Chapter 15 - Jatuh Cinta

1.4K 208 10
                                    

 "Aku? Jatuh cinta pada orang buta?"

.

.

Chanyeol segera keluar dari mobilnya saat mobil mahalnya baru saja memasuki halaman gedung yang tampak tidak terawat yang kemarin baru saja dia kunjungi. Wajah dan langkahnya terlihat tidak bersahabat memasuki gedung itu. Tangannya mengepal erat dan nafasnya tidak teratur.

BRAK

Dengan kasar Chanyeol membuka pintu gedung itu, lalu menjatuhkan tatapan membunuhnya pada seorang laki-laki yang membawa sebotol bir. Laki-laki lain yang ada di dalam terlihat menautkan alis melihat apa yang dilakukan Chanyeol. Chanyeol menarik nafas panjang lalu berjalan mendekat ke arah laki-laki yang membawa bir itu.

"Dimana kau menyembunyikan Sehun?!" tanya Chanyeol tanpa bosa-basi menatap laki-laki yang tidak lain sahabatnya, Minho. Minho terlihat menaikan sebelah alisnya bingung dengan tingkah laku dan pertanyaan Chanyeol yang tiba-tiba saja dia lontarkan.

"Tunggu dulu? Kenapa kau menanyakan itu padaku? Aku akan menculiknya nanti siang, iyakan?" ucap Minho dengan mengangkat dagunya ke arah teman-temannya.

Terlihatan anggukan secara bersamaan dari beberapa laki-laki yang ada di sekitarnya.

"Mungkinkah kita keduluan penculik lain yang menginginkannya?" tanya salah satu laki-laki di sana dengan sebelah alis yang naik. "Atau kau menyuruh orang lain selain kami?"

"Kau gila? Aku hanya menyuruh kalian. Apa kalian tidak bercanda? Lalu bagaimana dengan ucapanmu kemarin?" Chanyeol tidak percaya dengan perkataan Minho dan kawan-kawannya. Karena dia ingat betul bagaimana kemarin Minho bersemangat sekali ingin menculik Sehun. Pandangannya masih fokus ke Minho yang kini meneguk birnya langsung dari mulut botol.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika lubang Sehun kumasuki ini. Hahaha" Minho membalikkan badannya dan menggoyang-goyangkan botol di tangannya. Langkah kakinya menjauhi Chanyeol yang terlihat makin kesal.

"Yaa! Minho! Bicaralah yang benar! Kau sedang mabuk!" bentak Chanyeol dengan membalikkan tubuh Minho kasar.

"Kami berencana menghancurkan Sehun seperti ucapanmu waktu itu dengan memperkosanya secara bergilir" ucap salah satu laki-laki yang membawa stick bilyard. Pandangannya tajam ingin memberitahu Chanyeol bahwa ucapannya akan benar-benar terjadi. "Tapi jika kau ingin menikmati tubuhnya terlebih dahulu, kami akan mengalah. Karena apapun yang terjadi, kau adalah pemimpin kami" jelas laki-laki itu menyodok bola di dalam meja bilyar.

Chanyeol menatap laki-laki itu dengan jakun naik turun. Chanyeol membayangkan bagaimana jika dia benar-benar menjadi yang pertama menikmati tubuh Sehun.

"Kukira kau tidak akan mau melakukannya karena kau mencintai kekasih mungilmu yang cantik dan cerewet itu" ungkap Minho dengan nada kurang jelas karena kesadarannya sudah direnggut oleh bir yang ada di tangannya. "Jadi kami memutuskan untuk aku yang akan pertama menjebolnya" lanjut Minho dengan senyuman lebar dan mata yang sedikit layu.

"Kami hanya tinggal menunggu perintahmu selanjutnya. Menghabisi Kim Jongin dan menculik Sehun" ucap laki-laki lainnya.

Chanyeol menarik nafas panjang, matanya tertutup dan tangannya mengepal erat seperti ingin berteriak keras.

"Sehun tadi tiba-tiba meneleponku dan berteriak minta tolong. Seketika aku langsung berpikir jika kalian yang melakukannya" ucap Chanyeol mendudukan dirinya di sofa.

"Apa?" Minho memiringkan kepalanya menatap Chanyeol dnegan pandangan sulit diartikan. "Sejak kapan kami melakukan sesuatu tanpa menunggu perintahmu, hm? Kau kira kami akan selancang itu untuk mengabaikan perintahmu. Hey Bro! Sudah berapa lama kita bersahabat? Kenapa kau mengiraku seperti itu, hah?" Minho mendekatkan wajahnya ke dekat wajah Chanyeol bermaksud mencibir.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang