Chapter 25 - Lihat Aku!

1.2K 172 5
                                    

 "Lihat aku"

.

.

Kris menarik nafas panjang begitu kakinya menginjak tanah Korea lagi. Tidurnya di pesawat benar-benar tidak nyenyak tadi. Dia selalu memimpikan kejadian-kejadian buruk yang terjadi pada Sehun. Ini semua karena laki-laki bermata panda itu yang membuatnya semakin geram. Sekarang yang harus dia lakukan adalah menemui Sehun untuk memastikan Sehun dalam keadaan baik-baik saja.

Tangannya meraih ponselnya dan segera menekan nomer Luhan. Dan Kris sangat bersyukur karena Luhan hanya bercanda saat berbicara ingin menyita ponselnya. Beberapa saat menunggu panggilannya diterima, Kris memicingkan matanya menatap seseorang yang kini berjalan mendekat ke arahnya. Di antara banyak lalu lalang orang yang ada di sekitarnya, Kris yakin orang itu kini berjalan ke arahnya.

{Kris?}

Kris menurunkan ponselnya dari dekat telinga dan memutus panggilannya sepihak begitu orang yang berjalan ke arahnya tadi kini berhenti di hadapannya. Jadi, Kris tidak salah? Orang ini benar-benar di Korea dan dia yang mengawasi Sehun selama ini? Kris kira teman Tao yang lain. Haruskan Kris menghabisi orang ini? Sekarang? Di sini?

Kris mengabaikan ponselnya yang terus bergetar, yang Kris yakini itu adalah panggilan dari Luhan. Matanya masih fokus menatap tajam orang yang kini ada di hadapannya. Tangannya menggenggam ponselnya sangat erat seakan ingin meremukkan ponselnya saat ini juga. berbanding terbalik dengan orang itu yang kini menunjukkan ponselnya pada Kris.

"Ada 100 foto lebih dan 30 lebih video Choi Sehun di sini" ucap orang itu dengan senyum tipis.

Dengan cepat Kris merebut ponsel itu. Tangannya dengan cepat mengambil memory card yang ada di ponsel itu dan segera mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya. Tanpa berbicara sedikitpun, Kris berjalan pergi melewati orang itu begitu saja. Orang itu tersenyum tipis dan membalikkan badannya menatap punggung Kris.

"Kau tetap sombong Kris Choi. Dan kau tetap bodoh seperti dulu" langkah Kris terhenti. "Jangan panggil aku Kasper jika aku tidak pandai menakuti orang" lanjutnya dengan menunjukkan beberapa memory card. "Ada beratus-ratus memory card yang kumiliki. Apa kau tidak tahu? Banyak yang tertarik pada adikmu satu itu, Kris Choi. Padahal aku sudah menyebutkan di profilnya jika dia buta. Tapi kau tahu, lebih dari 1 juta orang yang mengakui kecantikan adikmu. Mereka mengira adikmu perempuan berambut pendek. Sangat manis senyumnya, memang"

"Diam kau, Kim Tae Woo!" teriak Kris penuh emosi.

"Aku sudah mendapatkan penawaran 10 juta dollar untuk adikmu satu itu" ucap Kasper dengan senyum lebar. "Dan kekasihmu yang mendapatkannya"

Mata Kris melebar sempurna. Apa laki-laki di depannya ini benar-benar mencari mati? Dengan berani tanpa rasa takut, dia berbicara seperti itu dihadapannya? Astaga, apa laki-laki ini benar-benar ingin melihat bagaimana-

"Jangan ikut campur dalam bisnisku ini Kris. Ini sudah menjadi bisnisku sejak dulu. Seperti saat kau menjadikan temanku kekasih. Tapi, tunggu dulu!" Kasper menutup matanya seolah-olah mengingat sesuatu yang baru dia lupakan. "Kudengar kau memutuskan hubunganmu dengan temanku itu. Apa kau lupa bagaimana dulu mendapatkannya, hm?" tanya Kasper dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Aku berterima kasih kepada orang yang berhasil menghajarmu tadi Kasper" ucap Kris menangkap sesuatu berwarna keungu-unguan di wajah Kasper tanpa menjawab pertanyaan Kasper. "Dan masalah adikku. Kau tidak akan bisa menyentuhnya jika aku masih hidup"

"Apa? Bagaimana jika kau sudah mati?" nada suara Kasper terdengar semakin menantang.

Bukannya takut dengan apa yang diucapkan Kasper, kini Kris berjalan semakin mendekat ke Kasper. Kepalanya menunduk menatap Kasper yang jelas lebih pendek darinya.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang