Chapter 40 - Marry Me (The Last Story)

3.6K 223 40
                                    

"Menikahlah denganku, Choi Sehun"

.

.

Luhan menatap ayahnya tidak percaya karena mengucapkan kata itu. Bagaimana mungkin ayahnya membiarkan Sehun dibawa oleh orang asing seperti ini? Apa yang ada dipikiran ayahnya? Luhan menarik tangan Tuan Choi berharap ayahnya itu sadar dari apa yang baru saja diucapkannya.

"Bawa Sehun dan jaga dia dengan baik" lanjut Tuan Choi. Matanya jatuh pada pisau di leher Sehun. Cairan berwarna merah keluar dari leher Sehun membuat Tuan Choi begidik memikirkan apa yang akan terjadi jika dia menghalangi laki-laki bermata panda itu membawa anaknya. Dia takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anaknya.

"APPA!! Dia orang jahat!" bentak Luhan menarik-narik tangan Tuan Choi.

"Diam kau Choi Luhan!" bentak ayahnya. Tuan Choi mendongakkan kepalanya menatap Chanyeol, Baekhyun dan Kris yang berdiri beberapa meter dari tempat Tao berdiri. Mereka baru saja sampai dan langsung disuguhkan dengan pemandangan di depannya. Kaget, tentu saja. "Bawa dia pergi dan berjanjilah membahagiakannya" lanjut Tuan Choi menatap sayu tubuh anaknya. "Jangan pernah menyakitinya dan jaga cucuku dengan baik"

"Hiks, appa" isak Sehun bermaksud meminta tolong pada ayahnya. Kenapa ayahnya justru mengucapkan hal seperti itu. Jika seperti ini saja Sehun sudah cukup tersiksa, Tao berani menaruh pisau di lehernya, bagaimana jika Sehun benar-benar hidup bersama Tao? Tidak menutup kemungkinan Tao akan menyiksanya besok.

"Apa yang kau lakukan pada adikku?!" teriak Baekhyun mendekat ke Tao.

"Berhenti di sana!" bentak Tao dengan menatap tajam Baekhyun. Tangan Sehun bergetar memegangi tangan Tao. Baekhyun menggigit bibirnya berhenti melangkah mendekat.

"Kau mau membawanya kemana?" suara berat Chanyeol membuat Tao menolehkan kepalanya ke arah Chanyeol. Senyum manis dan sangat tulus tersungging di wajah Tao begitu melihat Chanyeol kini memicingkan mata menatapnya.

"Kudengar laki-laki yang sekilas mirip Sehun mati. Jadi bagaimana?" tanya Tao melirik Kris.

Johnny menurunkan pistolnya. Jasper meninggal? Ini hanya bohong kan? Jasper pasti berbohong seperti sebelumnya kan? Tapi siapa laki-laki yang mirip Sehun yang dimaksud Tao selain Jasper? Tidak ada, selain rekannya. Kris menutup matanya, kepalanya menunduk dan helaan nafasnya terdengar sangat keras.

"Sepertinya kau akan terkena kutukan, ge"

Kris mendongakkan kepalanya begitu mendengar Tao mengajaknya berbicara. Tao memanggilnya. Dan panggilan itu? Kenapa laki-laki bermata panda itu memanggilnya dengan panggilan itu? Kris sudah jijik dengan panggilan itu. apalagi keluar dari mulut Tao.

Sehun memegang tangan Tao yang memegang pisau itu, berharap pisau itu tidak semakin menekan lehernya. Kepalanya sudah pening, jika saja pisau itu semakin menjeratnya, Sehun yakin nyawanya tidak akan tertolong. Tidak apa jika dia mati, tapi bagaimana dengan anaknya?

Tao menundukkan kepalanya melihat tangan putih Sehun. Jari-jari lentik Sehun sedikit mencengkeram tangannya. Sepertinya Sehun sangat ketakutan sekarang, karena dia tidak sedikitpun bergerak selain karena tarikan tangannya. Bahagia sekali jika sekarang tidak ada yang berkutik melawannya. Hanya satu sandera, tapi cukup untuk membuat beberapa orang yang kini ada di sekitarnya hanya diam berdiri di sana.

"Jangan ada yang menghalanginya" ucap Tuan Choi membuat ketiga laki-laki yang baru datang menatap Tuan Choi tidak mengerti. Baekhyun terlihat tidak terima dengan apa yang dikatakan ayahnya, sama seperti Luhan tadi. "Biarkan Sehun pergi bersamanya"

"Jauhkan pisau itu dariku, Tao. Aku mohon" minta Sehun dengan suara yang sangat pelan. Hanya Tao yang bisa mendengarnya.

"Setelah kita pergi dari rumah sakit ini. Ah- tidak. Aku akan menjauhkan pisau ini sekarang. Ucapkan apa yang kuajarkan tadi. Aku akan menjauhkan pisau ini dari lehermu. Tapi jika kau berani mengatakan yang lain, maka pisau ini akan menusuk-nusuk perutmu segera" bisik Tao tepat di telinga Sehun. "Kau ingat bukan apa yang kuucapkan tadi?" Sehun menganggukan sedikit kepalanya. Tao tersenyum menjauhkan pisau itu dari leher Sehun.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang