5. Kecurigaan

2.5K 285 27
                                    

📖 Happy reading 📖

_____

Aku masuk ke dalam pintu itu dan melihat sebuah... bioskop? Well, ini bioskop sungguhan. Karpet merah tebal menutupi seluruh lantai. Ruangannya kedap suara dengan sound system layaknya di bioskop-bioskop mahal. Layar proyektornya, tidak. Itu layar bioskop LED, sangat besar, mampu memenuhi seluruh dinding ruangan itu. benar-benar hebat! Tempat ini mampu menampung dua puluh orang, dan aku menyukainya.

"Kau juga punya bioskop?" Aku meliriknya tak percaya.

"Apa gagasanmu melihat tempat ini?" Dia tersenyum lagi. "Produser film? Sutradara? Artis?" Dia berjalan meninggalkan ruangan itu, lagi-lagi aku membuntutinya.

"Hmm... sepertinya kau punya banyak tempat bersenang-senang." Sejujurnya aku sangat iri padanya. Apa pekerjaannya sehingga dia mampu memiliki tempat keren seperti ini. "Jadi apa lagi isi dari rumah ini?"

"Aku akan menunjukkannya jika kau bersedia mengganti pakaianmu. Kau tampak terlihat kesusahan membawa gaunmu itu." Dia membuka pintu sebuah kamar, dan aku mematung di depannya. Bisa saja dia berbuat sesuatu yang jahat padaku. Aku tak ingin bergerak ke dalam sana.

"Santai, aku tak akan berbuat macam-macam padamu." Dia melihatku berdiri saja dan akhirnya dia menyerah. "Baiklah. Masuk saja ke dalam sana, dan ganti pakaianmu. Aku akan menuggu di luar." Dengan begitu dia berjalan meninggalkan kamar itu, menaiki tangga.

Baiklah. Aku merasa aman sekarang. Aku juga penasaran melihat rancangan adiknya. Semoga sesuai ekspektasiku.

Memasuki kamar itu, aku menuju ruang gantinya yang besar. Hampir sama besar seperti punyaku, tapi punyaku lebih baik. Yang ini bisa sedikit kubanggakan.

Aku melihat koleksi rancangannya dan rupanya banyak juga. Pierce tak berbohong tentang semua label pakaian ini. Masih baru dan tertulis inisial nama adiknya di setiap label-label itu. PW. Paula Wright?

Aku mulai meneliti pakaian itu satu per satu. Gaun malam, gaun musim panas, blazer, celana panjang, celana pendek, T-Shirt, tank top, lingerie, hingga pakaian dalam pun ada di sana. Semua berlabel PW. Apa ini tidak salah? Untuk ukuran desainer yang masih baru, koleksinya hampir lengkap. Ada berbagai jenis sepatu dan sandal juga. Tas pun tak ketinggalan.

Ini benar-benar luar biasa. Tapi tunggu. Aku harus memastikan bahwa rancangan bahan dan potongan pakaiannya bukan hasil tiruan.

Aku mengamati secara cermat pakaian-pakaian itu. Ada beberapa potongan yang sama dengan pakaian desainer-desainer terkenal, tapi setiap pola jahitan atau bahannya berbeda dengan yang biasa aku sponsori.

Menurutku ini benar-benar cantik. Ibuku pasti akan tertarik melihat semua rancangan-rancangan ini.

Hmm... Mana yang bisa kupakai? Aku melihat-lihat lagi, mencocokkan yang lebih praktis untuk kugunakan.

Tapi apakah aku bisa memakainya? Semua ini kan untuk acara New York Fashion Week? Bagaimana jika aku memakainya dan membuat dia kesulitan mencari rancangannya yang hilang?

Aku berjalan meninggalkan kamar itu, berniat mencari Pierce untuk menayakan hal itu. Tapi itu tidak perlu terjadi, karena aku menemukannya di depan pintu kamar itu tengah sibuk menelepon.

Dia melihatku dan mengerutkan keningnya. "Tunggu sebentar." Katanya pada seseorang di ujung telepon itu.

"Kau tidak suka dengan bajunya?"

"Mm... Sejujurnya semua itu luar biasa. Tapi apakah aku tidak akan menjadi orang yang menyebabkan kesusahan pada adikmu?"

"Apa maksudmu?"

Glimmer Of The Sight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang