Chapter 19 - Harapan

1.5K 210 16
                                    

 "Tuhan? Aku ingin agar Chanyeolku bahagia dengan pilihannya"

.

.

Baekhyun menangis sesegukan di kamarnya dengan tangan memukul-mukul boneka pemberian Chanyeol. Entah kenapa rasanya sangat sakit mendengar ucapan Kai tadi. Mungkinkah Chanyeol benar-benar jatuh cinta pada adiknya? Bagaimana jika itu semua benar? Haruskah dia merelakan Chanyeol untuk adiknya?

Tapi Baekhyun terlalu mencintai Chanyeol. Dia tidak akan mungkin merelakan Chanyeol dengan mudahnya untuk adiknya. Baekhyun memukul-mukul dadanya kesal. Sakit sekali. Bagaimana caranya menghilangkan rasa sakit ini?

Kenapa begitu sulit untuk menerima ucapan Kai yang belum tentu kebenarannya?

Tunggu?

Sehun menghilang dan diculik?

Baekhyun seketika menghentikan tangisnya. Isakannya juga terhenti dengan mata yang melebar sempurna.

Baekhyun memukul dadanya lagi dan kembali menangis.

"Aku harus mencari Sehunnie. Aku harus menemukannya. Aku tidak peduli dengan Chanyeol yang mencintainya atau tidak. Aku tidak peduli Chanyeol meninggalkanku untuk adikku. Aku harus mencari Sehunnie!" Baekhyun berdiri dari acara berbaringnya. Tangannya segera mencari mantel dan membawanya. Pikirannya kini terbagi. Memikirkan Sehun dan kekasihnya. Kepalanya terus menggeleng tidak mau sesuatu terjadi pada adiknya. Bahkan kini Baekhyun berharap Chanyeol bisa menyelamatkan Sehun. Kaki Baekhyun menuruni tangga dengan cepat tidak menyadari jika Kai masih berada di rumahnya.

"Maafkan perkataanku yang membuatmu sakit tadi"

Baekhyun menolehkan wajahnya melihat Kai yang sudah mengobati lukanya. Kepalanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang kusut karena baru saja menangis.

"Sakit memang" jelas Baekhyun dengan menarik nafas panjang sampai kepalanya mendongak. Senyuman paksa terlihat diraut wajah Baekhyun yang tampak ingin menangis lagi. Matanya menutup sebentar kemudian membuka perlahan. "Tapi," Baekhyun menarik nafas lagi "Aku tidak peduli dengan perasaan Chanyeol pada Sehunnie. Aku tidak peduli. Itu haknya untuk mencintai orang lain. Yang lebih sempurna dariku"

Sontak Kai melebarkan matanya mendengar ucapan Baekhyun. Apa Baekhyun tidak benar-benar mencintai Chanyeol sehingga sekarang dengan mudahnya dia bisa menerima jika Chanyeol mencintai Sehun?

"Walaupun aku sering bertengkar dengan Chanyeol lalu bersikap ketus padanya, pasti orang-orang mengira aku tidak mencintainya. Itu salah besar. Aku, hh" air mata Baekhyun jatuh lagi. "Aku lebih mencintai Sehunnie daripada Chanyeol. Sebenarnya aku tidak bisa memilih di antara mereka berdua, aku mencintai Chanyeol seperti aku mencintai saudara-saudaraku. Tapi jika aku memang harus memilih, aku tetap akan memilih Sehunnie, hiks" Baekhyun membalikkan badannya. Bibirnya bergetar karena isakan yang dia tahan terus keluar dari bibirnya. Dengan kasar, Baekhyun mengusap air matanya dan melangkah meninggalkan Kai.

Kai menunduk menyesal atas apa yang dia ucapkan tadi. Dia salah besar telah berbicara seperti itu pada Baekhyun. Seharusnya dia tidak berbicara seperti tadi dan tidak menuduh Chanyeol yang tidak-tidak sehingga dia tidak membuat Baekhyun menangis. Ya. Seharusnya. Bahkan Kai mengakui jika dia berbicara seperti itu tadi secara tidak sadar. Sungguh dia tidak sadar akan ucapan yang keluar dari bibirnya tadi.

"Jika kau ingin ikut mencari Sehunnie, kenapa kau hanya diam di sana, Kai? Apa kau ingin Luhan hyung memarahimu, hm?" tanya Baekhyun menghentikan langkahnya dan menatap Kai.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Kris melebarkan matanya begitu langkahnya baru saja keluar dari lift. Apa Kris terlambat menolong Sehun? Atau ada yang lebih dulu menolong Sehun? Mata Kris terus menatap beberapa orang yang sedang tergeletak di depan sebuah pintu apartemen. Ada banyak darah di lantai itu.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang