6. Culik

17K 2.7K 713
                                    

Setelah kejadian 'selangkangan robek' yang membekas di tiap ingatan geng barongsai, Haikal makin hari semakin strees. Demi alek Adnan dan Jendra udah capek banget hadepin dedemit autis kek Haikal itu.

Seperti kemarin saat pulang sekolah, Haikal berjalan bersama geng barongsai ke gerbang dan melihat penjual eskrim yang lagi lewat dengan santainya.

"ESSSSSKRIMMMMMMM!!!" teriak Haikal membuat semua siswa yang sedang menunggu jemputan menengok kearahnya.

Ckkiittt!!

"Goblok, pake acara ngerem mendadak lagi. Hampir nyungsep anying." ucap Eric.

Haikal mendekati gerobak eskrim sembari menunjuk semua eskrim tanpa menanyakan harga, setelah memborong Haikal si bodat laknat kabur lalu berteriak dengan lantang.

"MINTA BAYARAN SAMA SI KOHCIN, MAS MUEHEHEHE."

"Emang anak babi." umpat Rakha memberi duit ke mas eskrimnya.

"Ini kembaliannya." ujar mas eskrimnya.

"Ga usah, buat bapak aja, ai ga terima recehan." ucap Rakha.

Yang lain hanya menatap datar Rakha yang sudah terverifikasi sangat sombong dan ria.

"Taboq tydack yah?" celutuk Shaka meregangkan ototnya.

"Taboq aja Sakh, ntar kalau lu udah naboq si kokoh pasti udah ogah jajanin lu lagi." ujar Gama meyakinkan Shaka.

"Hehehe ga jadi hehe."

Deringan handphone disaku celananya membuat Gio terperajat kecil, dilihatnya tertera nama papanya yang sedang menelfonnya.

"Halo pa..." sapa Gio saat mengangkat panggilanna.

'Giooo papa agak telat jemputnya, ada urusan sedikit. Ga papa nunggu dikit?' tanya papanya Gio.

"Iya pa gapapa, nanti Gio tunggu di halte depa sekolah yah."

'Iya, udah dulu. Dahh Gioeeeee'

"Dahh papaaa."

Jaevan melihat Gio lagi cemberut gemay abis itu bertanya "nape lu?"

"Ohh papa jemput Gio agak telat katanya." jawab Gio tersenyum polos.

"Terus kamu nungguin papa kamu dimana?" tanya Jaevan lagi.

"Dihalte itu aja." ucap Gio menunjuk halte sekolahnya.

"WOYY GUE DULUAN YAH!" teriak Felix berlari menuju abang ojol yang jemputannya.

Yang udah pada balik tinggal Gio, Jaevan, Jendra dan Sean. Sean lagi nunggin bis yang biasa ia tumpangi, kalau si si Jaevan dan Jendra menenin Gio nunggu jemputan.

"Gue duluaaan." pamit Sean berjalan menuju bis.

"Iya, hati-hati, jangan kebanyakan porno." pesan Jendra membuat Sean melemparkan jari tengahnya kepada siswa kekar itu.

"Gua pengen berak, bentar yeh." ujar Jaevan buru-buru meninggalkan kedua temannya.

"Mau dicebokin ga?" tawar Jendra

"Gue bogem lo Jen sumpah dah."

Gio beserta Jendra melihat Jaevan berlari kembali kedalam sekolah sembari memegang bagian privasinya.

"Gio, haus ga?" tanya Jendra.

"Iya jadi pengen bubble tea, traktir dong." pinta Gio.

"Tungguin gue di sini yeh, gue mau beli dulu."

Gio hanya memberikan Jendra kedua jempolnya dan melihat Jendra berjalan kearah kedai bubble tea yang berada diseberang jalan. Gio sedang asik melihat kendaraan lalu lalang tiba-tiba ada sebuah mobil hitam berhenti didepan Gio.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang