TENG..TENG...TENGGGGGG!
Suara lonceng berbunyi bertanda proses belajar mengajar telah usai, suara yang dinantikan oleh semua kalangan siswa diberbagai belahan dunia. Jendra si cucunya Albert Einstein ini menghebuskan nafasnya sembari merapikan bukunya dengan damai.
Saat merapika tumpukan bukunya ia teringat dengan tas punya Shaka belom diambilnya, tadinya itu kerjaan Felix tapi melihat respon dari lelaki bule itu Jendra menawarkan dirinya untuk direpotin sama Shaka.
"Assalamualaikum, permisi..." salam Jendra saat sampai didepan kelasnya Shaka. Jendra mengedarkan padangannya kedalam isi kelas tersebut hanya tersiswa 3 siswa(i) yang masih stay didalam kelas.
"Waalaikumsalam, iya?" jawab teman kelasnya Shaka.
"Itu anu mau ambil tasnya Shaka."
"Ohiya silahkan, btw si tiang kemana emang?" tanya Amora, temen kelasnya Shaka.
"Oh itu tadi Shaka pulang cepet soalnya ketabrak motor didepan hehe."
"MAMPUS BANYAK GAYA PASTI WKWKWKWK."
Jendra cengo untuk beberapa saat melihat respon dari temanya Shaka itu, tidak sesuai dengan perkiraannya. Dengan sigap Jendra ngerapihin barang-barang Shaka yang berhamburan diatas mejanya seperti pulpen yang berserakan, alis Jendra seketika menungging memikirkan hal janggal ini.
'Lah kok pulpennya awet?' – pikir Jendra.
Yakan biasanya nih yah disekolahan orang-orang tuh pulpen adalah salah satu benda sakral yang secara ajaib bisa lenyap begitu saja, bahkan didalam genggaman saja bisa dirampok.
"Makasih, mari." pamit Jendra menyampirkan ransel pink Shaka dipundaknya.
"Iyaaa."
Jendra berjalan menusuri koridor sekolah yang telah sepi dengan tenang, pandangannya lurus kedepa tanpa memperdulikan pak OB yang berlalu lalang.
Drtt!
Haikal jamet(3)
|Woy lo dimana?
|P
|PMasih dikoridor.|
|Cepetan babi, lama bener dah pegel gua anying nungguin lo.
YANG MAU NUMPANG SIAPA ?!
|Hehehe lovyu daddy :*
Daddy daddy, nih dedi kobusyer|
Jendra memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celananya setelah menerima pesan tak bermutu dari seorang si burik Haikal. Setelah keluar dari area koridor kelas Jendra melihat teman-temannya yang sedang menunggunya.
"WOY JEN CEPETAN ELAH PANAS INI!" teriak Felix udah diambang emosi.
"KUPING GUA JANCUEQ, TOA LAKLAKAN LO?" pekik Sean mengusap telinganya yang berdenging saat Felix tiba-tiba teriak.
Adnan menatap malas teman-temannya, suatu hal yang diluar dari ekspetasi Adnan selama ini, yaitu bergabung didalam sekte sesat ini.
'Ini yang ajakin gua siapa sih? Nyesel anying' – dialog Adnan didalam hatinya.
"Ngapain pada ngumpul disamping mobil gue?" tanya Jendra bingung.
"Mau ikut jengukin Shaka." jawab Eric sebagai perwakilan.
"Make mobil gue doang? Yakali mobil honda jez* sekecil ini lo pada mau nebeng." ucap Jendra bingung.
"Yah kagalah bego, kan ada mobilnya Eric ama Rakha juga." ujar Jaevan jengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
3G || 00 Line [TERBIT]
Humor(Completed) тєяιмα кαѕιн кℓιиιк тσиgfαиg ѕємєиנαк ѕαуα мємαкαι кяιм ωαנαн αи∂α мυкα ѕαуα нιℓαиg ѕєςαяα ρєяℓαнαи - мιςςєυ ѕף *Telah Direvisi* -Receh -Nonbaku @Lganrcx Intagram @gardeniapublisher https://www.instagram.com/gardeniapublisher/