📖 Happy reading 📖
_____
Air mataku telah mengering, ketika aku melangkah keluar kamarku.
Oh tunggu sebentar, bukankah aku harus berdandan dan berpakaian dengan sangat cantik? Aku kan seorang top model. Aku tak boleh mati menyedihkan dalam pakaian tidur seperti ini.
Aku berbalik lagi ke dalam kamarku, menuju meja riasku. Aku membersihkan seluruh wajahku, lalu membuang sisa-sisa kapas wajah itu sembarangan. Entah sudah berapa lama tidak kubersihkan wajahku ini. Aku tak punya waktu lagi untuk me-roller wajahku yang kasar dan bengkak menggunakan Jade roller ini. Jadi ya, aku akan melewati tahapannya, dan masuk ke SK-II Facial Treatment Oil dan La Mer Moisturizing Creme.
Setelah wajahku benar-benar segar, aku mengoleskan Marc Jacobs Foundation. Atau apakah aku harus menggunakan La mer Foundation? Aku bingung. Baiklah, Marc Jacobs saja.
Setelah aku merasa puas, tiba-tiba baru kusadari bahwa mata pandaku begitu menyeramkan. Aku menambahkan concealer dari Nars secukupnya, sekaligus meng-highlight daerah T-Zone-ku.
Tidak ada salahnya sedikit meng-contour wajahku yang tirus ini. Jadi apa yang harus kugunakan? Anastacia Berverly Hills atau Kat Von D? Aku pikir Kat Von D akan sempurna. Dahiku cukup tinggi, kan? Seperti lapangan bola. Jadi contour selalu menjadi penyelamatku.
Selanjutnya keningku. Apa lagi yang kugunakan? Real Lasting sepertinya cukup bagus dan Anastacia Beverly Hills untuk brow pomade. Aku menyikatnya hingga benar-benar mendapatkan hasil yang bagus.
Selanjutnya. Eyeshadow. Oh Tuhan! Banyak sekali palette-nya. Aku benar-benar bingung. Mataku tertuju ke Naked by Urban Decay. Tapi Huda Beauty juga bagus. Astaga. Ini pilihan yang sulit. Baiklah, Huda Beauty, aku minta maaf. Aku akan tetap memilih Naked. Aku sengaja menggunakan warna eyeshadow yang gelap untuk menambah kesan dramatis di mataku. Sedikit shimmer di ujung dalam mataku sepertinya akan lebih cantik. Dan itu benar.
Beralih ke maskara. Aku memilih Charlote Tilbury untuk memanjangkan bulu mataku yang pendek. Aku melewatkan Eyeliner. Itu selalu gagal di wajahku. Sekarang, mataku benar-benar cantik. Apakah aku harus menambah bulu mata palsu? Sejujurnya, aku tak pandai memakainya. Jadi akan kulewatkan juga bagian itu.
Blush on. Kecintaanku selalu jatuh pada Orgasm by Nars. Itu membuat pipiku bersemu manis di kulitku yang cerah dan agak pucat ini. Tak lupa juga aku menambahkan Stila Heaven's Hue Highlighter in Kitten di sekitar tulang pipiku dan ujung hidungku. Aku mengunci semua riasanku dengan Translucent Finishing Powder by Tom Ford.
Selesai! Oh Ya ampun. Lipstik. Aku hampir melupakannya. H. Couture Beauty Diamond Lipstick akan sempurna. Bahkan sangat sempurna. Setidaknya aku bisa berbangga bahwa aku mati saat memakai lipstik termahal di dunia. Sangat lucu!
Untuk rangkaian terakhir dari riasanku, aku semprotkan Restorsea Recharging Finishing Mist di seluruh wajahku, dan Chanel No.5 Grand Extrait untuk parfum kematianku.
Aku menyanggul rambutku sesederhana mungkin. Dan aktivitas riasku benar-benar selesai.
Aku beralih ke ruang gantiku. Oh ayolah. Aku cinta gaun-gaunku. Rasanya ingin memakai mereka semua sekaligus. Tapi itu tak masuk akal, kan? Jadi aku akan memakai gaun dari rancangan Dolce & Gabbana, hadiahku kemarin sewaktu mengikuti acara Met Gala. Aku senang, ini salah satu rancangan terbaik ibuku bersama timnya. Gaun berwarna hitam dipadukan dengan corak emas berkilauan yang memukau, membungkus dadaku hingga ke lantai. Ekor gaun ini sangat panjang, sekitar dua meter, membuatku terlihat sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimmer Of The Sight
Любовные романыTERIMA KASIH JIKA KALIAN SUKA DENGAN CERITAKU _________________________________________________ Blurb : "Hidupku sudah berakhir. Tidak ada jalan yang bisa mengembalikannya lagi. Karirku yang hancur, pendidikanku berantakan, semua mata dunia yang men...