35 (KARA)

1.8K 205 1
                                    

Halo terima kasih sekali telah mendukung cerita ini!

17 + karena banyak kata kasar di bab ini harap pembaca bijak yaa jangan ditiru kata kasarnya 😫

Kepalaku terasa berat untuk kuangkat dan pergelangan tanganku terasa sangat sakit. Bahkan mataku terasa berat untuk kubuka namun aku berusaha sebisa mungkin membukanya dengan kekuatan penuh. Samar-samar terlihat langit-langit ruangan lalu mataku tertuju ke arah luar pintu yang terbuka lebar.

Sebetulnya aku taK tahu pasti apa yang terjadi karena pandanganku masih samar-samar. Namun, aku yakin pria yang dipanggil boss itu berjalan kesana-kemari seperti orang panik dan suara umpatannya menggema di seluruh ruangan. Anak laki-laki yang bernama Heath yang kurasa tadi memasukkanku obat tampak berlutut di hadapan pria yang dipanggil boss itu.

Ingin sekali aku mengangkat seluruh kepalaku dan tubuhku namun tangan yang terikat di kepala tempat tidur membuatku sulit bergerak begitu pula pergelangan kakiku yang terikat dengan sangat kencang.

Aku melirik ke pakaian yang kupakai, astaga... apakah Heath? Oh, No.

Sepertinya anak lelaki yang bernama Heath mengganti pakaianku menjadi pakaian stripper, no no no no!aku tidak mau disentuh laki-laki lain secara terpaksa. 

Dapat kulihat aku hanya memakai korset dan celana pendek berwarna merah. Pendeknya hampir menyerupai celana dalam hingga tubuhku terasa menggigil karena kedinginan.

Satu keuntunganku, kurasa Heath terlalu bodoh untuk melepaskan kain di mulutku. Aku berusaha sebisa mungkin untuk mengeluarkan suara, namun tak kunjung keluar. Entah apa obat yang diberikan Heath padaku tadi, aku merasa sangat jijik ada laki-laki lain yang masuk ke dalam mulutku dan menciumku dengan sangat kasar tadi. Aku merasa sangat bersalah pada Dashiell.

Dashiell dengan sabarnya menantikan aku yang siap make out dengannya, dia tidak pernah memaksakan hubungan kami dia dengan sabar menanti. Aku sendiri heran bagaiamana bisa naka laki-laki sebaik Dashiell bekerja dibawah orang-orang biadab ini.

Sebetulnya aku ingin menangis namun aku tak sudi menitikkan air mataku di hadapan orang-orang mengerikan ini. Aku berusaha sekali lagi mengeluarkan suaraku dari kerongkongan, namun hanya suara kecil saja yang keluar.

Aku meronta-ronta dan menggeliat berusaha melepaskan ikatan tanganku. Aku berharap akan lepas secara ajaib, namun tidak berhasil. Sekali lagi aku mencoba mengeluarkan suaraku dari kerongkongan, mudah-mudahan dengan aku berteriak siapapun itu akan mendengarnya, aku berharap begitu.

"Let me go..." Astaga, kenapa suaraku hanya mampu terdengar seperti bisikan. Ayo, Kara cobalah lagi, kau pasti bisa Kara!

"L-Let m-me g-g-go,"Ah, kenapa tidak keluar sama sekali? Apakah aku harus mengumpat? Tetapi aku merasa bersalah tadi melakukannya. Namun, teringat Hermoine yang sering mengumpat ketika ia membutuhkan bantuan katanya umpatan akan keluar secara natural dan alami jika kita berada di dalam bahaya dan suara akan terdengar lebih kencang dengan sendirinya. Aku berdeham dengan pelan lalu berusaha mengumpat sebaik mungkin.

"LET ME GO YOU FUCKING ASSHOLE! HELP ME SOMEBODY! HELP ME!!!" Oh, My God! It's feels so good tetapi aku berada di salam bahaya karena mereka berdua menoleh ke arahku dan Heath berjalan ke arahku dengan langkah cepat. 

Aku ketakutan seketika seluruh tubuhku bergemetar dan Heath saat ini berada diatasku. Aroma asap rokok dapat tercium dengan jelas dari tubuhnya dan membuatku sedikit jijik dengannya.

"Shut up princess,kalau kau tidak ingin kusakiti kau harus menutup mulutmu yang..." Heath menelusuri bibirku dengan jarinya lalu menekan pipiku dan aku ketakutan setengah mati.

"Sangat seksi ini, aku tahu kenapa Da-El menyukaimu, bibir-mu enak untuk dicium, I like your lips princess, shall we kiss once more?"Aku meludah di wajahnya, aku juga sedikit terkejut dengan aksiku. Heath berwajah lebih mengerikan kini karena aksiku tadi. Dia berdiri dari atasku lalu mengelap wajahnya dengan baju yang ia pakai.

"Kalau boss memperbolehkanku melakukan hal yang lebih pada tubuh indahmu aku sudah melakukannya dari tadi. You, dirty little bitch!" 

Kini Heath menyumpalkan segumpal kain ke dalam mulutku dan aku berteriak namun hanya gumaman tidak jelas yang keluar dari mulutku. Karena aku meronta-ronta sepertinya Heath tidak sabar dengan sikapku maka kurasakan wajahku sakit karena pukulan darinya. Aku ingin menangis namun kutahan lagi. 

Tangisan ini takkan dengan mudahnya terjatuh karena orang jahat sepertinya. Aku harus tampak kuat dan tegar!

"How Impressive perempuan Da-El masih menatapku dengan tatapan seperti itu? You are something little bitch... you are something... wajar saja kau Da-El's girl..."

Tampak Pria yang dipanggil boss berdiri begitu menjulang di dekat Heath dia menatapku dengan tatapan horror lalu menoleh ke arah Heath dengan penuh amarah.

"WHAT THE FUCK DID YOU DO MORON? Kau memukulnya? Lihatlah! Wajahnya membengkak! Kita sudah di kepung polisi, FBI dan sejenisnya! Kau melakukan tindakan super bodoh yang pernah kutahu! Bagaimana kita bisa menjual tubuhnya? You fucking moron!" 

 Boss itu memukul kepala Heath dan kini kelegaan membanjiriku. Kami dikepung polisi itulah sebabnya Pria yang dipanggil boss ini begitu panik dan mengumpat berkali-kali.

Sebuah ide terlintas di benakku. Aku harus membuat Heath kehilangan kesabaran atas diriku hingga aku terluka dan tidak diinginkan lagi untuk dijual. Dengan sekuat tenaga aku mengeluarkan gumpalan kain dari mulutku. 

Kudorong dengan gigi dan lidah hingga kini terlempar ke dadaku. Aku menyeringai lalu tampak Heath yang sudah berjalan jauh lagi dan pria bernama boss itu menghilang dan aku haru mengumpat agar Heath kesal denganku.

"Hei! Moron! Come here... your face si like an ugly ass..."Astaga, kenapa aku sangat pintar mengumpat? Padahal seumur hidupku aku tak pernah melakukannya. Kini Heath menoleh ke arahku dengan pandangan kesal. Ia berjalan dengan cepat lalu menutup pintu di belakangnya dan aku menyeringai ke arahnya.

"What? You can't touch me and suck on my cunt?" OH MY GOD darimana kata-kata itu muncul begitu saja dari bibirku? Kurasa Hermoine benar keadaan darurat dapat mengubah seseorang kapan saja.

"Karena jika boss mu tahu kau yang akan mati disini right? Kau yang akan kehilangan nyawamu dan kehilangan kesempatanmu untuk mencicipiku right?" Kara! Astaga... kau terlalu banyak menonton seri Law and Order! 

Aku sendiri heran dengan kekuatan yang kudapatkan kini. Padahal sebetulnya tanganku yang terikat ke atas terasa bergemetar karena aku takut kalau Heath benar-benar akan mencabuliku atau memperkosaku. Namun, kini aku hanya ingin dia menyakiti wajahku atau memukul bagian tubuhku.

Heath, seperti menahan amarahnya dan kini dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tatapannya begitu mengerikan hingga membuatmu bermimpi buruk setiap saat. Sekali lagi aku meludahi wajahnya dan kurasa kesabaran Heath habis. Heath menekan kedua pipiku dengan kencang hingga sakit rasanya. Setelah itu dia melepaskannya dan memukul wajahku berkali-kali hingga kebas rasanya... hingga aku merasa tak bisa lagi membuka kedua kelopak mataku. 

I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang