I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]

2 (KARA)

Seperti biasa aku tidak pernah mempunyai partner di kelas Literatur Amerika. Aku duduk di pojokan kelas dan mengerjakan apa yang harus kukerjakan.

 Takkan ada murid di sekolahku yang mau berpasangan mengerjakan tugas ini denganku. Saat aku mulai mencatat berbagai informasi yang kudapatkan dari membaca The Great Gatsby semalam, murid laki-laki yang tidak sengaja bertabrakan denganku tadi masuk ke kelas.

"Well, class... may I have your attention, anak baru perkenalkan dirimu," Mr. Bryan mempersilahkan anak baru tersebut memperkenalkan diri di depan kelas. Wajah anak baru itu sangat kaku dan sedikit menyeramkan namun sangat tampan serta menarik.

"Aku, Dashiell Parrish," Seluruh kelas menunggunya untuk mengatakan sesuatu namun murid baru bernama Dashiell Parrish tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya terdiam dan pandangan matanya sangat jauh ke depan.

"Alright, kurasa Mr. Parrish disini tidak terlalu banyak bicara, setidaknya kau harus menunjukkan dimana kau dulu bersekolah, atau apa alasanmu pindah kemari," Mr. Bryan menunggu jawaban Dashiell namun dia hanya terdiam.

"Well, sepertinya aku akan langsung memintamu untuk duduk di samping Owen," Mataku melebar dan aku menggeleng pelan, dan kuyakin yang Mr. Bryan maksud adalah aku, Kara Owen bukan Kal-El Owen. 

Karena Kal-El tidak mengambil kelas Literasi Amerika di kelas yang sama denganku. Aku sudah terbiasa dari Freshman year hingga Junior Year tidak memiliki satu pun partner. Aku takkan mau bekerja sama dengan murid laki-laki baru yang baru saja kutahu melalui perkenalan singkat dan tak sengaja kutabrak di depan kantor Mrs.Chadwick, apalagi aura Dashiell sangatlah menyeramkan walaupun dia sangat tampan. So, aku menolak! Aku harus menolaknya.

"Mr. Bryan... kurasa tidak hanya aku yang belum mempunyai partner," Baru kali ini aku berkata lantang di kelas, hingga membuat seluruh murid di kelasku menengok ke arahku. Termasuk pacar putus sambung Kal-El, Sloan Vaughn. Sloan menatapku dengan tatapan hampir memuakkan. Aku tahu dia pura-pura menyukaiku ketika dia berpacaran dengan Kal-El, padahal Sloan sangat muak denganku begitupula aku dengannya.

"Oh, Owen! Akhirnya kau berbicara di kelasku! Tetapi Owen, I'm sorry kenyataannya hanya kau yang belum mempunyai partner," Apakah aku harus mengumpat seperti Hermoine? Freaking Molly Catfish! Dashiell berjalan menuju bangku di sebelahku lalu duduk dengan tenang disampingku.

Oh my bunny dippy cat!Baru kali ini aku duduk disamping laki-laki selain adik kakak dan adik laki-lakiku. Dashiell hanya duduk tenang selama pelajaran berlangsung. Kami mendapatkan tugas dari Mr. Bryan untuk membahas mengenai Evolusi Amerika yang terjadi di dalam novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald.

"Jangan lupa minggu depan aku ingin kalian mengumpulkan essay ini di mejaku, dan aku tidak ingin kalian mengerjakannya secara individu, kerjakanlah secara teamwork dengan partner kalian, ingat mataku ada dimana-dimana," Terdengar desahan kesal dan keluhan yang memenuhi kelas.

"I know I know ini berat untuk kalian, kalian sudah harus mencoba SAT dan lain sebagainya, tetapi aku hanya menjalankan kurikulum yang diberikan padaku oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat, so don't blame me kids, I've been trough there..." Kelas dibubarkan dan seluruh murid di kelas membubarkan diri. Saat aku akan memasukkan beberapa barang ke tas ransel ku Dashiell menyibak rambutku dan membuatku melompat karena terkejut.

"SHOOT FREAKING CATFISH!" Teriakku karena sangat terkejut dengan aksinya. Seluruh anak-anak yang tersisa di kelasku hanya memandang wajahku dengan tatapan tidak tertarik lalu mengejekku ,"the beast is freak," "Oh freak". 

Kututup lagi wajahku dengan rambutku namun Dashiell menahan tanganku.

"Shoot freaking catfish? You talk nonsense," Suara berat itu lagi-lagi membuatku merinding.

"Lepaskan tanganku," Kataku pelan masih tidak menatapnya. Dashiell merunduk dan mata emasnya bertatapan denganku.

"Kita partner, aku seharusnya berdiskusi tugas ini dengamu," Oh, kukira dia tidak bisa berbicara lebih dari dua kalimat. Kutarik tanganku dari genggamannya lalu berjalan menuju luar kelas namun Dashiell menahanku.

"We met at Mrs. Chadwick's Office this morning, Kara..." Wait, What? Dia tahu namaku? Aku tidak menjawabnya dan hanya memicingkan mataku ke arahnya. Biasanya laki-laki di seluruh sekolahku akan takut dengan sikapku yang seperti ini.

 Namun, Dashiell membalas tatapanku dengan gerakan yang sama dan membuatku sedikit ketakutan dan sedikit takjub dengan wajahnya yang rupawan.

"Kau tidak takut denganku?" Tanyaku heran. Dashiell terkekeh.

Oh! Kukira dia bukan anak laki-laki yang dapat terkekeh seperti itu kukira dia seperti malaikat pencabut nyawa yang siap mencabut nyawamu kapan saja.

"Kau yang seharusnya takut padaku Kara Owen,"

"Darimana kau tahu namaku? We barely talk at class dan aku tidak memperkenalkan diriku padamu,"

"Kertas jadwal kelas yang kau ambil, terdapat namamu disitu," Yeah, right betapa bodohnya aku, tentu saja dia melihat namaku disitu saat ia membantuku memungut kertas tersebut tadi pagi. 

Tapi tunggu dulu, tidak semudah itu orang mengingatku, mengingat keberadaanku dan eksistensiku.

"You remember my name and my face?" Tanyaku lagi dengan nada heran. Dashiell hanya mengangguk pelan.

"Warna matamu, aku tidak bisa melupakannya..." Holy Freaking Molly Catfish! 

Kurasa saat ini aku merona, seorang Kara Owen merona. Aku tidak pernah merona sebelumnya karena tidak pernah satupun laki-laki yang menocba mengobrol denganku dan membuatku seperti ini. 

Wake up Kara, kau tidak bisa merona dengan mudahnya seperti ini karena Dashiell pasti tipe laki-laki yang mudah mendapatkan perempuan manapun dan mudah menggoda siapapun. Aku berdeham dan mencoba menatap mata emasnya. Sejujurnya aku juga tidak bisa melepaskan mataku dari mata emas itu.

"Sampai kapan kau berdiri di depan pintu? Aku butuh menuju ke kelas berikutnya," Kukencangkan peganganku ke tali ranselku namun Dashiell tidak pergi dari hadapanku.

"Kau mengambil kelas apa setelah ini Kara?" Untuk apa dia menanyakanku hal itu?

"Bukan urusanmu, minggirlah,"

"Jawab aku dulu," Aku menatap Dashiell dengan tatapan jengkel. Ada apa dengan laki-laki ini sebenarnya?

"Geologi, apakah sudah cukup informatif untukmu hingga kau mau membukakan jalan untukku?" Tanyaku dengan nada malas. Dashiell mundur lalu aku berjalan menuju luar kelas.