Chapter 12 - Tolong Aku

1.6K 222 8
                                    

 "Hyung? Tolong aku"

.

.

Kris membuka kedua matanya ketika merasakan sinar matahari yang menerobos dari jendela kamar membangunkannya. Dahinya berkerut dan badannya segera menggeliat menunjukkan seberapa panjangkah tubuhnya. Kain yang menutupi perut berabsnya tersibak membuat kulit perutnya merasakan dinginya pendingin ruangan yang ada di dalam kamar. Kris menguap dengan keras dan memiringkan tubuhnya ingin melanjutkan tidurnya. Dia berniat malas-malasan di rumah untuk hari ini.

Ups!

Kris menghentikan acara menggeliat dan menguapnya begitu mengingat dia sekarang tidak tidur di kamarnya, melainkan di kamar adik bungsunya yang kini bergerak tidak nyaman. Astaga. Bagaimana Kris bisa lupa jika tadi malam dia melihat adiknya menangis, lalu memeluknya sampai adiknya tertidur. Setelahnya, dia juga membaringkan tubuh di samping adiknya. Sepertinya Kris benar-benar butuh istirahat agar dia tidak mudah lupa akan semua yang terjadi. Otaknya terlalu penuh hanya untuk memikirkan masalah di perusahaan ayahnya, jadi dia butuh beberapa hari agar pikirannya tidak benar-benar terpaku pada pekerjaannya.

Helaan nafas pelan keluar dari bibir Kris. Tangannya menangkup pipi Sehun yang masih lelap dan tidur berhadapan dengannya. Matanya berkedip sekali sebelum menarik nafas panjang. Perlahan, Kris mengelus pipi Sehun dan tersenyum tipis.

Kris ingat, dulu orang-orang pernah bilang jika sudah dewasa, Sehun pasti akan lebih mirip dengannya, tidak Luhan atau Baekhyun. Tapi nyatanya tidak. Sehun lebih darinya. Bahkan melebihi Luhan dan Baekhyun. Sehun sempurna. Matanya, hidungnya, bibirnya, rahangnya, bentuk tubuhnya. Semua yang dimiliki Sehun lebih sempurna dari kakak-kakaknya. Begitulah pikiran Kris sekarang.

Bahkan sepertinya Luhan dan Baekhyun juga akan berbicara seperti itu jika ada yang bertanya. Tidak sekalipun Luhan dan Baekhyun mengatakan jika mereka paling sempurna. Kris tidak pernah mendengar itu dari bibir Luhan dan Baekhyun. Masing-masing, pasti memiliki kelebihan dibandingkan yang lain. Begitupun kekurangan.

Kekurangan?

Kris tersenyum miris beralih mengelus rambut halus Sehun berharap Sehun tidak segera bangun. Pandangan Kris mengarah pada jam dinding Sehun yang masih menunjukkan pukul 5 pagi. Bagi Kris ini terlalu pagi untuk Sehun bangun, karena kemarin Sehun baru terlelap pukul 10 malam.

Cklek

"Kris?" suara panggilan ibunya membuat Kris bangun dari acara berbaringnya. Matanya yang masih mengantuk menatap ibunya. "Kenapa kau tidur di kamar Sehunnie?" ibunya bertanya sangat pelan, seperti berbisik. Takut Sehun bangun karena suaranya yang menurun pada Baekhyun, cempreng dan pasti membuat telinga berdenging.

"Tidak apa, eomma. Aku hanya tertidur di sini" ibunya segera menarik Kris keluar begitu mendengar suara serak Kris yang sangat keras.

"Apa terjadi sesuatu tadi malam?" tanya ibunya setelah berada di luar kamar Sehun. Kepalanya mendongak menatap anak keduanya yang memang sangat tinggi seperti tiang listrik itu.

"Tidak, eomma" Kris berusaha menyembunyikan kejadian tadi malam dengan meninggalkan ibunya yang penasaran di depan kamar Sehun. Langkahnya menjauhi ibunya yang menghela nafas kesal melihat kelakuan Kris yang selalu membuat orang lain kesal.

"Oh! Kisseu. Eomma ingin bilang padamu jika eomma dan appa akan pergi ke rumah nenek kalian nanti. Sehunnie di rumah. Dia tidak akan ikut"

"Eomma. Please don't call me Kisseu. Its not my style, okay? Apa eomma tidak melihat sekeren apa anakmu yang paling tampan ini? Eomma memanggilku Kisseu? Astaga!!! Itu sangat menjijikan! My name is Kris. Not Kisseu!" Kris menggerutu dan memasuki kamarnya dengan wajah kesal. "Wait!" pintu kamar Kris yang belum tertutup itu tiba-tiba terbuka lebar lagi. "Sehun tidak ikut? Lalu? Dia di rumah dengan siapa?"

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang