Chapter 11 - Pelukan

1.4K 197 1
                                    

 "Hyung? Aku nyaman dipelukanmu"

.

.

PLAK

Sebuah tamparan tiba-tiba melayang di pipi mulus Chanyeol begitu kakinya menginjak lantai rumahnya. Sakit memang, tapi ini tidak lebih sakit dari luka di hati yang Chanyeol rasakan ketika laki-laki paruh baya yang ada di depannya itu sering memukuli ibunya. Chanyeol hanya diam dan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat tamparan dari laki-laki yang tidak lain ayah kandungnya itu. Senyuman tipis terlukis di wajahnya begitu pandangannya jatuh pada sosok ayahnya.

"Selamat malam, appa" ucap Chanyeol pelan sebelum melangkah melewati ayahnya dengan sebuah dengusan keras yang memang sengaja dilakukan.

"Berhenti Park Chanyeol!" bentak ayahnya membuat langkah Chanyeol terhenti dan mengarahkan pandangannya ke ayahnya. Pandangan tajam menusuk dari ayahnya hanya dibalas tatapan datar milikinya. "Sudah kubilang berkali-kali, jangan pernah menemui perempuan itu! Tapi kenapa kau masih saja menemuinya, hah?!"

"Perempuan itu? Siapa yang appa maksud?" tanya Chanyeol seolah-olah tidak mengerti siapa 'perempuan' yang dimaksud ayahnya. Sebenarnya dia sangat tahu siapa yang ayahnya maksud dengan 'perempuan' tadi. Siapa lagi jika bukan ibunya yang kini telah pergi meninggalkan dia dan juga ayahnya yang sedikit gila menurut Chanyeol. Bukan. Ibunya bukan meninggalkannya, melainkan laki-laki busuk yang setiap hari selalu memukulinya dan juga ibunya.

"Kau-" geram ayah Chanyeol dengan mengepalkan tangannya erat.

"Aku tidak mengenal perempuan yang kau maksud itu. Tapi jika eomma, aku memang sering mengunjunginya. Tapi sudah 2 bulan ini aku tidak mengunjunginya" pelan. Sangat pelan.

Chanyeol merindukan ibunya. Dan selama 2 bulan ini dia tidak menemui ibunya karena ancaman dari ayahnya. Bukan karena dia takut menghadapi ayahnya. Melainkan dia takut ibunya dipukuli oleh orang biadab yang ada dihadapannya kini. Jika saja dia bisa benar-benar melindunginya ibunya tanpa ada yang menghalangi, mungkin Chanyeol sekarang sudah hidup bahagia dengan ibunya. Tapi ternyata tidak semudah itu melindungi ibunya.

Jika pun Chanyeol bisa melindungi ibunya, ayahnya pasti akan menyakiti Baekhyun. Atau dia bisa menyuruh sahabatnya menjaga ibunya? Tentu saja tidak bisa! Ayahnya akan melakukan segala macam cara untuk menyakiti salah satu dari orang yang dia sayang. Dan dia tidak mau mengambil resiko itu. Jadi dia lebih memilih menjauhi ibunya dan hidup tenang bersama Baekhyun.

"Jika kau berani menyentuh eommaku sekali lagi, aku tidak segan-segan membunuhmu di depan karyawanmu, appa" gumam Chanyeol dengan menatap tajam ke arah ayahnya.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Sehun berdiri di depan jendela. Seperti biasa. Walau tidak bisa menikmati keindahan alam yang ada, dia selalu melakukan ini. Seperti sudah menjadi kebiasaannya sebelum tidur atau tidak ada siapapun yang menemaninya. Kakaknya pasti sudah tidur, karena sekarang memang sudah malam. Ayahnya tidak di rumah dan ibunya, entah sedang apa di dapur.

Beberapa saat terdiam, akhirnya Sehun memilih meraba jendela kamarnya. Ingin menutup jendelanya agar angin-angin malam yang tidak terlalu baik untuk tubuhnya tidak memasuki kamarnya. Rabaan tangannya terhenti. Mulutnya sedikit terbuka mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

Kejadian yang pertama kali membuatnya merasakan ada detak jantung yang sangat berbeda ketika Kai memegang tangannya. Tidak hanya itu, setiap dia mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Kai, jantungnya seakan dipompa begitu kuat sehingga dia harus bisa menjaga sikapnya apabila di depan orang-orang.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang