HALO SEMUANYA!
SUMPAH FANA TERHARU SEKALI LOH DENGAN 7K YANG KALIAN BERIKAN UNTUK FANA :"""""
I LOVE YOU ALL!
TERIMA KASIH SUDAH MENGIKUTI I'LL BE YOURS HINGGA KINI, DARI YANG HANYA BACA WITHOUT VOMMENT, YANG BACA WITH VOTE WITHOUT COMMENT ATAU YANG BACA DENGAN VOTE DAN COMMENT SEMUANYA TERIMA KASIH AKU CINTA KALIAN!!!
SEBENTAR LAGI I'LL BE YOURS AKAN TAMAT, TERIMA KASIH JUGA SUDAH SETIA MENUNGGU UPDATE AN CERITA INI YANG MEMANG LUMAYAN LAMA...
I'LL BE YOURS AKAN FANA JADIKAN "YOURS SERIES" SUDAH BUKAN LAGI CUT THE SHIT I WANT A BABY NOVELLA. MEMANG TOKOH YANG DIAMBIL DARI CERITA TERSEBUT NAMUN AKAN KUJADIKAN SERIES BARU.
SO, DITUNGGU VOTE DAN COMMENT KALIAN SERTA SAMPAI BERTEMU DI YOURS SERIES 2 YAA...
JUDULNYA NANTI AKAN FANA KASIH DI AKHIR CERITA BESERTA BLURB DAN SNEAK PEEK NYA...
ENJOY READING
XOXO
FANAMALIA
Sepertinya aku sudah membuka mataku lebar-lebar namun hanya kegelapanlah yang menyelimutiku.
Aku dimana? Dan aku dibawa oleh siapa sebetulnya? Aku hanya teringat aku menunggu Dashiell di kamarnya lalu tampak Pria dengan tubuh besar dengan wajah yang hampir menyerupai Raymond. Matanya mengingatkanku kepada mata Raymond, namun dengan tatapan kejam dan bengis.
Aku sempat ketakutan karena dia tiba-tiba masuk ke dalam kamar Dashiell dan meneriakkan namanya dengan nama yang tak pernah ku dengar 'Da-El'.
Apakah itu nama Dashiell selama dia bekerja seperti itu? Entahlah. Apakah Dashiell bekerja untuk pria ini? kemungkinan iya. Saat ini yang bisa kulakukan adalah tenang dan tidak memikirkan hal yang tidak-tidak.
Aku jadi teringat Kakekku yang datang di pagi hari dengan membawa botol alkohol di depan rumahku lalu memukulkan botol tersebut di hadapanku. Aku tidak berteriak ataupun menangis yang kulakukan hanyalah diam lalu menanyakan apakah Kakekku baik-baik saja, apakah dia terluka dan lain sebagainya.
Kal-El di kala itu ada di belakangku dia berteriak dan memanggil Ayah dan Ibuku, Kal-El tidak mau menatapku yang bersimbah darah dan selanjutnya aku tidak sadarkan diri karena aku tidak ingat apa-apa setelahnya.
Aku juga heran kenapa aku sangat tenang menghadapi hal seperti itu. Maka sepanjang aku dibawa kemana oleh orang-orang ini yang kulakukan hanyalah diam dan menunggu.
***
Kurasakan tanganku diikat ke belakang dan hawa dingin merasuki tubuhku. Apakah aku sudah tidak berada di New York lagi? Apakah aku sudah di kota lain? Entahlah.
"Dia sangat tenang sekali, dia tidak mati kan boss?"Terdengar suara berat dari sebelahku dan dia menaikkan daguku. Jujur, aku ketakutan setengah mati kini namun aku tidak bisa berbuat apa-apa selain berpura-pura lemas dan lemah.
"Pacar Dal-El tidak mudah mati, aku yakin itu," Ah, itu suara pria yang tadi di kamar Dashiell. Kurasa aku dibius sesuatu karena kini kepalaku terasa sangat sakit dan ingatanku seperti samar-samar bermain di kepalaku.
"She's pretty, tetapi mempunyai luka yang mengerikan, aku yakin selera Da-El perempuan seperti ini, mengerikan seperti dirinya," Ingin sekali aku berteriak kepada mereka jangan pernah mengatakan Dashiell-ku mengerikan. Karena dia anak baik-baik yang pernah kutahu.
"Aku yakin anakku akan kemari," Anakku? Siapa? Dashiell? Apakah dia Ayah Dashiell?
"Raymond tidak akan berani mendatangimu boss...dia sama pengecutnya seperti Ibunya," What? Raymond... oh my god!Inilah mengapa Raymond dan Dashiell akhir-akhir ini sangat dekat dengan Raymond.
"JANGAN PERNAH KAU MENGEJEK MICHELLE-KU! YOU FUCKIN' ASSHOLE!"Terdengar suara lemparan barang yang membuatku terjengit, dan aku melupakan bahwa aku pura-pura lemas dan pingsan.
"Boss! She's moving!" Oh, no no no no!
Cahaya masuk ke dalam mataku begitu perih hingga aku memicingkan mataku. Samar-samar tampak wajah pria tadi dan seorang pria yang kurasa usianya tidak jauh dari-ku ataupun Dashiell. Matanya begitu hitam sepekat malam serta rambut coklat yang membuat mata hitamnya tampak lebih gelap dari apapun.
Pria mengerikan itu menyeringai, namun mulutku masih terbekap hingga aku tidak bisa mengatakan apapun yang dapat kukeluarkan hanyalah suara 'hmmpp''hmmp'
"Halo cantik, sungguh malang sekali nasibmu, hingga aku bisa bertemu denganmu," Pria mengerika itu mengangkat daguku dan aku dapat mencium aroma alkohol dan rokok yang pekat dari mulutnya. Aku ingin sekali mengeluarkan kata 'get off me'namun yang keluar hanyalah gumaman tidak jelas.
"Heath, cek tubuhnya, baguskah dia menjadi salah satu stripper yang baru kubuka di daerah New Jersey?"
"I don't think so Boss...lihatlah wajahnya sayatan panjang itu akan membuat beberapa pengunjung lari ketakutan,"
"Wajahnya dapat kita tutup dengan kain seperti gadis-gadis timur tengah, yang kita butuhkan hanyalah tubuhnya Heath Maddox! We just need her tits and her ass!"
Sungguh aku ingin menangis saat ini juga. Aku ingin lari sekencang-kencangnya menuju ke pintu besi yang tidak jauh dapat kulihat dari sini. Namun, yang kulakukan hanyalah terdiam dan memandang kosong wajah Pria yang disebut oleh anak laki-laki bernama Heath Maddox itu 'Boss'.
***
Heath Maddox, melepaskan tali pengikatku lalu kujambak rambutnya dan kutendang perutnya. Namun, aku kalah bertahan karena kini Heath membopong tubuhku hingga aku meronta-ronta di bopongannya.
Kurasa aku memasuki sebuah kamar yang hanya terdapat cahaya kecil dari sudut ruangan. Heath mengikatku lagi namun kini di kepala tempat tidur besi. Aku memakai jaket jeans serta tank top kesayanganku yang kubalut dengan celana jeans favoritku yang kubeli di Levi's times square.
Kini jaket jeans tersebut di robek oleh Heath dengan menggunakan gunting dan aku hanya terdiam dan menahan tangis.
"You're so damn quite Da-El girl..."Tentu saja aku hanya diam, tak sudi aku menangis di hadapannya.
Kini aku hanya berbalut tank top serta celana jeans ku saja. Celana jeans ku juga di robek dengan menggunakan gunting oleh Heath, dengan gerakan seperti orang maniak.
Bibirku terasa kebas karena bekapan kain yang berada diantara mulutku. Aku bukan tipe anak perempuan yang suka mengumpat namun kini, ingin sekali aku mengumpat dengan beribu umpatan yang sering diucapkan Hermoine atau Pandora.
"Yhou... asyyhwhoel..." Kataku berusaha mengumpat dengan kain di antara mulutku ini. Heath hanya terkekeh, lalu dia menahan pundakku dan berada di atasku.
"Kau, cukup kasar juga ternyata, kau tahu... wajahmu mungkin bukan tipeku, tetapi apa yang dimiliki Da-El aku ingin sekali memilikinya...you, filthy little girl..." Celana jeans ku di turunkan olehnya hingga aku hanya menggunakan tank top dan celana dalam.
Sungguh, aku ingin sekali memukul wajah Heath dan menendang kemaluannya. Saat Heath melepaskan kain di mulutku aku berteriak sekencang mungkin.
"YOU ASSHOLE GET OFF OF ME YOU DUMBASS! YOU, MOTHERFUCKERS!!!"Oh, sungguh seumur hidupku aku tak bisa mengumpat, namun kurasa ini saat yang tepat untuk melakukannya. Nafasku terengah-engah dan mataku pedih menahan tangis.
Anehnya, Heath anak laki-laki gila ini hanya terkekeh melihatku berteriak di wajahnya lalu Heath memasukkan sesuatu di mulutnya dan kini dia membekap mulutku dengan mulutnya dan menciumku hingga lidahnya masuk ke mulutku dan aku merasakan sesuatu benda padat di dalam mulutku.
"Have a sweet dream princess..." Kata Heath di mulutku.
Aku ingin mengumpat lagi padanya namun aku tak sanggup dan mataku terlalu berat untuk terbuka dan yang kuinginkan kini hanyalah Ayah, Ibu, Kal-El, Barry Allen, Pandora, Raymond dan Dashiell menemukanku. Kuharap aku masih hidup keesokan harinya. Kuharap begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]
Teen FictionKara Owen, Hidupnya tidak sama lagi semenjak kejadian tersebut menimpanya. Sahabat satu-satunya yang ia punya harus memulai tahun pertamanya di Stanford dan ia harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya bersama adik laki-laki dan kakak kembarnya...