25. Bodyguard

9.8K 1.4K 159
                                    

Eric menguap lebar menatap bosan layar tv kamarnya, hari minggu seperti ini membuat Eric merasa layaknya seorang pengangguran yang tak mempunyai kesibukan apa-apa.

Eric mendengus sebal mengigat kembali papa mamanya jogging berdua doang lupa membangungkan dirinya. Tapi Eric pikir-pikir juga kan dia baru saja sembuh dan mager juga buat jalan jauh.

Eric keluar dari kamarnya menuju dapur yang berada di lantai satu rumahnya, ia mengobrak-abrik segala lemari dan kulkas mencari sarapan, ia membuka kulkas isinya hanya ada bahan mentah yang siap diolah, buka lemari penyimpanan hanya ada gula, terigu, dkk, buka tudung makan belum ada apa-apa.

"Laperrr~"

Eric keluar dari dapur berjalan gontai sambil memegang perutnya, ia melirik jam diruang keluarga pukul 07.27 pagi. Ia kembali menuju kamarnya seketika mengingat ponselnya yang hilang dari semalam.

"ANJIRR! ANJIRR! HAPE GUE MANA?!"

Eric panik mengelilingi kamarnya mencari benda tercintanya itu.

"Duh mana sih anjir."

Ia duduk dikasur sambil merenung, mengingat dimana ia meletakkan hpnya semalam.

"Semalamkan abis makan gue main PS bareng papa terus ponsel gue masih dipaha terus itu dimana lagi yah? Ohiya kemini mart beliin mama gula dan GOTCAA!"

Eric berjalan kearah meja belajar yang ada disudut kamarnya dan mengambil tasnya yang tergeletak tak berdaya diatas meja belajar. Ia mengeluarkan semua isi tasnya tetapi ponselnya tetap ga ada.

"AH HAPE GUE MANA ANJIRRR!" teriak Eric sambil garuk kepalanya kesel.

Ceklek.

"Kenapa sih masih pagi udah teriak-teriak." ujar mama Eric masuk kekamar anaknya masih make baju joggingnya.

"Eh ma, ponsel aku, Eric lupa nyimpennya dimana."

"Loh bukannya ponselmu ada didepan tv diruang keluarga?"

"Eh?"

Eric keluar dari kamarnya menuju ruang keluarga melihat sang ayah ngadem dibawah ac sambil selojoran nonton Upin-Ipin.

"Pagi anaknya papa." sapa papa.

"Pagi pah."

Eric melihat ponselnya disamping tv, ia mengambilnya dan mencium-ciumnya brutal "duh mai hani badi swity ternyata qamu disini."

Papa beserta mama cengo melihat kelakuan anaknya itu, untuk pertama kalinya seorang Eric si cool mengalay seperti itu.

"Efek kebanyakan bergaul sama Shaka ini mah." celutuk papa dan mama mengganguk setuju.

Anjir jemboeth gue gatel – Shaka.

Eric tidak memperdulikan perkataan papanya itu.

"Eh Ric bantuin mama nyiram bunga dong, boleh?"

"Loh pak Burhan mana, ma?" tanya Eric bingung.

"Kan ini weekend, sayang."

"Ohiya yah..."

Iya seluruh pekerja dirumah Eric kalau lagi weekend itu diliburin juga seperti anak sekolahan. Biar quality time juga sama keluarganya kata papa Eric.

"Ayoo."

Eric dan mamanya ninggalin papa yang masih selojoran nonton si kembar-kembar nackal itu.

Eric menyiram bunga dibagian depan dideket pagar rumahnya sedangkan mamanya hanya menyiram bunya yang ada diteras rumahnya.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang