17. Lolos

10.6K 1.7K 126
                                    

Setelah kejadian speaker mendesah pihak sekolah memulangkan siswanya lebih cepat dari jam belajar mengajar seperti biasanya, komplotan barongsai saat mendengar pengumuman seketika merapat dirooftop.

3 curut yang melakukan kejahatan tadi disuruh jongkok sambil meminting telinganya masing-masing, ini semua perintah dari daddy kita, Jendra-nim.

"Yang punya ide ini siapa?" tanya Jendra menyilangkan tangannya didada.

Shaka menunjuk Haikal pake tangan kirinya yang masih di gips.

"Kal, kita semua tau lo cucunya nyai, tapi kalau mau bandel tuh ga gini juga." sahut Jaevan marah.

"Dan lo tau ga efek dari kebandelan lo?" tanya Eric.

3 curut itu menggeleng dengan polosnya.

Pletak!

pletak!

pletak!

Rakha menggeplak kepala 3 biang keladi itu dengan keras.

"ARGGHH SAKIT KOH YAALLAH!" pekik Sean kesakitan.

"HEH, SAKIT LO GA SEBERAPA DENGAN HILANGNYA KEPOLOSAN KUPING ANAK GUE ANJING!" gas Jaevan dikit lagi jadi reog.

"Sabar Jae sabar." ujar Keenan menarik Jaevan kembali duduk.

Gio dan Gama menatap polos kekerasan yang dilakukan tuan muda kepada 3 curut itu.

"Ih koh jangan di jitak tau, kasihan." celutuk Gio lucu banget.

Tadi yang lain pada emosi seketika gemes melihat Gio membela para tahanan itu, aturan sih jangan dikasihani Gio.

"MEREKA PANTAS DIJITAK, GIO!!" seru Felix membara.

"GA USAH GASIN ANAK GUE ANJIR!" balas Jendra tak kala membara.

"Anak gua, anak gua, tuaan Gio kali dari lo pada." celutuk Haikal membuat Jendra kembali menjitak keras kepalanya.

Adnan mendengus kesal melihat Jendra.

"Udah! Kesimpulannya mereka mau diapain?" tanya Adnan udah mager banget.

"Sini."

Eric mengajak yang lainnya menjauh dari ketiga biang keladi itu lalu membuat lingkaran untuk berdiskusi.

"Hukuman apa?" tanya Han.

"Yang bikin kapok pokoknya." ujar Keenan.

"Gini aja, kan kita masih dalam hukuman gantiin pak Budi dan pak Eko jadi OB kan, gimana kalau tugas kita mereka yang ngerjain sampai masa waktu berlaku." usul Jendra.

"BOLEH JUGA WEHH MUEHEHEH." ucap Felix kesenangan.

"Gimana?" tanya ulang Jendra.

"Gas!"

Mereka kembali ketempat tadi dan melihat Haikal malah baring dilantai santuy mana sambil ngupil pula.

"HEH YANG SURUH BARING SIAPA?!" tanya Rakha galak.

Haikal terkejut mendengar teriakan Rakha dan kelabakan kembali keposisinya tadi.

"Capek koh." keluh Haikal.

Duak!

Han melempar Haikal dengan sebelah sepatunya, Shaka dan Sean menahan ketawanya melihat Haikal di lempar sepatu sama teman sepercabeannya.

"KENAPA KETAWA?! MAU JUGA?!" tanya Jaevan masih membara.

"Kita udah buat hukuman buat kalian." ucap Adnan menjadi perwakilan rakyat, eh maksudnya menjadi perawakilan mereka.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang