Aku menyelesaikan tahun seniorku dengan baik. Surat dari Massachussets Institute of Technology atau MIT hari ini datang ke rumahku. Aku, Kal-El, Barry Allen, Ayah dan Ibuku membuka bersama-sama di ruang tamu. Jantungku berdegup dengan kencang dan berharap aku akan lulus disana.
"Just, open it quickly!"
"Gosh, shut up Kal-El! Bersabarlah! Aku belum siap!" Kataku dengan panik. Aku dapat merasakan ketenangan Barry Allen disampingku dan memakan coklatnya dengan tenang.
"Let your sister breath Kal-El," Tegur Ibuku dan aku tahu Kal-El sama gugupnya denganku karena dia mengambil program kampus di University of Southern California atau USC karena ia mendaftar di program baseball kampus terbaik di Amerika dan menunggu kabar selanjutnya.
"One... two... three..." Kurobek amplop yang kupegang dan mengeluarkan kertas dari dalam amplop secara perlahan hingga, aku berteriak dan membuat seluruh anggota keluargaku terkejut.
"What?? What's wrong? I didn't see it!" Protes Ayahku dan aku melompat-lompat lalu membacakan tulisan yang terdapat di dalam surat.
"Dear, Ms Kara Owen, kami melihat potensial berbakat yang ada di dalam dirimu serta essay yang kau buat tentang lingkungan dan tata bangunan membuat kami tertarik untuk menerimamu menjadi bagian dari Massachusssets Institute of Technology!!!"
Kami berteriak bersama hingga Ayahku menangis. Ibuku memelukku dan mencium keningku berkali-kali. Barry Allen memelukku dari belakang dan Kal-El menepuk kepalaku dan pundakku.
"Good job twin sist..."
"Thanks, I love you twin bro..."Wajah Kal-El merona dan aku tertawa.
"Oops, ada yang tidak biasa menerima cinta dari saudaranya." Goda, Barry Allen. Aku tertawa dan Kal-El memukul kepalanya hingga Barry Allen berteriak kesakitan.
"Kal-El!" Tegur Ayahku dan Barry Allen bersikap manja layaknya anak bungsu kepada Ayah dan Ibuku dan aku bisa melihat kemenangan di wajah Barry Allen ketika Kal-El di tegur Ayahku.
"I'll miss you sweetheart, I'll miss you so much,kau akan jauh pergi ke Boston, putriku sudah besar," Ibuku menangis dan aku memeluk Ibuku lalu mengecup keningnya.
"Aku berjanji akan sering mengunjungimu Mom, I promise," Ayahku ikut memelukku dari samping lalu mengecup puncak kepalaku.
"Berjanjilah, kau menyelesaikan kuliahmu dan berjaga-jagalah menggunakan pengaman Kara,"
"Oh, God! Daddy!" Aku sungguh malu untuk membiacarakan hal ini pada Ibuku.
"Jangan terlalu banyak minum," Kata Ibuku dan aku tertawa.
"I'm always get wasted at my freshmen year," Sahut Ayahku, aku menoleh kea rah Ayahku dan menatapnya dengan tatapan 'oh, really Dad?' dia hanya membalas tatapanku dengan menaikkan satu alisnya dan "What? Is that wrong?"
Lalu Barry Allen berusaha masuk diantara aku dan kedua orang tuaku karena ia memang manja sekali layaknya anak bungsu.
"Bolehkah aku minum Dad?"
"No! Barry, tunggu usiamu pantas!"
"But, Kal-El dan—" Kal-El menendang kaki Barry Allen ketika ia ikut memelukku dari samping dan kami berpelukan seperti keluarga konyol di ruangan yang sangat besar seperti ini.
"This is so silly," Kata Kal-El.
"But, you enjoying it right," Kataku dan tampak senyum kecil di wajahnya bahwa ia menikmati kebersamaan ini sama seperti diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]
Teen FictionKara Owen, Hidupnya tidak sama lagi semenjak kejadian tersebut menimpanya. Sahabat satu-satunya yang ia punya harus memulai tahun pertamanya di Stanford dan ia harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya bersama adik laki-laki dan kakak kembarnya...