24. Mangga

10.1K 1.7K 158
                                    

Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, kelima curut itu udah kembali bersekolah. Alay bener dirawat seminggu padahalkan cuman keracunan. Rakha masih make perban kecil dikepalanya, tadinya mau dilepas tapi diancam sama mamanya ga usah sekolah.

Dan kekhawatiran mereka pun terjadi, seperti Sean dan Han yang naik bus kalau kesekolah dijemput sama 'bodyanguard'nya mereka. Digerbang pintu masuk ada dua bodyanguard yang menjaga, ditiap pintu kelas X ada budyanguard yang nongkrong.

Haikal yang mau ke wc diikutin sama bodyanguard, Haikal tadi sudah mengusir lelaki dewasa ini untuk tidak setiap saat mengekorinya namun tak diindahkan olehnya.

Warga sekolah terkejut melihat bodyanguard geng barongsai itu, gimana tidak badan mereka kekarnya ga main-main.

Anak Micceu pada ngumpul dikantin mau mengisi nutrisi tapi sebelum babunya tuan muda pesen makanan makanan udah ada duluan dipesenin sama bodyanguardnya tuan muda, mau mengecek makanan yang dikomsumsi oleh tuan muda Rakha apakah ga ada aneh gitu katanya. Terserahlah. Dikantin ada 3 bodyanguard yang mengawasi anak-anak curut, alay sekali.

"Anjirr ga tahan gue dibuntutin terus sama tuh bodyanguard." keluh Han.

"Gue juga anjir, tadi gue mau kewc diikutin juga, untung ga ikut masuk." ujar Haikal.

"Mau liatin latto-latto lu tuh awkoakwo." canda Sean.

Rakha mendengar rengekan teman-temannya hanya tertawa, bagi dia keadaan dikelilingin oleh bodyanguard itu udah hal biasa, sebelum kejadiaan keracunan itu udah ada bodyanguard yang menjaga tuan mudanya tapi dari jarak jauh dan sekarang udah dekat.

"Gio merasa terganggu ga?" tanya Jendra menyeruput es tehnya.

"Engga kok, aku malahan suka."

"Kenapa?" tanya Jaevan kepo.

"Omnya baik tadi ngasih aku permen supaya semangat belajar katanya."

Yang lain mengangguk gemes mendengar Gio yang bercerita layaknya anak TK, emang sih Gio tuh kaya anak paud terjebak ditubuh anak SMA, wajanya lucu banget pipinya gemes, matanya sipit kaya kucing.

"Gio jadi adek aku aja yah?" ujar Keenan menahan gemas.

TUK!

"Enak aja." sahut Eric tak rela.

"Tapi gemesin banget ih, jadi kangen sama adek gue..." sendu Keenan.

Felix menepuk pundak Keenan yang ada disampingnya itu.

"Sabarr yah, Keen." sahut Rakha.

"Kalau gitu aku mau kok jadi adeknya Keenan hihi tapi jajanin eskrim yah?" ucap Gio tersenyum lebar. Keenan mengangguk sambil mengusak kepala Gio sayang, gemes sekali.

"Nah gitu dong adem liatnya, ga usah ngardusin kakak kelas lagi." sahut Adnan tenang.

"-_-"


---

Setelah jam istirahat tadi jam pelajaran serentak dikosongkan, guru-guru sedang rapat untuk membahas UAS, anak micceu pada ngumpul dilapangan upacara.

"Mau mangga :(" rengek Jaevan megangin perutnya.

"Ngidam lo?" canda Shaka.

"Ho'oh."

"YANG HAMILIN LO SIAPA, JAEV?!" panik Felix guncangin brutal badan Jaevan.

Pletak!

"GUE BERBATANG TOLOL MANA BISA HAMIL." seru Jaevan menendang Felix.

"Punya temen kok gini amat Ya Allah, capek." beo Adnan menghelah nafas pasrah.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang