🍤🍤REPOST
Budayakan VOTE 🗡🗡
Typo ☡
Happy Reading💜
Pukul 01.00 malam
Suara jarum jam nan berputar terdengar samar di ruang kamar dengan penerangan remang. Cahaya remang kamar itu dihasilkan dari sinar lampu trotoar jalan yang menembus gorden putih.
Biasan cahaya itu memperlihatkan siluet tubuh tinggi seorang pemuda.
Tangan panjangnya meraba- raba sekitar seperti sedang mencari sesuatu, adapun kedua kakinya mondar--mandir tak tentu arah. Kadang ke kiri kadang ke kanan bahkan berjalan mundur dan sesekali menabrak ujung ranjang. Walaupun tubuhnya bergerak, matanya masih tertutup rapat.
Tap tap tap
Buuk
Beberapa benda yang terpajang di atas nakas terjatuh menyapa lantai karena kibasan tangannya.
Suara bising di depan tempat tidur, membuat Hoseok yang terlelap dibalik selimut tebal--kini perlahan terbangun.
Pandangan Hoseok sedikit kabur, tangan terangkat untuk mengocek matanya. Dengan gerak lamban ia bangun dari posisi berbaring menjadi duduk. Netra yang masih berat untuk terbuka itu samar--samar menangkap punggung seseorang tepat di depannya.
Mengenal sosok pemuda yang sedang berdiri membelakanginya, membuat mata Hoseok kembali segar.
''Joonie, apa yang kau lakukan malam- malam begini?'' tanya Hoseok agak serak.
''Joonieee, kau sedang apa?!'' Hoseok berdecak kesal setelah tak ada sahutan dari Namjoon. Dirinya kemudian bersiap masuk kembali kedalam selimut.
Suara Hoseok yang agak parau itu, berhasilkan menghentikan pergerakan Namjoon. Bukannya menoleh atau membalas pertanyaan Hoseok, Namjoon hanya diam tak bergerak--matanya masih saja tertutup rapat.
''Yaa, cepat kembali tidur !'' Suara Hoseok sedikit meninggi. Namjoon tidak merespon.
''Cukup, kau membuat ku kesal, Aiisshh tidur ku benar-benar terganggu.''
Merasa tidak dihiraukan Namjoon, Hoseok mengusap wajahnya dengan kasar lalu mengibas selimut dan perlahan bangkit dari tempat tidur.
.
.
Ditempat dan suasana yang berbeda.
Namjoon masih bersikeras keluar dari balik kaca gelap yang berhasil menelan separuh tubuhnya.Sosok misterius itu mendekap Namjoon sangat kuat hingga Namjoon benar-benar kewalahan di buatnya.
Namjoon melihat sisi-sisi kaca, bergerak satu tangannya untuk mencapai sisi itu.
''Eaaarrgghhh ... "
Selang dua tarikan napas Namjoon melempar diri nya keluar. Cukup sulit, namun berhasil.
Bruuk
Ia terjungkal kedepan, pertemuan kulir dengan lantai di ruang itu menciptakan goresan kecil pada lengan Namjoon, meloloskan sedikit darah dari kulitnya.
Namjoon terangah-engah, sembari tangannya tak lelah untuk mengelus dada--- berusaha menetralkan debaran jantung yang sempat tak terkontrol.
''Siapa di balik kaca itu ? '' bingungnya berucap diiringi hembusan napas.
Dilihat nya sosok yang mirip dengannya itu menghilang dan kacapun menjadi hitam seutuhnya.
Namjoon bangun lalu meraih lampion yang sempat terlepas dari tangan. Kejadian barusan membuat Namjoon menjadi sedikit paranoid dengan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RED DOORS [Book II] BTS *dlm REVISI
Fanfiction[TAMAT] Follow sebelum baca! ***TERSEDIA VERSI NOVEL*** Suara dari luar membangunkan Hoseok yang sedang tidur. Ruangan gelap, hujan deras disertai petir sukses membangunkan Hoseok dari alam bawah sadarnya. "Aaahh... aku bangun tengah malam lagi!" ...