I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]

AM I REALLY YOURS BLURB AND SNEAK PEEK (MINI SEQUEL)

(Please be a responsible reader 21+)

HAI SEMUANYA 

KUPUTUSKAN UNTUK MEMBUAT SEQUEL YANG BERDIRI SENDIRI KEMUNGKINAN NGGAK AKAN CEPET UP KAYAK CERITA2 LAINNYA TP AKU JANJI AKAN TERUS KEEP UP CERITA INI...

MAYBE KALIAN AKAN AGAK BROKEN UP BACANYA TP TENANG NGGAK SAD ENDING KOK WKKWKWK

PLEASE I NEED YOUR SUPPORT FOR THIS NEW STORY SO...

SEE YOU LATER!

BLURB

Kara Owen, 21 tahun ragu akan hubungannya dengan pacar lamanya.

Dashiell Parrish, 21 tahun berusaha mempertahankan hubungan lamanya sepertinya cukup sulit.

Farida Jovanne, 22 tahun menyukai teman seangkatan yang ia tahu takkan ia miliki.

Kang Levi Yoon, 23 tahun tertarik kepada junior yang sangat menarik perhatiannya semenjak awal perkuliahan dimulai

ketika mereka dihadapi masalah yang tidak mereka duga sepertinya mereka tidak sanggup untuk mempertahankan apa yang mereka miliki sekarang.

akankah mereka dapat bertahan seperti janji mereka ketika masih remaja?

akankah mereka memutuskan untuk berpisah dan mencari petualangan lain diluar sana?

SNEAK PEEK 

Aku berlari dengan kecepatan cahaya menuju ruangan Professor Marcus. Aku sudah telat hampir sepuluh menit dan berharap diperbolehkan masuk ke dalam ruangannya. Maket yang kubawa sambil berlari ini kuharap tidak rusak begitu saja. Ketika sampai di gedung kelasku aku segera menaiki tangga dengan berlari dan berharap nafasku tidak habis di tengah jalan.

Inilah alasannya aku benci berolahraga. Astaga, aku sangat-sangat membenci lari, namun kehidupan di kampus membuatku terpaksa harus berlari setiap pagi. Aku paling sulit bangun pagi karena semalaman aku harus bekerja di kafe Caphein yang berada tidak jauh dari lingkungan MIT (Massachussets Instutute of Technology) lalu mengerjakan tugas-tugas kuliah yang tak kunjung selesai.

Ketika aku sampai di depan ruangan kelas dengan perlahan aku membuka kelas dan Professor Marcus menatapku dengan tatapan tajam dan aku hanya dapat mengatakan 'sorry' dengan pelan padanya dan berlari menuju tempat duduk paling atas bersama sahabat di kampusku Wang Yi Fen.

"Kemana saja kau? Astaga! Maket-mu Kara! Bagian tangganya lepas!" 

Bisik Yi Fen dengan nada panik kemudian aku ikut panik karena memang bagian tangga yang kubuat menjadi patah sedangkan aku harus mengumpulkannya hari ini dan detik ini juga. Aku tidak menyadari bahwa sedaritadi aku menggenggamnya dengan sangat kuat hingga patah seperti ini.