
''Apa hanya perasaan ku saja?'' Otaknya bekerja untuk menghasilkan kesimpulan dimana arah angin itu berasal.
Ia merasakan semilir angin di dalam ruang itu terasa aneh, kamar penginapannya hanya memiliki 3 jendela. Jendela kamar mandi, jendela dapur dan jendela di dalam kamar--bukankah semuanya telah dikunci oleh Hoseok sore tadi. Persepsi otaknya akan kejanggalan itu membuat Namjoon merinding.
Secara tiba-tiba suara kibasan gorden putih yang tidak jauh dari tempat tidurnya terdengar, membuat pusat perhatian Namjoon teralih.
Mata sipit itu menumpu pada lantai di depan gorden yang berkibas.
Disana
Terlihat satu bayangan tanpa kaki yang terbias oleh cahaya dari luar jendela. Namjoon mengusap lehernya yang merinding.
''Ada sesuatu sedang mengendap di kamar ku, Jika memang benar. Ini aneh, kenapa aku tidak bisa melihat wujud nya.''
''Apakah itu kau, Ahjussi? Tanya Namjoon agak ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RED DOORS [Book II] BTS *dlm REVISI
Fanfiction[TAMAT] Follow sebelum baca! ***TERSEDIA VERSI NOVEL*** Suara dari luar membangunkan Hoseok yang sedang tidur. Ruangan gelap, hujan deras disertai petir sukses membangunkan Hoseok dari alam bawah sadarnya. "Aaahh... aku bangun tengah malam lagi!" ...