18. Keenan

11.7K 1.5K 93
                                    

Hari jumat kesayangan seorang biang keladi Haikal, dia demen banget kalau hari udah nunjukin hari jumat soalnya besoknya weekend dan mereka libur sekolah.

"Lalalala senangnya hati ini~" riang Haikal mengelilingi mereka yang lagi melingkar abis makan bareng di rooftop.

"Diem Kal, gue mual liat lo gitu ah." tegur Han udah sekian kalinya

"Napasih lo sirik bener, dasar oli samping."

Yang lainnya hanya menggeleng capek soalnya menegur Haikal sama saja membuang tenaga mereka secara sia-sia.

"Mau sosis ga, Keen?" tawar Adnan ke Keenan.

"Makasih, makan aja."

"Lah tumben nih bocah nolak makanan, biasanya rakus aje lu." tuding Felix merebut sosis Adnan.

"Gapapa, lagi ga mood aja." ucap Keenan.

"Lo kenapa? Lo ada masalah?" tanya Jendra curiga. Keenan hanya menggeleng.

"Kalau lo ada masalah cerita ama kita, kali aja kita bisa bantuin lo." ujar Jaevan dan dianggukin sama yang lain.

"Gapapa, gua gaada masalah kok cuman lagi sedih aja wkwkw." ucap Keenan berusaha ceria dihadapan teman-temannya.

"Keenan kenapa?" tanya Gio.

"Gua lagi sedih, hari ini hari kematian adek gua..."

"Gimana?"

Flashback.

Hari ini adalah hari sabtu hari kesukaan seorang Raden Bagus Keenan Yudisthira, Keenan mengisi waktu liburnya dengan bermain basket didepan komplek perumahanya bersama 4 temannya yaitu, Cokro, Rio, Ocil dan Yoga.

Pada jadwal latihan kali ini Keenan bertugas membawa bola, tiap minggunya mereka gantian bawa bola basket. Keenan berjalan kearah lapangan dengan memegang bolanya celingukan mencari keberadaan teman-temannya.

"WOY, KEEN!" teriak Ocil.

Keenan melihat keempat temannya berada dibawa ring basket sembari makan cilok.

"Lama bener lo." sebal Rio.

"Hehe tadi ketiduran, maapyeeh."

"yaudah ayo." ajak Cokro melakukan peregangan.

Dukk! Dukk!

Yoga memantulkan bolanya menghindari Ocil yang sedari tadi ingin merebut bola yang ada ditangannya.

"Oh tidak bisa~" ucap Yoga sambil melempar bolanya ke ring.

20 menit kemudian

Ada 2 remaja perempuan sedang duduk dibawah pohon mangga yang tidak jauh dari lapangan basket, Keenan sedang berbalik ingin mengambil bola ditangan Cokro melihat kedua remaja tadi.

Keenan menatap remaja itu lalu tersenyum licik. Salah satu remaja tadi mendongkak dan langsung bertatapan dengan Keenan.

Clingg!

Keenan melemparkan kedipan mata kearah remaja itu lalu tersenyum ala om-om mesum. Remaja tersebut seketika memekik histeris diberi kedipan sama cogan.

"KEENAN AW—"

DUAKK!

Rio yang tadinya ingin memasukkan bola kedalam ring tapi tangannya tesenggol oleh Ocil sehingga bolanya meleset kearah Keenan. Keenan yang terkena lemparan bola langsung oleng dan jatuh terduduk.

"WOY LO GAPAPA?!" panik Ocil.

Keenan mengangguk memegang kepalanya, rasa sakit luar biasa menghampiri Keenan saat ini.

3G || 00 Line [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang