Chapter 08 - Bingung

1.5K 216 4
                                    

 "Aku mencintaimu, Choi Luhan"

.

.

Beberapa jam setelah Chanyeol dan Baekhyun berpisah dengan Sehun dan Kai, kini mereka bertemu di tempat yang sama seperti tadi. Tatapan yang memancarkan kebencian jelas-jelas tersirat dari manik mata Chanyeol ke arah Kai yang masih saja menggenggam tangan Sehun sangat erat. Sehun bahkan terlihat lebih bersemangat daripada saat bersama Chanyeol dan Baekhyun tadi.

"Darimana saja kalian tadi, eoh?" tanya Baekhyun meraih tangan Sehun cepat. "Apakah kau lelah?"

Sehun hanya menggelengkan kepalanya sebelum memberikan pelukan hangat pada Baekhyun. Sepertinya dia tidak perlu mengganggu kencan hyungnya lagi besok. Lebih baik dia pergi ke panti asuhan dan menemui anak-anak panti yang merindukan kehadirannya.

Chanyeol melirik Kai yang juga ikut tersenyum melihat Sehun. Tangannya terkepal sangat erat seakan ingin segera menghajar laki-laki gelap di depannya. Tarikan nafas panjang Chanyeol membuat Kai mengalihkan pandangannya ke Chanyeol. Sudut bibir kanan Kai terangkat tidak tahu apa alasannya dia melakukan itu.

Menghina?

Tapi untuk apa?

Untuk dirinya yang lebih bisa mengambil hati Sehun? Lalu untuk apa lagi? Mereka sama-sama memiliki kekasih. Untuk apa berebut perhatian dari Sehun?

Pandangan Chanyeol dan Kai bersamaan mengarah pada Sehun yang menarik tangan Baekhyun pergi entah kemana. Sedangkan Baekhyun hanya mengikuti langkah Sehun yang berjalan ke arah parkir mobil Chanyeol tadi. Alis Baekhyun bertautan begitu Sehun berjalan ke arah mobil Chanyeol. Aah, adiknya sudah terbiasa tanpa cahaya, bahkan dia tahu dimana letak mobil Chanyeol.

"Aku ingin pulang, hyung. Aku ingin menceritakan hari ini pada eomma. Hari ini sangat menyenangkan. Berjalan-jalan berdua dengan kalian lalu pergi dengan Kai hyung" cerita Sehun kini memegang mobil Chanyeol.

"Aku melihat ada yang berbeda dengan cara jalan Baekhyun. Apa kalian benar-benar melakukannya?" tanya Kai melihat Sehun dan Baekhyun yang sudah ada di depan mobil Chanyeol.

"Tentu saja" jawab Chanyeol malas.

"Pastinya tadi kalian melakukannya dengan kilat" Kai menaikkan sudut bibirnya.

"Lain kali aku benar-benar tidak mengajak Sehun. Dia membuat Baekhyun tidak menikmati apa yang kami lakukan"

"Tidak apa. Aku dan Luhan bisa mengajaknya pergi bersama" jawab Kai enteng dengan tangannya dimasukkan ke saku celana. Chanyeol segera menolehkan wajahnya menatap Kai. Dia –sangat- tidak suka dengan jawaban Kai. Kai yang merasa diperhatikan, menolehkan wajahnya dan membalas tatapan tajam Chanyeol. Dengan seringaian yang akhir-akhir ini dia tunjukkan, Kai membuat Chanyeol semakin geram padanya.

"Luhan hyung tidak ada waktu untuk pergi bersama kalian" kini Chanyeol yang mengeluarkan seringai. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Sehun dan Baekhyun yang saling bercanda di depan mobilnya. "Hole Baekhyun sangat sempit. Bagaimana dengan hole Sehun? Apa lebih sempit lagi? Ugh"

"Aku akan pergi keluar sendiri dengan Sehun. Lagi pula Luhan tidak akan marah jika aku pergi dengan Sehun" Kai berjalan sedikit cepat ke arah Sehun membuat Chanyeol yang dia tinggalkan menghentikan langkahnya.

"Keluar berdua dengan Sehun?" gumam Chanyeol memandang kosong ke depan. Senyum miring tercetak dibibirnya begitu sebuah rencana tiba-tiba terlintas di dalam otaknya. "Waktunya rencanaku berjalan"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Sebuah gedung yang terlihat tidak pernah terawat, adalah tujuan Chanyeol setelah mengantar Sehun dan Baekhyun pulang. Chanyeol turun dari mobilnya dengan wajah berbanding terbalik saat bersama Baekhyun. Wajah tampan, lembut, ceria dan baik miliknya kini sudah berganti menjadi wajah garang yang tentu saja belum pernah dia tunjukkan pada kekasih mungilnya itu. Dengan langkah tegak menantang, Chanyeol memasuki gedung itu dengan wajah angkuh.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang