21. Home Sick

10.1K 1.7K 192
                                    

Sesampainya di rumah sakit kelima siswa keracunan itu ditangani dengan cepat oleh dokter dan salah satunya adalah ayah Gama. Komplotan barongsai dan guru mereka yang ikut menemani kerumah sakit duduk dikursi depan IGD berharap cemas dengan keadaan 5 orang itu.

"Sudah hubungin orang tua mereka?" tanya pak Cakra.

Jendra menggeleng pelan "saya tidak punya no-GIO! SAYA PUNYA NOMOR AYAHNYA GIO!"

"Sstt berisik bener nih baling-baling bambu." tegur pak Cahyo.

Jendra hanya menyengir dan berjalan menuju tempat yang agak sepi untuk menelfon ayahnya Gio.

Tutt... Tutt...

"Halo?"

"Halo Assalamualaikum om, selamat siang. Saya Jendra temennya Gio."

"Waalaikumsalam oh kenapa nak?"

"Om sibuk?"

"Tidak, kenapa nak?"

"Hmm gini om..."

"Iya kenapa?"

"Om sebaiknya ke rumah sakit xxx"

"Ngapain?"

"Om dengerin Jendra dulu yah jangan potong ucapan Jendra."

"Hm."

"Gio pingsan diwc tadi dan mulutnya berbusa, sepertinya keracunan..."

"Oh."

Jendra menyerit heran, oh? Gitu doang?

"HEH?! COBA ULANG?!"

'Buset budeg nih kuping gue' – batin Jendra.

"Gio pingsan diwc tadi dan mulutnya berbusa, sepertinya keracunan."

"OTW!"

"Hati-hati yah om."

Tutt...

Jendra kembali kerarah teman-temannya da ia melihat sudah ada ayahnya Gama dan seorang dokter perempuan yang sedang berbincang bersama gurunya.

"Kenapa weh?" tanya Jendra.

"Seperti dugaan pak Cahyo, keracunan." ucap Jaevan lemas.

"Keracunan apa?"

"Cokelat Yang tadi mereka makan." sahut Shaka.

"YaAllah... Terus keadaan mereka gimana?" tanya Jendra mengusap wajahnya.

"Belum di tau, mereka masih bicara." ucap Sean menunjuk dokter dan gurunya.

Gama si lola menatap polos ayahnya "Ayah..."

"kenapa?"

"Mereka kenapa?" tanya Gama.

"Mereka siapa?" tanya ayahnya balik.

"Ya Allah capek banget gue." desah Haikal sebel.

"Temennya Gama..."

"Mereka gapapa udah ayah obatin cuman belum sadar aja, yang satu yang pelipisnya berdarah itu keadaanya kritis, kita butuh pendonor darah secepatnya."

"HEH?!" pekik Felix terkejut.

"Gimana? Gimana?" tanya Han tak percaya.

Mendengar itu anak micceu menghela nafas sedih.

"Yah uang jajan gue terpakai lagi..." sedih Haikal.

Jaevan mendengar hal itu seketika menjambak rambut Haikal dengan ganas.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang