Part 35-Yoongi, andwaeee!!!

430 69 41
                                    


Don't Forget VOTES

warning: banyak typo🙇🚧🚨

Happy Reading


Di paling ujung ruang lantai delapan yang  dipenuh dengan bermacam-macam berkas, jendela kecil di ujung ruang membuat cahaya bulan merah memasuki ruang gelap itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ruang arsip musik ini terdiri berbagai macam rak yang diisi mulai dari arsip musik kantor, pengelolaan berkas producer sampai arsip karyawan lainnya. Ruang ini berbentuk persegi panjang. Rak-rak berkas di susun berbaris di tengah-tengah ruang—layaknya terlihat seperti perpustakaan--adapun di sekelilingnya terdapat lemari-lemari untuk pernyimpanan arsip lainnya.


Di dinding-dinding tembok terpajang alat-alat musik seperti gitar, saxophone, sedang di bagian bawah terdapat drum dan piano. Ruang itu di lengkapi pula dengan meja dan kursi serta satu lampu siaga darurat yang menyala amat redup.


Di salah satu rak--rak berkas tersebut, terdapat dua pemuda sedang bersembunyi di antara kegelapan—lampu siaga tak berhasil menjamah keberadaan mereka.

''Bagaimana kita bisa mencapai lantai satu, Yoongi-ya, kurasa kita akan mati terkurung disini dan------mengapa Woojin bisa berubah seperti itu.'' kata Seokjin gemetar dengan suara yang lemah. Keringat dingin mengalir di sudut pipinya. Tubuh berbahu lebar itu semakin melemah akibat luka yang meloloskan cukup banyak darah. Yoongi duduk bersandar di sampingnya lantas menepuk pelan kaki Seokjin.

Yoongi membuang napas panjang, la berucap pelan.''Jangan menyerah dulu, kita pasti bisa keluar dari sini. kita bisa melewatinya, bertahanlah Hyung. ''

''Aku semakin lapar Yoongi-ah, tubuh ku terasa begitu lemas, tenggorokan ku kering--dan pundak ku mulai keram.'' keluh Seokjin yang kini sang wajah hanya menunduk lesu—memandang hampa pada telapak tangannya yang terkena biasan cahaya di jendela kecil didepan.

'' keluh Seokjin yang kini sang wajah hanya menunduk lesu—memandang hampa pada telapak tangannya yang terkena biasan cahaya di jendela kecil didepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Deru napas berat mengiringi penuturan Yoongi dalam hati.

''Aku tahu, Hyung pasti sangat sakit sekarang, dari tadi siang dia belum makan, malam ini juga tidak sempat makan banyak. Terlebih luka pada bahunya cukup besar, sementar Woojin, ah bukan, iblis itu tak juga pergi dari tadi.''

THE RED DOORS  [Book II] BTS *dlm REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang