5. Berkunjung

21.7K 3.2K 662
                                    

Siang hari ini saat pulang sekolah para komplotan barongsai sepakat ingin berkunjung dirumah sepupunya mei-mei tak lain dan tak bukan si Rakha, berkedok ingin memberi makan para gembel a.k.a teman-teman mereka, tetapi niat utama dari seorang Rakha yaitu ingin memamerkan harta kekayaannya.

Sang empunya rumah sudah pulang terlebih dahulu mempersiapkan makanan dan sekalian mengeluarkan sebagian besar harta tahtanya yang ingin dipamerkan kepada komplotan barongsai.

Komplotan barongsai telah berkumpul didepan gerbang sekolah setelah mendiskusikan kepergian mereka ke kawasan para sultan Jakarta.

"Gio, lo udah baekan? Beneran bisa ga maen ke rumah kokoh?" tanya Jaevan mencolek lengan Gio.

"Aman bang udah ijin tadi tapi kata papa harus balik jam 8 nanti." ucap Gio memberikan kedua jempolnya kepada Jaevan.

"Yang lain gimana? Udah pada izin?" tanya Jendra memastikan kepada teman-temannya.

"Kata gua mah diriku ini ga perlu buat ijin kek gituan, secara emak gua lebih protektive kepada tahta tertinggi dirumah gua yaitu pahduka raja Tupperware." Ujar Haikal sok sedih meratapi kisah hidupnya yang tak ada harga dirinya dibandingkan setumpuk benda plastic kesayangan mamanya.

"Lah bukannya lo anak piatu yah?" tanya Jendra.

"Ohiya lupa." sahut Haikal.

"Gelap anying masih siang padahal." timpal Eric ingin menangis aja rasanya.

"Pantes aja lu burik kek gini." celutuk Sean tak nyambung.

"Hubungannya apa, anjeng?" sebal Haikal.

"Iya udah kok." jawab mereka serempak.

Saat mereka berbincang sebuah mobil limousine berhenti dihadapan mereka dengan gagahnya, keduabelas siswa ini membulatkan matanya kagum melihat mobil miliyaran tersebut.

"Woahhh."

Seorang pria dewasa turun dari kursi kemudi mobil tersebut dan menghapiri mereka yang masih terkagum dengan mobil mewah itu.

"Apa tuan temannya tuan muda Rakha?" tanya pak sopir yang bername tag Bobi.

"Ehh iya pak." ucap Jendra tersadar dengan kekagumannya.

"Mari, tuan." ajak Pak Bobi membukakan pintu mobil untuk kaum duafa.g mereka.

"Woyy ayoo." sentak Jendra menyadarkan temannya.

Komplotan barongsai ini akhinya tersadar dan mengikuti jejak Jendra yang sudah terlebih dahulu memasuki mobil mewah itu.

"Woyy anjirr ada Jeb-ajebnyaaa." Felix Heboh melihat alat dj yang ada di sudut mobil.

"Jeb-ajeb apaan dongo wkwkwkwk." Eric terbahak mendengar penuturan Felix.

Haikal berinisiatif menyalakan alat jeb-ajeb kata felix sembari menggulung lengan bajunya sok keren ala-ala dj handal.

"EVRIBADI SORY DILLAAANNNNNNNN!" teriak Haikal.

"SORY DILAN APAAN GOBLOKKK." seru Eric sedikit gatal ingin menimpuk Haikal.

Jebb.. ajeb ajebb ajebb🎶

Ajebb ajebb ajebb🎶

"DIGOYANG MASSS HAIIIYYAAAA." teriak Han, si cabe kiloan kata Keenan.

"ASIQQUEEE." Gama bergoyang mengikuti irama dj yang diputar Haikal.

"YANG DIGOYANG DIGOYANG YANGGG." begitu pula si Keenan tak ingin kalah dari goyangan Han.

"ASOYY BANGGG, LEBIH KENCENGG KALLLL." teriak Shaka mengeluarkan uang dua ribuan menyawer Han ala biduan.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang