Chapter 16 - Jangan Sentuh

1.5K 204 9
                                    

 "Jangan menyentuhku!"

.

.

Luhan tersenyum begitu sambungan teleponnya ke Sehun diterima. Bibirnya sedikit terbuka ingin berbicara dengan Sehun. Tapi-

{Aku mohon. Aku mohon berikan ponselnya padaku. Atau- lepaskan aku. Apa yang kalian inginkan dariku? Aku akan memberikannya. Tapi aku mohon lepaskan aku}

Luhan menautkan kedua alisnya. Bingung. Tentu saja dia bingung. Dia mendengar suara Sehun terisak memohon sesuatu. Tapi pada siapa? Apakah Sehun menangis?

Siapa yang berani membuat Sehunnya menangis sampai terisak seperti itu?

{Semua yang kami inginkan?}

DEG

Seperti terkena serangan jantung, Luhan memegang dadanya begitu mendengarkan suara yang tidak pernah dia dengar tiba-tiba tertangkap indera pendengarannya. Matanya melebar dan telinganya semakin fokus pada suara-suara yang terdengar dari seberang teleponnya.

Dengan siapa Sehun sekarang? Apa dia yang membuat Sehun menangis seperti itu?

{Baiklah. Kami ingin tubuhmu}

"Yaa!!! Apa maksudmu?! Siapa kau?!" Luhan spontan berteriak ketika mendengar suara orang asing itu yang menjawab ucapan dari Sehun.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Kelima laki-laki yang berdiri mengitari Sehun itu menautkan alisnya begitu mendengar suara yang keluar dari ponsel Sehun. Sehun melebarkan matanya dan mencoba mencari tahu dimana ponselnya. Tanganya meraih-raih udara dengan badannya yang terus melangkah ingin merebut ponselnya kembali. Itu suara Luhan hyungnya. Sehun ingat betul jika itu suara kakak pertamanya.

Sehun berharap mereka berbelas kasih dengan memberikan ponselnya sekarang. Tapi itu jelas tidak mungkin.

"Oh. Apa tadi aku menerima panggilannya?" gumam laki-laki yang memegang ponsel Sehun mundur satu langkah. "Aaahhh.. Senang sekali Tuan Choi Luhan bisa berbicara denganmu. Bagaimana jika sekarang kita jadikan obrolan tidak langsung ini kita jadikan obrolan langsung? Kau bisa melakukan video call sekarang"

"Apa kau ingin melihat Sehunmu ini kami setubuhi?" tanya laki-laki lain yang mencolek dagu Sehun.

"Jangan menyentuhku!" teriak Sehun terisak dengan menepis tangan kasar laki-laki yang mencoleknya. Sehun berhenti menggerakkan tubuhnya. Lelah. Sehun merasa lelah sendiri dengan apa yang dia lakukan sekarang.

Percuma saja dia berusaha merebut ponselnya jika dia sendiri saja tidak tahu dimana ponselnya sekarang. Sehun menghela nafas menyerah.

"Ohh.. Lihat bagaimana dia berteriak seperti gadis-gadis yang pernah kita perkosa biasanya"

"HAHAHA"

Sehun menutup kedua telinganya tidak mau mendengar kata-kata kotor dan menjijikkan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Lepaskan aku" mohon Sehun dengan sesegukkan. "Hyung? Tolong aku" Sehun menunduk dalam. Badannya luruh ke lantai dengan lemas. Tangisnya semakin keras karena tidak mungkin ada yang bisa menolongnya sekarang.

Luhan tidak mungkin bisa ke Seoul sekarang. Atau setidaknya Luhan harus menempuh perjalanan berjam-jam dulu untuk bisa sampai Seoul dan entah berapa lama lagi Luhan harus mencari keberadaannya.

Kris pasti sekarang juga sedang menikmati waktunya bersama kekasihnya. Dia tidak akan mengingat Sehun di saat kekasihnya yang dari jauh itu menemuinya. Ditambah lagi dengan mereka lama tidak bertemu, pasti mereka butuh waktu yang lama untuk melepas kerinduan.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang