Setelah penangkapan Glinston hari itu aku dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalankan operasi. Sepanjang perutku di jahit sekitar dua belas jahitan, aku hampir kehilangan nyawaku karena darah yang mengalir begitu cepat dari perutku membuatku kehilangan kesadaran.
Untung saja di hari itu aku mendengar dari beberapa anggota kepolisian, tim S.W.A.T memaksa untuk memasang peledak di dinding gedung sehingga aku dan Kara dapat terselamtkan. Aku dihukum karena melanggar peraturan penanganan keselamatan.
Setelah operasi dilakukan aku menghadapi pengadilan Amerika Serikat dan hak asuh Bibiku dicabut karena dia dianggap tidak mampu melindungiku dari kejadian mengerikan seperti ini. Berkat Mr Spencer Frye, negara tidak menyerahkanku dibawah naungan orang lain melainkan aku dialihkan lagi hak asuhnya kepada Ayahku, Isaiah Parrish.
Ayahku, melakukan terapi kesehatan tulangnya di Boston dan aku harus menemaninya disana. Keluarga Ayahku sebagian berada di Boston dan aku tinggal bersama mereka dan membantu untuk membuat pastry di toko Pastry Man milik keponakan dari Ayahku, Maxon Dobrev.
Perpisahanku dan Kara membuatku sedikit tidak bisa menjalani keseharianku seperti biasanya. Aku menandatangi surat sebagai saksi atas perbuatan Glinston kepada kepolisian dan berjanji tidak akan menghubungi korban penculikan demi berjalannya hukum di Amerika.
Karena menurut pengadilan aku masih menjadi kaki tangan Glinston padahal bukti tercatat bahwa aku bukan mata-matanya atau kaki tangannya, namun rekor catatan kepolisian yang lalu menuliskan bahwa mereka masih mencurigaiku terlibat transaksi gelap dengan Glinston selama aku bersama Kara dan membuat alibi ketika aku bersamanya, Kara menurut mereka menjadi alibi terbesarku yang kubuat-kubuat(America, what the hell with your trust issues system?)
Aku bersekolah di Boston, Massachussets dan beradaptasi lagi disini.
Aku diwajibkan mengikuti pekerjaan sosial yang di awasi oleh negara (aku korban disini namun mereka memperlakukanku seperti seorang tersangka) dan selama satu tahun penuh aku mendatangi perpustakaan dan menjaga perpustakaan umum kota Boston.
Sejujurnya pekerjaan ini tidak buruk, aku masih dapat belajar dan bermain bola dengan beberapa teman baruku disini, Jerome dan Haruto.
Ayahku mengalami kemajuan selama beberapa tahun terakhir, dan yang menjadi hal mengejutkan adalah aku mendapatkan straight A di setiap ujian sekolahku dan essay serta wawancara ku di Harvard lolos dengan sangat mudah.
This is a dream come true.
Satu tahun terakhir aku merasa tersiksa tidak bisa melihat wajah Kara atau menyentuhnya bahkan berbincang saja aku harus melalui bibiku Victoria yang rajin mengunjungi satu bulan sekali ke Boston.
Kini, aku genap delapan belas tahun dan lepas dari pengawasan dinas sosial Amerika Serikat serta bebas melakukan apa saja. Maka aku menelepon Bibiku untuk memberitahu Mrs Owen bahwa aku akan datang ke upacara kelulusan Kara di Queens, New York.
Kami di Boston melakukan upacara kelulusan lebih awal dibandingkan Queens, satu hari setelah upacara kelulusanku di laksanakan aku mengepak barangku untuk singgah sebentar ke New York dan menemui Kara Owen.
Astaga, jantungku tidak berhenti berdegup dengan kencang. Selama perjalanan di pesawat selama satu jam dari Bandara Logan menuju Bandara La Guardia aku tidak bisa tidur. Aku mengambil penerbangan paling pagi agar dapat langsung menemui Kara di upacara sekolahnya.
Kini aku melihat rambutnya dari kejauhan serta senyumnya yang manis ketika Johnson mengatakan sesuatu padanya. Saat upacara telah selesai, aku dapat melihat Kara mengambil foto bersama keluarganya dan Johnson.
Setelah itu aku memberanikan diri memanggil namanya (astaga, untuk menyembut namanya saja aku gugup)
Aku terkejut Kara memanggilku asshole, dan hal tersebut membuatku tertawa. Kara memelukku dan kelegaan membanjiriku. Selama satu tahun terakhir aroma tubuhnya, senyumnya, kehangatannya, kecupannya dan suaranya hanya dapat kurasakan di dalam mimpi. Hukum dan peraturan konyol Amerika Serikat membuatku tidak bisa menikmati kebahagiaan ku selama satu tahun terakhir bersama gadisku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]
Teen FictionKara Owen, Hidupnya tidak sama lagi semenjak kejadian tersebut menimpanya. Sahabat satu-satunya yang ia punya harus memulai tahun pertamanya di Stanford dan ia harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya bersama adik laki-laki dan kakak kembarnya...