Chapter 09 - Cantik

1.5K 206 2
                                    

 "Cantik"

.

.

Kris menautkan alisnya begitu melihat Luhan berjalan sedikit aneh ke arah ruang makan. Langkahnya terkesan pelan dan seperti menahan sakit. Sebuah senyuman miring tercetak di wajahnya begitu menyadari apa yang terjadi dengan kakaknya itu. Dengan berjalan sedikit cepat, Kris berusaha berjalan di samping Luhan. Luhan menolehkan wajahnya begitu Kris kini ada di sampingnya dengan seringaian aneh yang selalu dia tampilkan. Tanpa memperdulikan wajah jahil Kris, Luhan melanjutkan langkahnya menuju ruang makan.

"Apa benar yang kupikirkan?" tanya Kris tanpa melihat Luhan.

"Apa?!"

"Tadi Baekhyun mengeluh pantatnya sakit dan tidak bisa berjalan. Sekarang kau juga tidak bisa berjalan dengan normal" Kris melirik tubuh belakang Luhan dengan sebelah alis yang naik membuat Luhan melebarkan matanya.

"Yaa! Apa yang kau lihat, hah?!" teriak Luhan dengan tangan mengepal erat. "Kau tidak sopan sekali kepada hyungmu! Aku ini lebih tua darimu!"

"Uh uh uh" Kris menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri begitupun dengan kepalanya. "Ini tidak ada hubungannya dengan apa yang kupikirkan dan apa yang kau lakukan, hyung. Aku tahu kau dan Baekhyun baru saja dimasuki kekasih kalian masing-masing kan?"

"YAA!"

Belum sempat pukulan dari tangan Luhan sampai ke tubuh Kris, Kris sudah berlari ke ruang makan dengan cepat meninggalkan Luhan yang kini meringis kesakitan. Dengan erat, dia memegang pinggangnya. Langkahnya pelan. Sangat sakit. Sepertinya itulah yang ingin Luhan ungkapkan sekarang.

"Yaa Tuhan. Sakit sekali. Astagaa"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

BYUR

Kris mulai menceburkan dirinya ke dalam kolam renang. Luhan sudah sejak tadi menceburkan dirinya, sedangkan Baekhyun dan Sehun sedang berjemur di sisi kolam renang. Pagi ini memang sangat cerah dan hari yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Apalagi hari ini Luhan dan Kris sengaja mengosongkan jadwal mereka di kantor hanya untuk menemani Sehun yang ingin sekali kakak-kakaknya berkumpul.

Baekhyun berdiri dari posisi berbaringnya hampir 2 jam sejak pukul 6 tadi dan menatap Sehun yang masih berbaring dengan kaca mata hitam di depan matanya. Perlahan, Baekhyun mendekat ke arah Sehun dan memegang lengan Sehun, ingin memastikan apa Sehun tertidur atau tidak. Tidak ada respon sama sekali dari Sehun, yang berarti laki-laki berkulit pucat itu sedang tertidur. Helaan nafas terdengar dari mulut Baekhyun saat dirasa tidak mungkin dia menggendong Sehun ke dalam rumah. Sehun lebih besar darinya. Dia menyadari itu.

Atau haruskah dia meninggalkan Sehun di sini? Lagipula Kris dan Luhan masih di sini. Tapi- tidak mungkin dia meninggalkan adik yang paling dia sayangi ini tertidur di bawah sinar matahari terlalu lama. Bisa-bisa kulit pucatnya menggelap seketika seperti kulit kekasih Luhan hyungnya.

Baekhyun melihat jam tangannya. Sebentar lagi pasti Chanyeol menjemputnya. Chanyeol mengajaknya keluar menikmati hari libur mereka yang hanya ada dalam 1 kali dalam seminggu, bahkan itu jarang-jarang. Seharusnya dia menolak karena Sehun meminta kedua kakaknya untuk mengambil libur, tapi tidak dengannya. Sehun melarang Baekhyun menolak ajakan Chanyeol untuk keluar. Sehun merasa jika dia tidak harus mengganggu kencan kakak ketiganya itu terus menerus, jadi Sehun meminta kakak pertama dan keduanya untuk tinggal di rumah.

"Sudah siap?"

Baekhyun mendongakkan kepalanya yang sejak tadi menatap Sehun ke asal suara yang sudah tidak asing baginya. Senyumnya mengembang sebelum menarik tangan orang yang tadi berbicara mendekat ke arah Sehun yang tertidur.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang