"Barry Allen! Turunlah! Mommembuat spaghetti untuk makan malam! Meatball spaghetti, kesukaanmu!" Teriakku dari lantai bawah namun Barry Allen tak kunjung turun.
"Barry!!" Aku menaiki tangga lalu membuka pintu kamarnya. Barry Allen tertidur dan masih memeluk sarung boxing miliknya. Aku tersenyum.
Beberapa minggu terakhir Barry disibukkan kegiatannya yang berada di gym. Saat ini adikku tampak lebih kurus dibandingkan dulu namun aku rindu Barry yang dulu. Wajahnya tampak lebih tirus sekarang, tubuh gempalnya pun tidak lagi berlemak namun sedikit berotot walaupun masih tampak besar.
Kupeluk tubuhnya lalu kuambil sarung yang ada dipelukannya diam-diam dan kuletakkan di tas olahraganya. Kuambil baju kotor miliknya dan aku turun lagi menuju laundry room dan meletakkannya di mesin pencuci baju.
"Dia ketiduran lagi?" Tanya Kal-El yang memakan spaghetti sambil berjalan.
"Bisakah kau makan dengan benar Kal-El?"
"Astaga sist, kau lebih cerewet dari Mom,"
"Whatever..."Saat aku akan ke dapur Kal-El menahan lenganku dan aku menatapnya dengan tatapan bosan.
"Jangan bilang kau sudah berhubungan...shit! Membayangkan kau dan dia melakukan hal itu saja membuatku ingin memuntahkan seluruh spaghetti ini!"
"Aku tahu apa yang kau maksud Kal-El, tidak aku tidak seperti dirimu yang melemparkan tubuhmu ke siapapun untuk berhubungan hemm... intim..."
"So, you think that I'm kind of man-whore?"
"Yes, you are...bahkan kau tidak bisa berhenti mencumbu anak cheersbaru itu siapa namanya?"
"Oh, Cassie? Dia yang menyodorkan diri di hadapanku, apakah aku akan menolaknya begitu saja?"
"God knows why you are a pig Kal-El,"
"I'm not, okay lelaki manapun jika kau menyodorkan diri padanya dia akan menerimanya dengan tangan terbuka, even Dashiell mu, kau tidak tahu reputasinya di sekolah lama," Aku menatapnya dengan tatapan kesal.
"So, you know about his reputation di sekolah lamanya?"
"Well,aku mengetahuinya dari Raymond,"
"Raymond is... a... shoot!"
"Just say it Kara, a dick?"
"Aku tak suka mengumpat,"
"Yeah, memang dia sedikit menjengkelkan, namun dia mempunyai informan kuat di sekolah lama pacarmu itu,"
"Kalau kau mempercayai hal itu, maka kau sama bodohnya dengan Raymond," Aku berjalan menuju dapur dan Kal-El menahanku lagi lalu meletakkan piring kosongnya ke mesin pencuci piring.
"Listen,reputasi lama pacarmu tidaklah baik, banyak hal buruk tentangnya, banyak hal tidak baik tentangnya, jika Mom dan Dad tahu siapa Dashiell sebenanrnya, mereka takkan lagi bersikap manis padanya, mereka juga takkan lagi mengizinkanmu bersama dengannya, kau sekali-kali harus mendengarkan nasihat kakakmu Kara,"
"Sejak kapan kau pernah bersikap sebagai kakakku Kal-El? Oh, aku lupa terakhir kali kau bersikap seperti kakakku ketika wajahku masih normal dan tidak tergores seperti ini,"
"Kara, aku serius..."
"Aku juga serius Kal-El, aku tidak tahu kau sangat membenci pacarku,"
"Aku tidak membenci pacarmu, aku hanya memberitahumu sebuah fakta yang kau sendiri menyangkalnya, mana ada anak SMA seperti kita mempunyai tato selebar itu serta tubuh yang sangat terbentuk seperti seorang tukang pukul? Tidakkah kau tahu dadanya terdapat sayatan lebar? Dia jelas-jelas bukan orang baik,"
"Oh, lalu bagaimana denganku? Aku mempunyai sayatan DI WAJAH KAL-EL! I'M NOT A GOOD PERSON THEN!" Kataku dengan nada sarkas dan hampir menangis.
Sepertinya Kal-El menyadari apa yang ia katakan barusan karena matanya melebar dan wajahnya penuh maaf.
"Kara aku—"
"Shut the freaking catfish up Kal-El, I hate you!" Aku berlari menuju tangga dan meninggalkan Kal-El di dapur sendirian lalu menutup pintu kamarku dengan kasar dan terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]
Teen FictionKara Owen, Hidupnya tidak sama lagi semenjak kejadian tersebut menimpanya. Sahabat satu-satunya yang ia punya harus memulai tahun pertamanya di Stanford dan ia harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya bersama adik laki-laki dan kakak kembarnya...