28. Perang

9.5K 1.5K 115
                                    

Seminggu sebelum semester kenaikan kelas anak barongsai ini benar-benar berjuang keras akibat perjanjian si tuan muda.

"Kalau kalian semua masuk di 10 besar, gue bawa kalian liburan kemana aja, tapi sesuai kesepakatan bersama."

Yang lain tuh auto semangat 45, kapan lagi jalan-jalan ga keluarin uang pikir mereka. Mereka berkumpul di rooftop lagi belajar bersama, anak IPS dan IPA agak misah karna beda jurusan. Yakali si Sean belajar biologi ( ͡° ͜ʖ ͡°).

Nah mereka bagi tugas tuh, anak IPA si Jendra dan Adnan yang jadi guru dadakan.

"HEH, ANJING! GUE UDAH JELASIN 5 KALI DAN LO BELOM NGERTI?!" tanya Jendra emosi.

"Hehehe..." cengir Gama.

"Ya Tuhan mengapa dirimu bisa masuk kekelas IPA?" tanya Eric capek.

"Gam sini deh, Jen lo lanjut aja, gue ngajar si Gama dulu." ucap Adnan.

Jendra mengangguk melanjutkan mengajarnya ke anak-anak yang lain, agak mendingan karna cuman si Gama yang bikin emosi naik. Sebenarnya si Gama itu pinter ngalahin si Haikal, Shaka, Jaevan dan Felix tapi gitu, pelajarannya 'agak' lama bisa dingerti.

KALAU BAHASA KASARNYA, LALOT = LAMBAT LOADING.

Kalau si Haikal dan Shaka itu gak pinter tapi terlalu kejam kalo dikata goblok jadi ditengah-tengah aja, Kalau si Jaevan dan Felix itu masih sedikit diatas si Haikal dan Shaka. Nah kalau si Adnan, Jendra, Rakha dan Eric ga usah ditanya.

Nah kita liat anak-anak IPS, di IPS si Gio jadi guru dadakan, polos-polos gitu minta dipolosin, canda, maksudnya Gio tuh pinter banget. Awalnya dia itu anak IPA tapi pindah entah karna apa, hanya Gio dan Tuhan yang tau.

Di IPA si Gama yang dongo nah kalau di IPS itu si Keenan, ga jauh beda sama si Gama, tapi keunggulan Gama pinter kalau si Keenan itu, gaada unggul-unggulnya. Gobloknya murni dari lahir.

"KEENAN KAMU ITU KENAPA SIH?! GINI DOANG GA TAU?!" tanya Gio emosi.

"Belom ngerti Gio bukannya gatau."

"SAMA AJA, GOBLOK! NGOMONG SAMA BECAK AJA LO AH." sebal Han.

"Mending kamu gausah sekolah aja deh, gini aja gatau, malu-maluin." sindir Gio.

Yang lain serempak berbalik melihat Gio marah-marah dan Keenan masih pasang muka dongonya.

"Anjir Gio galak banget dah." ujar Shaka.

"Gio jangan galak-galak ih." ucap Keenan.

"Gimana ga goblok, orang dia kesekolah buat gatel sama kakak kelas bukan buat belajar. " sahut Rakha.

"Sabar Gio sabar." ujar Adnan mengelus punggung Gio.

Gio itu galak kalau sudah menyangkut pelajaran, apalagi kalau ada yang gangguin pas belajar, dikasih tatapan tajam tuh sama dia.

"Sekali lagi aku jelasin masih belum ngerti mending kamu pulang aja, gausah belajar sama aku lagi." ancam Gio.

"Iya iyaaa Giooo."

Nah kalau di IPS yang cerdas itu si Gio dan Sean, Kalau si Han itu sepadan sama Jaevan dan Felix. Gio menjelaskan materi lagi buat si Keenan dengan sabar tapi wajahnya udah bete setengah mampus.

"Ngerti?!" tanya Gio.

"Ohh ternyata gitu, gampang ini mah."

"Nih coba kerjain." ucap Gio memberikan soal ke Keenan, Keenan menjawabnya asal-asalan sesuai dengan feelingnya.

"Nih, benerkan?"

"WOY! WOY! KOK GUE DIJAMBAKK WOII GIO!"

"GOBLOK LO SETAN."



3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang