Vingt et un

5.3K 944 398
                                    

“Terima kasih sudah mengambilkannya.”

Tubuh Nara terasa kaku saat bariton itu menyapa gendang telinganya. Kakinya melemas, seolah hanya terbuat dari jelly. Tubuh Nara bahkan hampir limbung jika punggungnya tidak ditahan oleh pria itu. Ia merasa terkejut ketika tubuh mereka berdekatan.

“Kau tidak apa-apa, Nona?”

Ya Tuhan, bahkan Nara bisa merasakan hembusan napas lelaki itu di sekitar wajahnya! Rasanya ingin sekali Nara menangis dan berlari sejauh-jauhnya dari jangkauan sosok tersebut, tapi apa daya ia tak sanggup. Entah kenapa tubuhnya sulit sekali digerakkan saat ini.

“Kenneth! Nara!”

Nara menoleh ke sumber suara. Pria di hadapannya segera menjauhkan tubuh mereka ketika Olivia berjalan mendekat. Senyum lebar terukir jelas di wajah cantik perempuan itu. Karena masih syok, Nara sampai tak bisa merespon banyak atas panggilan wanita cantik bermarga Jung tersebut.

“Oh, Liv?”

Untuk sejenak, Nara merasa kebingungan dan menatap aneh kepada pria asing tersebut. Pasalnya, ia tak menyangka akan mendengar respon lelaki itu terhadap panggilan Olivia. Alih-alih nama Park Chanyeol, kenapa justru nama Kenneth yang keluar dari mulut Olivia? Sebenarnya siapa sosok pria di hadapannya?

Olivia menatap Nara dan Kenneth bergantian. “Kalian sedang apa? Kenapa kau tampak syok, Nara?”

“Sepertinya gadis ini sedang tidak enak badan, Liv.” Itu Kenneth yang menjawab karena Nara tak kunjung angkat bicara. “Dia tadi terlihat lemas dan hampir jatuh pingsan jika aku tidak menahan tubuhnya.”

“Benarkah?!” Olivia mendadak panik. Cepat-cepat gadis itu mendekati Nara dan menanyakan kondisi tubuhnya. “Nara, kau sakit? Kalau iya, lebih baik ayo kita—“

Nara menggeleng cepat. “Tidak, Kak. Aku tidak apa-apa kok, sungguh. Tadi aku hanya sedikit terkejut saja.”

“Terkejut kenapa?”

“Eh, itu ... tadi aku ....” Nara melirik sejenak pada sosok Kenneth yang tengah menatapnya dan Olivia. “Hm, aku tak sengaja menabrak Tuan ini dan menjatuhkan ponselnya.”

“Ah, begitu?” Olivia menganggukkan kepalanya, tanda mengerti. Tak lama kemudian ia terkesiap pelan. “Oh ya kenalkan, dia ini kekasihku, Kenneth Harland. Kenneth, ini Kim Nara, keponakan sahabatku.”

Kenneth Harland? Nara membeo dalam hati. Sungguh, ia masih merasa tak percaya kalau nama pria di hadapannya itu benar-benar berbeda dengan apa yang ia pikirkan. Kalau benar mereka individu yang berbeda, kenapa wajahnya mirip sekali dengan Park Chanyeol?

“Kenneth Harland.”

Nara tak sadar kalau saat ini Kenneth sedang menjulurkan sebelah tangan ke arahnya. Dengan sedikit ragu-ragu, Gadis Kim tersebut menjabat tangan Kenneth sembari menggumamkan namanya. Untuk sesaat, Nara merasakan getaran aneh yang cukup familiar ketika kulit telapak tangannya bersentuhan dengan milik Kenneth. Nara tidak tahu apa itu, yang jelas ia tak ingin hal ini berlangsung lama. Segera saja ia menarik tangannya dari lingkupan tangan besar Pria Harland tersebut.

“Ayo kita kembali! Kasihan Sehun jika harus menunggu lama.” Olivia mengakhiri kalimatnya dengan kekehan ringan. Wanita itu hampir berbalik ketika Kenneth sudah lebih dulu menahan lengannya.

“Sehun? Siapa itu?” Dahi Kenneth berkerut penasaran.

“Dia itu sahabatku. Sudahlah, ayo! Nanti akan kukenalkan padanya.”

Tanpa perlu basa-basi lagi Olivia menarik Kenneth dan Nara dengan masing-masing tangannya. Nara di sebelah kiri dan Kenneth di sebelah kanan. Kedua orang itu pada awalnya tampak pasrah diperlakukan begitu oleh Olivia, tapi tak sampai lima detik kemudian Kenneth langsung menarik tangannya dari kuasa sang kekasih untuk beralih merangkul bahunya.

Prétendant [EXO] (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang