Chapter 03 - Malaikat

2.3K 288 9
                                    

 "Apa dia seorang malaikat?"

.

.

Hari ini, entah kenapa cuaca sore kota Seoul tampak kurang bersahabat. Angin yang berhembus sangat kencang membuat udara di sekitar kota Seoul sangat dingin. Bukan kenyamanan yang menemani penduduk kota Seoul, justru rasa takut hadir di diri mereka jika akan datang bencana setelah ini. Ditambah lagi dengan langit yang kini mulai menunjukkan wajah cemberutnya. Warna biru tua tiba-tiba tersebar di langit kota Seoul.

Dari banyak lalu lalang kendaraan di kota Seoul, terlihat sebuah mobil yang ditumpangi sepasang kekasih yang sedang menyalurkan rindu yang mendalam. Seorang dari salah satu laki-laki itu, memegang tangan laki-laki lain dengan erat seakan tidak mau melepaskannya. Takut jika saja laki-laki yang ada di sampingnya tiba-tiba menghilang dari sisinya.

Kai. Laki-laki berkulit eksotis itu sedikit meremas tangan Luhan. Pandangannya sedikit-sedikit menatap ke sampingnya dan dibalas Luhan dengan sebuah senyuman lembut. Dia sudah tidak tahan untuk menyalurkan rindunya pada kekasih manisnya itu jika sudah sampai rumah. Sudah hampir dua tahun ini dia melanjutkan kuliah di Kanada, dan harus meninggalkan Luhan yang menjalani kehidupannya tanpa dirinya. Dan Kai bersyukur karena selama ini Luhan benar-benar menjaga hati untuk dirinya.

"Hunnie di rumah" ucap Luhan kemudian menghapus keheningan yang tercipta.

"Oh? Apa aku sedang beruntung karena Sehun di rumah? Selama ini saat aku pulang, dia selalu di Jepang menjalani cek kesehatan" ucap Kai kembali fokus ke jalanan.

"Kau pulang dua tahun yang lalu Kai. Dan sejak satu tahun yang lalu, Sehun hanya menjalani cek kesehatan dua bulan sekali. Dan kemarin adalah cek kesehatan Sehun yang terlama. Dia tidak pulang selama sebulan sehingga appa harus bolak-balik Jepang-Korea untuk melihat perkembangan kesehatan Sehun. Aku tidak bisa meninggalkan perusahaan karena satu bulan ini banyak sekali yang harus aku urus. Sedangkan Kris sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri" jelas Luhan panjang lebar.

"Bagaimana dengan Baekhyun? Apa dia tidak mengomel di rumah sendirian?"

"Dia sempat pergi ke Jepang. Kau tahu bukan? Dia tidak bisa terlalu lama hidup jauh dari Sehun"

"Benar juga"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Sudah hampir satu jam, sejak kelasnya berakhir Chanyeol bersandar di mobilnya menunggu Baekhyun keluar dari kelasnya. Sedikit-sedikit Chanyeol melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya menghitung berapa lama Baekhyun akan keluar kelas.

Jika saja hari ini Chanyeol tidak bersemangat ingin bertemu orang tua Baekhyun, pasti Chanyeol sudah merajuk karena Baekhyun sangat lama menemuinya.

"Apa aku sangat lama?" tanya Baekhyun dengan nafas sedikit ngos-ngosan karena berlari dari dalam gedung tadi.

"Berikan aku ciuman agar lumut yang menempel pada badanku menghilang!" ucapnya dengan dengusan dan segera menarik tangan Baekhyun agar mendekat.

Tanpa menunggu persetujuan Baekhyun, Chanyeol segera menempelkan bibirnya ke bibir tipis Baekhyun membuat laki-laki imut itu melebarkan matanya kaget.

Wajah putih Baekhyun seketika berubah menjadi warna merah muda. Bayangkan saja, Chanyeol menciumnya di tempat umum dengan banyaknya lalu lalang mahasiswa yang sedang bersiap untuk pulang. Dan pastinya ada dari mereka yang melihat adegan tidak senonoh ini.

"Umm" dengan susah payah, Baekhyun mendorong dada Chanyeol agar menghentikan ciumannya. Baekhyun mendongakkan kepalanya menatap Chanyeol dengan nafas yang memburu. "Jangan lakukan ini lagi di depan umum. Aku malu" ucapnya pelan dengan menundukkan kepalanya. "Dan jangan menunjukkan sikap mesummu di depan keluargaku, Chan. Aku khawatir kau akan dalam bahaya, apalagi jika bertemu dengan Kris hyung"

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang