Kami mengikuti kemanapun mobil Dashiell pergi. Kal-El sempat mengumpat ketika kami mengikuti Rubicon Dashiell ke lingkungan Browns Ville.
"See? I told you, dia berbahaya bagi kalian semua!" Kata Kal-El dengan nada kesal.
"Bukankah kau terlalu judgy Kal-El? Tidak semua orang yang tinggal di lingkungan Browns Ville adalah orang yang berbahaya, bukankah pertandingan baseball sekolah kita dan mantan sekolah Dashiell, sekolah kita kalah telak? Mereka lebih berprestasi dibandingkan sekolah kita,"
"You don't know nothing Barry! Berlari saja sulit untukmu,"
"Bisakah kalian berdua diam? Kal-El please jangan menjadi menyebalkan terhadap adikmu dan Barry Allen, biarkan orang mengesalkan ini bertindak semaunya karena dia merasa paling hebat diantara kita semua,"
"Hei! Siapakah disini yang paling judgy? Kau Kara! Kau selalu menge-judgeku tidak perduli padamu dan pada Barry! Kau selalu mengangapku sebagai bad guy,"
"You are the bad guy Kal-El" Sahutku dengan nada kesal.
"Oh, Dashiell yang jelas-jelas bad guy bukan seorang bad guy?Sedangkan aku anak baik-baik kau cap sebagai bad guy?" Pertengkaran kami terhenti ketika kami bertiga melihat Dashiell dan Raymond keluar dari sebuah apartemen kumuh dan tampak Raymond dengan wajah lebam dan hidung berdarah.
Raymond duduk di pinggiran trotoar dengan menyentuh wajahnya dan Dashiell masuk kedalam mini market lalu keluar lagi dengan membawa ice cream yang di lemparkan ke wajah Raymond.
"Pacarmu memukul Raymond!"
"Hal yang wajar Kal-El, dia hampir memperkosa Kara!"
"Ssssh! Please just shut the freaking Up!" Barry Allen dan Kal-El terdiam dan kini aku memperhatikan gerak-gerik mereka.
Mobil Rubicon Dashiell berjalan menuju jalanan raya dan aku memukul Kal-El untuk cepat mengikuti mereka.
"Bukankah niatmu untuk menahan Dashiell agar tidak memukul Raymond? Kenapa kita bermain ala-ala detektif seperti ini?" Tanya Kal-El kesal walaupun dia masih mengikuti arahanku untuk mengikuti Dashiell.
"Ikuti saja mereka, please Kal-El,"
"Okay okay..."
"Apakah kalian benar-benar anak kembar?" Tanya Barry Allen dari belakang dan aku melihatnya sudah membuka bungkus kit-kat dan memakannya.
"Darimana kau mendapatkan coklat itu?" Tanyaku heran.
"I don't know ini ada di kantong mobil dan belum terbuka maka aku memakannya,"
"Holy shit! Barry Allen! Itu coklat dari valentine tahun lalu! Muntahkan Barry! Muntahkan!" Teriak Kal-El panik dan aku ikutan panik.
"Barry hurry!" Kataku ikut panik karena sikap Kal-El.
Mata Barry Allen melebar dan dia memuntahkan coklat itu dengan menjijikkan di lantai mobil.
"Sorry aku panik, karena kalian berteriak!"
"Oh, god! Kau bisa membuangnya dengan tanganmu dan aku akan memberikanmu kleenex Barry Allen," Kataku dengan melirik ke arahnya dan Barry tampak tersenyum datar.
***
"What? Pacarmu mengajak Raymond ke rumahnya?" Tanya Kal-El bingung dan kini aku juga bingung dengan aksi Dashiell.
"Wait, bukan rumahnya melainkan rumah kita," Kata Barry Allen yang kulihat dari sipon tengah sambil menempelkan wajahnya di kaca jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]
Teen FictionKara Owen, Hidupnya tidak sama lagi semenjak kejadian tersebut menimpanya. Sahabat satu-satunya yang ia punya harus memulai tahun pertamanya di Stanford dan ia harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya bersama adik laki-laki dan kakak kembarnya...